Beranda Ramadan Selama Ramadan Pengrajin Keripik Singkong di Pandeglang Banjir Pesanan

Selama Ramadan Pengrajin Keripik Singkong di Pandeglang Banjir Pesanan

Siti Winawiah pengrajin keripik singkong di Kampung Cibogo, Desa Pasirawi, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang sedang mengemas dagangnya

PANDEGLANG – Selama bulan Ramadan, pengrajin keripik singkong di Kampung Cibogo, Desa Pasirawi, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang kebanjiran pesanan. Tidak tanggung-tanggung, permintaan keripik singkong meningkatkan hingga 100 persen.

Siti Winawiah, seorang pengrajin keripik singkong menuturkan bahwa dirinya sudah berprofesi sebagai pengrajin keripik singkong kurang lebih 20 tahun. Kata dia, ada dua jenis rasa yang biasa dibuat olehnya yakni rasa original dan pedas.

Siti mengaku selama ini penjualan keripiknya hanya meliputi wilayah Banten seperti Pandeglang, Serang dan Kabupaten Lebak.

“Dari tahun 2000, untuk saat ini baru ada dua varian rasa. Kalau untuk penjualan masih di banten saja,” jelas Siti, Senin (26/04/2021).

Siti juga memberikan sedikit rasa untuk menghasilkan keripik yang renyah dan enak harus menggunakan bahan baku singkong jenis Manggu. Sebab, selain beda dari tekstur jenis ini juga lebih banyak menghasilkan banyak buahnya.

“Singkong yang digunakan tidak asal, ini jenis singkong manggu, beda dari yang lain,” ucapnya.

Ia juga menyebutkan, mayoritas warga Kampung Cibogo berprofesi sebagai pengrajin keripik singkong, tidak aneh jika banyak tanaman singkong disekitaran permukiman warga.

“Tidak aneh kalau banyak pohon singkong, ya karena mayoritas pengrajin singkong,” jelasnya.

Selain renyah dan enak harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau yakni hanya Rp75.000 untuk ukuran 250 gram. Dalam sehari, Ia dapat mengeluarkan 200 bungkus kripik yang siap dinikmati.

“Kalau hari biasa ya ada aja tapi tidak banyak, tapi kalau puasa dan jelang lebaran nyampe 100 persen pemesanan,” terangnya.

Selain membuat keripik singkong, ia juga memproduksi opak singkong dan opak ubi, yang penjualannya sudah sampai ke luar kota, seperti Jogjakarta dan Surabaya.

“Ada juga opak singkong dan opak ubi, alhamdulillah itu sudah ke luar kota,” tutupnya. (Med/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News