CILEGON – Anggota Komisi II DPRD Kota Cilegon, Syarif Ridwan angkat bicara perihal rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten yang mengungkapkan pengangguran di Kota Baja tertinggi di Banten.
Politisi PKB itu meminta Pemkot Cilegon menanggapi serius rilis BPS tersebut dengan membuat terobosan. Sehingga pengangguran di Cilegon bisa ditekan.
“Soal pengangguran kita tidak bisa pungkiri di semua daerah pasti ada, termasuk daerah kita yang mencapai 11 persen lebih,” ujar Ridwan, Rabu (5/12/2018).
Baca Juga : Pengangguran Cilegon Tinggi, BPS: Banyak Industri Kimia, Tapi Lulusan SMK Jurusannya Tata Boga
Menurut Ridwan, jumlah pengangguran di Cilegon diperkirakan terus meningkat. Sebab itu pemerintah perlu mengambil langkah dan solusi guna terus memperkecil angka pengangguran tersebut.
“Dengan angkatan kerja dari setingkat SMA dan perguruan tinggi tiap tahun pencari kerja pasti bertambah. Solusinya adalah pemerintah harus memberikan stimulus mulai dari pelatihan BLK (Balai Latihan Kerja) dan mencetak entrepreneur. Permodalan juga perlu dipermudah supaya masyarakat mau menjadi entrepreneur,” katanya.
Selain itu, kata dia, Pemkot juga harus bisa menggandeng pihak yang bisa menyerap tenaga kerja lebih besar.
“Diharapkan solusi yang paling baik adalah mencari investor yang bisa membuat industri padat karya bukan lagi padat modal,” ucapnya.
Dia menuturkan memang di Cilegon cukup pesat dengan industrialisasi. Namun demikian dalam penyerapan tenaga kerja cukup minim. Ditambah keterampilan lulusan di Cilegon yang kurang sesuai dengan pasar industri.
“Jurusan SMK kimia, logam dan mesin itu bagus diperbanyak di Cilegon. Itu melihat dengan keadaan investasi padat modal yang ada di Cilegon, tapi memang jumlah kesempatan dan jumlah angkatan kerja tak seimbang dengan kebutuhan industri,” katanya. (Man/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
