Beranda Opini Merger Tiga Bank Syariah Milik Negara Siap Menembus Kategori Buku 4

Merger Tiga Bank Syariah Milik Negara Siap Menembus Kategori Buku 4

Foto istimewa

Oleh: Yani Aguspriyani, M.E, Dosen FEBI UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

 

01 Februari 2021 akan menjadi momentum besar sebagai tonggak sejarah bagi Perbankan Syariah di Indonesia, pasalnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan meresmikan merger tiga Bank Syariah Milik Negara yakni PT BRI Syariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri Tbk., PT BNI Syariah menjadi satu entitas menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Eric Thohir menerangkan, bahwa merger bank syariah ini akan memperkuat bank syariah dan akan mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia. Dengan bergabungnya tiga bank syariah menjadi satu bank yang berarti satu keluarga, maka Insya Allah Indonesia akan memiliki bank syariah terbesar. Hal ini sejalan beriringan dengan tujuan OJK guna memperkokoh struktur, ketahanan,  daya saing industri perbankan nasional.

Pada hari Rabu Tanggal 27 Januari 2021, Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo menuturkan bahwa OJK telah mengeluarkan surat dengan Nomor: SR-3/PB.1/2021 perihal Pemberian Izin Penggabungan PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah ke dalam PT Bank BRIsyariah Tbk., izin merger menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai Bank Hasil Penggabungan. Adapun kepemilikan saham Bank Syariah Indonesia nantinya, yaitu sebanyak 51,2% akan dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., lalu sebanyak 25% dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., sebanyak 17,4% dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sisanya, dimiliki oleh DPLK BRI-Saham Syariah sebanyak 2% dan oleh investor publik sebanyak 4,4%.

Perkembangan Perbankan Syariah sampai saat ini, jika dilihat secara total aset Perbankan Syariah menunjukan kenaikan setiap tahunnya walaupun kenaikan dirasa belum cukup signifikan, tapi perlu di acungi jempol untuk perbankan syariah dalam keadaan pandemi covid 19 seperti ini masih tetap memperlihatkan pertumbuhan positif dalam pencapaian nilai aset, diketahui bahwa bulan November 2020 total aset Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha  (UUS) tercatat mencapai Rp. 576,81 triliun.

Namun ada hal yang lebih menarik lainnya, yaitu fakta bahwa perbankan syariah yang terdiri dari 14 Bank Umum Syariah (BUS), dan 20 Unit Usaha Syariah (UUS)[2],  sampai saat ini mentok hanya dapat menduduki kategori paling tinggi pada bank BUKU 3, dalam sejarah bank syariah belum ada yang berhasil menembus ke dalam Kategori Bank BUKU 4. Miris memang dengan begini terlihat bahwa pertumbuhan bank syariah di Indonesia sangatlah lambat, padahal mayoritas penduduk indonesia adalah muslim, namun kurangnya animo masyarakat untuk menggunakan bank syariah menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Seperti yang diketahui bahwa ketentuan OJK mengenai kategori BUKU bank adalah sebagai berikut, untuk kategori Bank BUKU 1 harus memiliki modal inti kurang dari Rp. 1 triliun, bank BUKU 2 harus memilki modal inti minimum sebesar Rp. 1 triliun sampai dengan kurang dari Rp. 5 triliun, bank BUKU 3 harus memiliki modal inti sebesar Rp. 5 triliun sampai dengan kurang dari Rp. 30 triliun, bank BUKU 4 harus memiliki modal inti Rp. 30 triliun ke atas. Modal inti ini berperan sangatlah penting, lantaran modal merupakan buffer yang memberikan perlindungan terhadap berbagai risiko yang melekat pada bisnis suatu institusi, modal pun bertujuan untuk memberikan kepercayaan kepada deposan, pemberi pinjaman, dan pemangku kepentingan.

Ketua PMO Merger Bank Syariah Anak Usaha BUMN Hery Gunardi, mengatakan hasil merger ketiga Bank Syariah ini akan memiliki Aset mencapai Rp. 214,6 triliun dan modal inti mencapai Rp20,4 triliun yang artinya masuk dalam kategori Bank BUKU 3. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk Bank Syariah Indonesia naik kelas menjadi BUKU 4 dengan cepat, jika Bank Syariah Indonesia dapat tumbuh secara konsisten dalam kurun waktu 1 sampai dengan 2 tahun. Dengan return earning dan rights issue, maka PT Bank Syariah Indonesia Tbk siap menembus kategori Bank BUKU 4 pada Tahun 2022.

Selain memiliki aset dan modal inti yang besar, Bank Syariah Indonesia juga akan didukung dengan keberadaan lebih dari 1.200 cabang, 1.700 jaringan ATM, serta didukung 20.000 lebih karyawan di seluruh Indonesia. Dengan demikian diharapkan Bank Syariah Indonesia akan menjadi bank terbesar ke-7 dibandingkan perbankan nasional, bahkan optimis dapat terwujud menjadi bank syariah terbesar di dunia mengingat Indonesia merupakan populasi umat muslim terbesar.

– Statistik Perbankan Syariah, November 2020

– www.ojk.go.id

-Michle Crouhy, Dan Galai & Robert Mark, 2000

(***)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini