Beranda » Kereta Bandara YIA Sebagai Wujud Konektivitas Antar Moda Transportasi

Kereta Bandara YIA Sebagai Wujud Konektivitas Antar Moda Transportasi

Bandara merupakan salah satu objek vital yang memiliki posisi strategis dalam mobilitas masyarakat. Bandara Internasional Yogyakarta merupakan salah satu bandara terbesar yang ada di Indonesia. Keberadaannya adalah untuk menggantikan Bandara Adi Sucipto yang sebenarnya bukan merupakan bandara untuk pesawat komersial, melainkan untuk militer.

Rata-rata peningkatan jumlah penumpang pesawat Bandara Adisutjipto dari tahun 2009- 2015 adalah sebesar 11%, hal ini menyebabkan Bandara Adisutjipto tidak kondusif lagi untuk dapat menampung penumpang pesawat (Setiawan, 2018). Dari situlah rencana pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta didapatkan. Bandara ini tidak terletak di pusat kota, berjarak sekitar 45 kilometer dari pusat kota. Jarak yang cukup jauh ini mengharuskan bandara ini terkoneksi dengan moda transportasi lain sebagai penunjang bagi para penumpang untuk dapat menuju pusat kota. Kehadiran kereta bandara ini juga akan memangkas waktu tempuh dari yang sebelumnya sekitar 1,5 jam menjadi hanya 40 menit.

Dalam mewujudkan koneksi antar moda transportasi, pihak Angkasa Pura I bersama dengan Damri dan KAI menyediakan layanan transpotasi penunjang ke berbagai tempat di Yogyakarta. Selain memudahkan penumpang, konektivitas antar moda transportasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan pariwisata Yogyakarta. “Dengan hadirnya KA Bandara YIA ini juga diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan wisatawan domestik maupun internasional yang berkunjung ke destinasi favorit di Yogyakarta,” kata Budi Karya Sumadi dikutip dari Instagram resmi Kemenhub, Senin (15/3/2021). Ia menambahkan, “Semoga langkah ini, dapat menumbuhkan kembali gairah sektor pariwisata di Yogyakarta dan sekitarnya yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19,” ucapnya (Hari Darmawan, 2021). Bandara ini diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai pengganti dari Bandara Adi Sucipto dengan kapasitas yang lebih besar dan fasilitas yang lebih baik.

Di Indonesia sendiri sudah ada 6 layanan kereta bandara yang tersedia, dengan rincian 3 di Sumatera dan 3 di Jawa. Di Pulau Sumatera, tersedia Kereta Bandara Internasional Kualanamu, Kereta Bandara Internasional Minangkabau, dan LRT Sumatera Selatan yang terkoneksi dengan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II. Sedangkan di Jawa, tersedia Kereta Bandara Internasional Soekarto Hatta, Kereta Bandara Internasional Adi Sumarmo (BIAS), dan Kereta Bandara YIA. Keenamnya dioperasikan oleh operator yang berbeda, Kualanamu, Minangkabau, dan Soekarno Hatta berada di bawah operasional PT. Railink, sedangkan sisanya di bawah operasional PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

Kereta Bandara YIA sebenarnya telah diresmikan sejak 6 Mei 2019, namun saat itu belum melayani pejalanan menuju Bandara YIA. Di awal pengoperasiannya, Kereta Bandara YIA melayani rute Yogyakarta-Wojo-Kebumen PP. Guna mengakomodir penumpang yang hendak menuju bandara, Stasiun Wojo digunakan sebagai stasiun transit dan penumpang akan menggunakan shuttle Damri untuk melanjutkan perjalanan menuju bandara. Letak bandara yang cukup jauh dari jalur rel utama lintas selatan mengharuskan adanya jalur baru yang menghubungkan keduanya. Tipe yang digunakan adalah tipe jalur ganda layang (elevated double track), dengan Stasiun Kedundang sebagai jalur cabang yang menjadi titik temu jalur rel utama lintas selatan dengan jalur rel menuju bandara. Pembangunannya sendiri dimulai pada Desember 2019 dan rampung pada Agustus 2021.

Setelah pembangunan jalur ganda layang sepanjang 5,4 kilometer itu selesai dan lolos uji kelaikan operasi, Kereta Bandara YIA dengan rute Bandara Internasional Yogyakarta menuju Stasiun Yogyakarta dan sebaliknya diresmikan oleh pemerintah pada Jumat, 27 Agustus 2021. “Kehadiran KA ini menurut saya suatu hal yang sangat menggembirakan. Ini kerja keras semuanya. Dalam hal ini saya apreasisi kepada Menhub melalui proyek strategis nasional dengan total biaya Rp 1,1 triliun, mulai dari uji kelayakan di 2015 hingga akhirnya selesai di tahun ini,” ujarnya dalam acara soft launching KA Bandara YIA di Kulon Progo, Jumat (27/8/2021). Selain itu, Luhut menambahkan jika kereta ini memangkas waktu tempuh dengan signifikan. “Ini bisa potong waktu dari 1,5 jam menjadi 40 menit. Saya kira ini sangat bagus, pembangunannya juga membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memberi kemudahan aksesbilitas bagi masyarakat,” kata Luhut (Yohana Artha Uly, 2021). Setelah diresmikan, maka trayek yang sebelumnya menghubungkan Yogyakarta dengan Kebumen dihentikan operasionalya.

Kereta Bandara YIA menggunakan trainset Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) stamformasi 4 kereta buatan PT. Industri Kereta Api (Persero) dan merupakan trainset yang sama dengan yang digunakan untuk Kereta Bandara Internasional Adi Sumarmo. Dalam beberapa tahun mendatang, sehubungan dengan rencana elektrifikasi jalur rel lintas Yogyakarta-Kutoarjo, jalur rel kereta bandara juga akan dielektrifikasi dan armada yang akan digunakan adalah Kereta Rel Listrik (KRL), sama seperti Kereta Bandara Internasional Soekarno Hatta. Elektrifikasi dan penggunaan KRL bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang dan mengurasi emisi sehingga mampu menghadirkan transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Dengan adanya kereta bandara ini maka mobilisasi penumpang dari dan menuju bandara semakin mudah. Apalagi dengan jarak sekitar 45 kilometer hanya ditempuh dalam waktu 39 menit dan tarifnya yang hanya Rp. 20.000,00-, menjadikan Kereta Bandara YIA memegang predikat sebagai moda transportasi tercepat dan termurah yang menghubungkan Kota Yogyakarta dengan Bandara YIA. Saat ini tersedia 20 perjalanan setiap harinya dengan headway sekitar setiap 1 jam. Hingga saat ini, Kereta Bandara YIA menjadi moda transportasi yang diminati tidak hanya bagi para penumpang pesawat, tetapi juga masyarakat umum yang menggunakannya sebagai transportasi yang nyaman, murah, dan cepat. Kereta bandara ini juga membantu operasional Kereta Api Prambanan Ekspres di lintas Yogyakarta-Wates. Kedepannya dengan pelayanan yang terus ditingkatkan, kereta bandara ini diharapkan menjadi transportasi andalan pilihan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.

Bagikan Artikel Ini