Beranda Pemerintahan Pengangguran Cilegon Tinggi, BPS: Banyak Industri Kimia, Tapi Lulusan SMK Jurusannya Tata...

Pengangguran Cilegon Tinggi, BPS: Banyak Industri Kimia, Tapi Lulusan SMK Jurusannya Tata Boga

Acara Fokus Group Discussion Peran Strategis Industri Manufaktur Kota Cilegon terhadap perekonomian Banten dan Nasional di salah satu hotel di Cilegon, Selasa (4/11/2018).

CILEGON – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten merilis pertumbuhan ekonomi di Banten. Salah satu fokusnya yakni perihal pertumbuhan ekonomi di Kota Cilegon.

Diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Cilegon hingga Agustus 2018 mencapai 6 persen lebih. Jumlah ini lebih besar bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten yakni hanya sekitar 5 persen lebih.

Pertumbuhan ekonomi Cilegon ini didukung dengan pesatnya industrialisasi di wilayah pecahan Kabupaten Serang tersebut. Namun demikian pertumbuhan ekonomi Cilegon ini berbanding terbalik dengan penyerapan tenaga kerja di Kota Industri. Pasalnya, pengangguran di Cilegon justru terbesar di Banten.

“Pertumbuhan ekonomi Kota Cilegon itu sekitar 6 persen. Itu lebih besar dari pertumbuhan ekonomi Banten yang hanya 5 persen. Pertumbuhan ekonomi Banten saja di bawah Cilegon. Berarti pertumbuhan Cilegon bagus, investor juga akan menanamkan investasi di sini. Cilegon itu menjanjikan. Jadi prospek Cilegon itu bagus. Indikasi Cilegon ekonominya tumbuh itu didukung berbagai faktor dan macam-macam seperti daerahnya kondusif, investasinya bagus, kebijakan pemda juga tidak ngerepotin,” ujar Kepala BPS Provinsi Banten, Agoes Soebeno saat Acara Fokus Group Discussion Peran Strategis Industri Manufaktur Kota Cilegon terhadap perekonomian Banten dan Nasional di salah satu hotel di Cilegon, Selasa (4/12/2018).

Dia menyatakan Kota Cilegon hanya kalah dari Kabupaten/Kota Tangerang. Dimana Kota Cilegon berada di peringkat ketiga dalam hal pertumbuhan ekonominya terbaik di Banten.

“Ciri khas Cilegon itu industrinya banyak. Kalau di daerah lain kan seperti Tangerang, meski industrinya banyak tapi banyak juga mall, apartemen dan lainnya,” katanya.

Meski begitu, kata dia, walau pertumbuhan ekonomi di Cilegon baik, namun dalam hal penyerapan tenaga kerja Cilegon bisa dibilang sangat lemah. Meski Industrialisasi pesat, namun tak bisa menyerap banyak tenaga kerja. Akibatnya pengangguran tinggi.

“Investasi di Cilegon tinggi, namun memang masih banyak pengangguran. Tercatat sekitar 19 ribuan, ini paling tinggi di Banten. Ini banyak juga dipertanyakan berbagai pihak. Mestinya pertumbuhan ekonomi tinggi, memberikan kesempatan kerja yang banyak karena industrinya banyak juga. Jadi begini UMK Cilegon itu tinggi, ini jelas menarik perhatian warga luar Banten untuk datang ke sini, migrasinya penduduk wilayah lain ke Banten dan Cilegon. Migrasinya penduduk wilayah lain ke Banten dan Cilegon itu terbesar kedua di Indonesia. Mereka datang dari berbagai daerah seperti dari Tegal, Lampung, Jambi, dan lainnya masuk ke Banten dan Cilegon,” terangnya.

“Mereka kesini itu bukan ikut suami atau istrinya, mayoritas mereka itu kesini mencari pekerjaan. Yang beruntung bisa masuk kerja, yang tidak beruntung jadi pengangguran. Tapi banyak yang tidak beruntung kan?. Disamping warga Bantennya juga kompetensinya kurang,” ucapnya melanjutkan.

Untuk menekan angka pengangguran itu, kata dia, diperlukan keseriusan pemerintah dalam membuat kebijakan.

“Nah tugas pemerintah daerah, khususnya Provinsi Banten saat ini membuat kebijakan ke perusahaan dan industri harus menerima warga Banten. Lihat saja sekarang ini, banyak di antara perusahaan kurang merekrut warga Banten,” tegasnya.

Dia mengungkapkan bahwa pengangguran tertinggi di Banten itu justru dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sebab, lulusannya tak sesuai dengan kebutuhan industri.

“SMK itu justru menyumbang pengangguran tertinggi di Banten, itu lucu kan?. Ini karena silabusnya SMK itu yang dibutuhkan kimia, tapi lulusannya komputer, tata boga, infografis, ini kan tidak jelas. Kan gak mungkin perusahaan kimia menerima jurusan tata boga. Harusnya pemerintah ada kebijakan kejuruannya yang mengarah pada pasarnya. Ini ke depan harus diperhatikan,” tandasnya. (Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini