Beranda Bisnis PT PCM Mulai Gaet Investor Penunjang Pelabuhan Warnasari

PT PCM Mulai Gaet Investor Penunjang Pelabuhan Warnasari

Walikota Cilegon, Edi Ariadi simbolis menimbun tanah pada groundbreaking PT Tirtasari Prima Terminal. (Gilang)

CILEGON – PT Tirtasari Prima Terminal (TPT) menjadi perusahaan pertama yang menginvestasikan dananya untuk pembangunan infrastruktur penunjang bisnis di sisi darat lahan Warnasari, di luar lahan yang diperuntukkan sebagai pelabuhan.

Hal itu ditandai dengan peletakkan batu pertama (groundbreaking) PT TPT bersama Walikota Cilegon, Edi Ariadi dan PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM), BUMD yang mengelola lahan dengan total luas sekira 45 hektare tersebut.

“(Luas lahan Warnasari yang dimanfaatkan PT TPT-red) 5 hektare tahap pertama, karena ini kan sisi darat 35 hektare yang dikelola kita. Di dalam master plan kita itu ada, pemanfaatan 35 hektare itu untuk apa saja. Seperti ini, pergudangan, ada tangki timbun dan storage untuk bahan bakar, air dan sebagainya,” ungkap Edi usai groundbreaking, Rabu (2/12/2020).

Edi mengatakan, kerja sama dengan PT TPT tersebut merupakan tindak lanjut atas pembangunan akses pelabuhan sepanjang 750 meter pada pertengahan Juni lalu yang saat ini sudah mendekati masa penyelesaian.

“Pada akhirnya 35 hektare itu pemanfaatannya kan untuk macam-macam ya. Tidak hanya untuk (pergudangan) curah, tapi juga untuk cair dan sebagainya. Jadi nanti pelabuhan kita itu hampir seperti pelabuban umum, multi purpose. Tapi kalau TPT ini kan partnernya Charoen Pokphand (PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk), itu curah sudah pasti karena throughput-nya paling besar dari situ,” terangnya.

Baca : Delapan Tahun Sejak Diruislag, Pemkot Cilegon Baru Bangun Akses Jalan Pelabuhan Warnasari

Sementara Direktur Utama PT PCM, Arief Rivai Madawi menegaskan bahwa kerja sama dengan PT TPT tersebut di luar batas kepentingan pihaknya terkait dengan perizinan kepelabuhanan.

“Sebetulnya perizinan ini hampir semuanya clear, tinggal konsesi. Kita ini sudah memfinalkan dokumen konsesi. Nah prinsip kenapa konsesi ini disegerakan, karena perizinan-perizinan yang lain sudah ada. Termasuk juga RIP (Rencana Induk Pelabuhan) yang sedang berjalan di provinsi, dan kita masih menunggu,” katanya.

Masih di tempat yang sama Direktur Komersil PT TPT, Nasdion Agus menyatakan untuk pembangunan infrastruktur pergudangan tersebut diprediksi akan memakan waktu sekira enam bulan. Namun demikian, pihaknya belum dapat memastikan besaran anggaran yang dibutuhkan.

“(Infrastruktur pergudangan) tergantung nanti dari perminataan customer kita mau gudang yang seperti apa. Jadi sangat relatif untuk finansialnya karena jenis cargo yang akan dilayani itu berbagai ragam. Intinya kita berpikir untuk menghadapi masa depan, apa yang belum terlayani sekarang, kita siapkan,” katanya. (dev/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini