SBNP “Terdampar”, Rencana Gali Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan Dishub Cilegon Kandas

CILEGON – Dinas Perhubungan (Dishub) Cilegon mengungkap Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), fasilitas keselamatan pelayaran milik pemerintah daerah sengaja diletakkan di pesisir laut sekitar pabrik PT Setya Raya Indah Wood Based Ind (Sriwi) di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.

Dishub beralasan upaya itu terpaksa dilakukan lantaran keterbatasan untuk mengevakuasinya setelah SBNP sempat beberapa kali diterjang bencana alam di perairan laut hingga puncaknya pada 10 Desember pada tahun lalu.

“Yang berat itu terjadi pada 2020, SBNP kita hanyut pas tsunami, lalu kita pelihara. Tapi diterjang ombak lagi karena adanya kecepatan angin 1-20 knots, lalu ketinggian gelombang laut 0,5-1,25 meter lebih,” ungkap Kasie Angkutan Laut dan Kepelabuhanan pada Bidang Perhubungan Laut (Hubla) Dishub Cilegon, Zil Yasri dalam keterangan persnya, Jumat (8/10/2021).

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) belanja pengadaan dan pemasangan SBNP pada APBD Reguler 2018 silam ini memaparkan, karena cuaca perairan yang buruk dan khawatir mengganggu alur dan lalu lintas pelayaran, maka SBNP akhirnya dipindahkan ke darat setelah berkoordinasi dengan PT Sriwi.

“Kita titipkan di lahan PT Sriwi pada akhir Januari lalu, karena kita khawatir aset ini hilang atau kalau hanyut ke tengah akan mengganggu alur pelayaran. Tapi bagian dan sisa-sisanya (SBNP) sudah kita simpan,” imbuhnya.

Zil tak menampik bila rencana memungut retribusi dari kepemilikan SBNP itu tak kunjung terealisasi lantaran belanja untuk tambahan perangkat sejenis tak lagi berlanjut pada tahun anggaran berikutnya kendati pemerintah daerah sudah menyiapkan sekira Rp40 juta untuk anggaran pemeliharaan SBNP yang baru dialokasikan tahun ini.

Baca : Mimpi Gali Retribusi, SBNP Pemkot Cilegon “Terdampar” Tak Terawat

Sementara Sekretaris Dishub Cilegon, Gun Gun Gunawan menambahkan pihaknya berencana akan mengevakuasi SBNP tersebut ke kantor Dishub dalam waktu dekat.

“Mungkin pada akhir bulan ini rencananya (SBNP) akan kita evakuasi ke sini (Kantor Dishub), mengamankan apa saja dari aset kita itu yang tersisa. Kita amankan karena ada satu proses penghapusan (aset) lah, biar kita sendiri juga terlepas dari pemeliharaan asetnya,” katanya.

(dev/red)