Beranda Opini Tingkatkan Inklusi Keuangan dengan Budaya Menabung

Tingkatkan Inklusi Keuangan dengan Budaya Menabung

Ilustrasi - foto istimewa mommyasia.id

Oleh : Marini, SE., M.Ak, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Welcome October …
What do you first think about October? Ada yang berpikir mengenai Hari Kesaktian Pancasila, ada juga yang berpikir tentang Hari Batik Nasional. Yaa, semua yang disebutkan benar adanya. Namun, harus diingat juga bahwa Oktober merupakan Bulan Inklusi Keuangan yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Inklusi Keuangan?. Inklusi keuangan menurut World Bank (2016) didefinisikan sebagai akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan yang bermanfaat dan terjangkau dalam memenuhi kebutuhan masyarakat maupun usahanya dalam hal ini transaksi, pembayaran, tabungan, kredit, dan asuransi yang digunakan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Menurut OJK, inklusi keuangan dapat diartikan sebagai “ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Sedangkan secara lengkap pengertian literasi keuangan merupakan “pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan”.

Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang diselenggarakan oleh OJK pada tahun 2019 terhadap 12.773 responden di 34 provinsi dan 67 kota/kabupaten di Indonesia mencatat bahwa sebesar 76,19% dari total responden atau sekitar 9.732 responden telah menggunakan produk dan/atau layanan jasa keuangan formal di berbagai industri keuangan.

Namun, pemahaman masyarakat terhadap produk dan/atau layanan jasa keuangan formal sebesar 38,03%. Angkat tersebut meningkat dibandingkan pada hasil survei OJK tahun 2016 yang mencatat tingkat inklusi keuangan dan literasi keuangan masing-masing sebesar 67,8% dan 29,7%.

Dengan demikian terdapat peningkatan pemahaman keuangan (literasi) masyarakat sebesar 8,33% serta peningkatan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan (inklusi keuangan) sebesar 8,39% dalam tiga tahun terakhir.

Berdasarkan strata wilayah, untuk perkotaan indeks literasi keuangan mencapai 41,41% dan inklusi keuangan masyarakat perkotaan sebesar 83,60%, sementara indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat perdesaan baru mencapai 34,53% dan 68,49%.

Hasil survei berdasarkan gender juga menunjukkan bahwa tingkat inklusi keuangan dan tingkat literasi keuangan pada perempuan masing-masing sebesar 75,15% dan 36,13%. Tingkat tersebut lebih rendah ijka dibanding dengan tingkat inklusi keuangan dan literasi keuangan pria masing-masing sebesar 77,24% dan 39,94%.

OJK bersama dengan Kementerian/Lembaga, Industri Jasa Keuangan, dan stakeholders terkait selama bulan Oktober di seluruh wilayah Indonesia melangsungkan Bulan Inklusi Keuangan sebagai upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan.

Dalam perayaan tersebut, beberapa program dilaksanakan seperti kampanye dan sosialisasi terkait financial inclusion serta beragam penjualan produk atau jasa keuangan dengan insentif berupa diskon, bonus, reward, cashback, dan special promo di bulan Oktober. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan harapan agar semakin menguatkan komitmen dan dukungan dari seluruh stakeholders dalam upaya meningkatkan indeks inklusi keuangan.

Selain itu, OJK juga menyelenggarakan Kompetisi Inklusi Keuangan KOINKU 2020 dengan tema “Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui Program Inklusi Keuangan”. Kompetisi tersebut mengharapkan partisipasi peserta dalam menyumbangkan ide mengenai inovasi kreatif dalam model inklusi keuangan perempuan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat umum dan/atau sektor jasa keuangan. OJK sudah menyiapkan total hadiah 80 juta bagi para mahasiswa, akademisi, Kementerian/Lembaga, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) dan masyarakat umum yang menyampaikan karya tulis kreatif dengan ide paling brilian.

Kompetisi tersebut merupakan salah satu strategi OJK dalam meningkatkan pemahaman dan awareness masyarakat terhadap inklusi keuangan. Hasil kompetensi diharapkan dapat direplikasikan guna memperluas akses keuangan khususnya bagi segmen perempuan hingga pada akhirnya dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Pemerintah mengharapkan kualitas hidup perempuan semakin membaik diikuti dengan meningkatnya kesetaraan gender di seluruh bidang pembangunan.

Beragam kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya mendukung Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 8 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) terutama dalam mendorong pencapaian tingkat inklusi keuangan di Indonesia.
Belum lama ini Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (PMLK) Kemenko Perekonomian, Gede Edy Prasetya mengungkapkan bahwa target inklusi keuangan Indonesia akan menyasar 90% di tahun 2024.

Gede menuturkan empat program kerja utama KI. Pertama, peningkatan literasi keuangan dan perlindungan konsumen. Kedua, peningkatan rekening dan penggunaan produk keuangan formal. Ketiga, optimalisasi agen bank dan titik layanan nonbank. Keempat, peningkatan layanan keuangan digital dan transaksi non tunai.

Sebagai generasi milenial, kita diharapkan harus memiliki sikap kreatif, kritis dan terbiasa dalam menentukan tujuan keuangan dan menyusun perencanaan keuangan. Budaya menabung sejak dini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi positif agar tercipta generasi mandiri dan mapan. Dengan menabung diharapkan dapat mengurangi jumlah masyarakat unbanked atau yang belum memiliki rekening bank karena tidak memiliki akses layanan perbankan dasar.

Kita dapat menabung pada bank konvensional atau syariah, melakukan investasi pada pasar modal dengan cara menabung saham, menabung emas serta menabung untuk pengembangan dana di masa depan melalui platform peer to peer lending. Oleh karena itu, mulai sekarang mari kita ubah gaya hidup konsumtif dengan kebiasaan menabung guna wujudkan inklusi keuangan untuk semua. Yuk, bersama kita sukseskan program Bulan Inklusi Keuangan OJK RI 2020.

(***)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini