Beranda Pemerintahan Penertiban Pasar Kranggot Disoal DPRD, Helldy : Bayi Baru Lahir Tidak Langsung...

Penertiban Pasar Kranggot Disoal DPRD, Helldy : Bayi Baru Lahir Tidak Langsung Jalan

Barisan mobil parkir di sepanjang ruas jalan Pasar Kranggot, bekas lokasi pedagang emprakan. (Gilang)

CILEGON – Barisan kendaraan bermotor terparkir di sepanjang bahu ruas jalan utama pasar Kranggot, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Jumat (26/3/2021).

Sebelumnya areal tersebut diketahui merupakan lokasi berjualan pedagang emprakan yang ditertibkan oleh Pemkot Cilegon beberapa waktu lalu. Kondisi itu pun tak ditampik oleh Walikota Cilegon, Helldy Agustian.

“Harusnya ngga boleh, sama juga bohong. Parkir di tempat parkir, sudah ada tadi, lahannya kan kurang lebih 4.000 meter lebih untuk parkir, makanya harus kerja sama lagi,” ujar Helldy saat ditemui di kantor UPTD Pasar Kranggot.

Helldy beralasan, penataan dan penertiban salah satu pasar tradisional itu bukan persoalan yang mudah. “Kan ngga mungkin bayi baru lahir langsung jalan, intinya kita butuh proses,” imbuhnya dengan nada enteng.

Baca : Sidak Pasar Kranggot, Ketua DPRD Cilegon Sebut Program Penertiban Pemkot Tak Efektif

Diberitakan sebelumnya, kondisi tersebut sempat menjadi temuan Ketua DPRD Cilegon, Isro Mi’raj yang di saat bersamaan melakukan inspeksi mendadak (sidak) menyusul banyaknya aduan masyarakat pedagang yang ditertibkan soal keberlangsungan usahanya.

“Pak Wali nanti akan saya ajak ngobrol, bagaimana solusinya agar tidak ada yang tersakiti dan terzalimi. Saya mengerti, memang dari kebijakan itu (penataan dan penertiban pasar-red) ada yang dirugikan dan diuntungkan, tetapi manfaatnya mana yang lebih besar dari pada mudharatnya. Ini kan tidak, penertiban pasar malah menimbulkan persoalan baru, seperti jalan yang jadi tempat parkir,” ujar Isro.

Ketua DPRD Cilegon, Isro Mi’raj usai berdialog dengan pedagang di sela sidak di Pasar Kranggot. (Gilang)

Di sisi lain, Isro juga menilai langkah penertiban dan penataan pasar itu tidak efektif dan maksimal lantaran masih ada pedagang emprakan korban penertiban yang diketahuinya belum terakomodir di tempat relokasi di dalam areal pasar.

“Begitu saya dilantik, saya datang ke sini artinya bekerja untuk masyarakat. Saya tidak mau datang ke sini hanya seremonial dan pencitraan, tentu tidak. Maka akan ada upaya konkret. Harus ada solusi yang berpihak ke masyarakat karena saya juga dipilih masyarakat,” tegasnya. (dev/red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ