Beranda Peristiwa Siaga! Badai La Nina Bisa Timbulkan Banjir dan Longsor di Pandeglang

Siaga! Badai La Nina Bisa Timbulkan Banjir dan Longsor di Pandeglang

Kepala Pelaksanaan BPBD Pandeglang Surya Darmawan (kiri) saat melakukan Rakor bersama PJs Bupati Pandeglang, BMKG dan beberapa stakeholder terkait

PANDEGLANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan beberapa stakeholder terkait antisipasi badai La Nina yang kemungkinan besar melanda Kabupaten Pandeglang dan beberapa wilayah di Provinsi Banten.

Rakor tersebut menindaklanjuti informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait anomali iklim La Nina yang berpotensi terjadi di Kabupaten Pandeglang dan diperkirakan akan berkembang dari Oktober 2020 hingga Maret 2021 mendatang.

Sesuai informasi, iklim La Nina ini berpotensi terjadinya banjir, banjir bandang, tanah longsor dan puting beliung sehingga perlu perhatian serius untuk mengantisipasinya.

“Sejauh ini badai La Nina belum pernah terjadi di Indonesia, namun kali ini terdeteksi oleh BMKG terjadi di Pandeglang dan wilayah Banten sekitarnya,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang Surya Darmawan saat Rakor di Oproom Setda, Kamis (5/11/2020).

Menurut Surya, La Nina ini sangat berpotensi di titik rawan banjir, oleh sebab itu, kata dia, dalam rakor ini akan dibahas beberapa hal sebagai mitigasi bencana. Sebab, badai La Nina ini meliputi tiga hal yaitu angin kencang, curah hujan tinggi, dan disertai petir.

“Kita petakan lokasi, persiapan peralatan, lakukan sosialisasi kepada masyarakat agar dapat mengantisipasi, pemilihan lokasi untuk posko darurat, meningkatkan kualitas SDM. Kalau banjir mungkin bisa dipetakan dititik rawan banjir tahunan seperti Patia, Labuan, Panimbang, Sukaresmi dan Cikeusik. Untuk puting beliung yang belum dapat kita petakan untuk itu mitigasi bencana ini penting,” tegasnya.

Sementara itu, PJs Bupati Pandeglang, Gunawan Rusminto mengaku sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan BPBD untuk mengantisipasi kemungkinan bencana yang bisa terjadi.

“Peralatan seperti perahu karet harus selalu siap siaga, tenaga medis dan peralatan pendukung lainnya, sehingga juga bencana terjadi semua sudah dalam keadaan siap siaga,” tuturnya.

(Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini