Beranda Uncategorized Pilkada 2020, Pengamat Sebut Potensi Politik Uang di Tangsel Masih Tinggi

Pilkada 2020, Pengamat Sebut Potensi Politik Uang di Tangsel Masih Tinggi

Ilustrasi - foto istimewa tribunnews.com

TANGSEL – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang digelar serentak pada 2020 mendatang, diduga akan diwarnai dengan praktik politik uang bagi para calon-calon walikota.

Hal itu dikatakan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno.

Menurutnya, Tangsel adalah Kota yang paradoks. Pasalnya, di Kota bermoto Cerdas, Modern, Religius (CMORE) itu terdapat banyak sekali intelektual, aktivis, mahasiswa, sampai ulama yang tidak mentolerir politik uang. Namun anehnya, kata Adi, praktik terlarang itu tetap terjadi di Tangsel.

“Ini yang membuat Tangsel itu jadi aneh sekaligus paradoks, karena kota ini sudah maju, beradab, dan tingkat ekonominya relatif kelas menengah ke atas, tapi kok masih mentoleransi budaya politik uang,” ujar Adi saat dihubungi BantenNews.co.id belum lama ini.

“Kalau wilayah-wilayah lain si gak papa, tapi ini di Tangsel bos, kampus banyak di situ, aktivis banyak di situ, konsultan banyak di situ, tapi prilakunya masih permisif,” tambahnya.

Menurut Adi, Tangsel masih belum bisa merubah budaya politiknya, meski kondisi ekonomi masyarakatnya sudah baik, serta pendidikan dan sekolahnya sudah maju.

“Kalau seperti itu mestinya memilih karena melihat track record, rekam jejak, dan yang memang sudah mempunyai pengalaman dalam memimpin, bukan karena logistik,” tukasnya. (Ihy/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News