Beranda Kampus Menjalani Ibadah Puasa Ramadhan di Tengah Pandemi

Menjalani Ibadah Puasa Ramadhan di Tengah Pandemi

Ilustrasi - foto istimewa tribunnews.com

Oleh : Kanthi Mumtahanah, Mahasiswa Teknik Industri Universitas Pamulang

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh kaum musmlim di seluruh dunia. Ini karena bulan Ramadhan merupakan bulan penuh kemuliaan. Dimana semua pahala yang kita peroleh dari amal baik akan dilipat gandakan.

Namun ada yang berbeda dibulan Ramadhan tahun ini dan tahun lalu. Dimana pandemic masih berlangsung selama lebih dari satu tahun lamanya, dan karena itu segala aktivitas termasuk ibadah harus dilakukan di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.

Pandemic ini disebabkan oleh Novel coronavirus 2019 (2019-nCoV) atau yang lebih dikenal dengan nama virus Corona merupakan virus yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, pneumonia (infeksi paru-paru) yang bersifat akut, dan gagal ginjal. WHO secara resmi memberikan nama COVID-19 (Coronavirus disease 2019) untuk virus Corona ini. Virus ini telah menyerang banyak jutaan orang dibelahan dunia.

Mengutip penelitian (Moghadam, 2021; Abunada, 2020), dr. Adam juga menjelaskan kalau imunitas tubuh justru berpotensi lebih optimal saat melakukan puasa ramadhan. Efek puasa pada imunitas tubuh adalah penurunan kadar radikal bebas tubuh, regenerasi sel darah putih, dan penurunan sitokin peradangan di darah dan mengurangi kemungkinan terinfeksi virus dan penyakit kekebalan tubuh, Dengan begitu, sistem peremajaan seluruh sistem daya tahan tubuh bisa berjalan optimal, dan daya tahan tubuh makin kuat.

Dilansir dari The National, studi yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Nutrition menyebutkan, manfaat puasa bisa membantu mengurangi efek berbahaya dari peradangan sitokin. Sebagai informasi, peradangan sitokin bisa melumpuhkan daya tahan tubuh dan bisa membuat penderita mengalami Covid-19 parah saat terinfeksi virus corona.

Salah seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang telah mensponsori sebuah Webinar yang diselenggarakan oleh Departemen Promosi Kesehatan di Sharjah, Uni Emirat Arab memandu peserta tentang praktik kesehatan dan makanan yang harus dikonsumsi selama bulan Ramadan di tengah adanya wabah COVID-19.

Seperti dilansir dari Khaleej Times, Rabu (6/5/2020), Dr Ayoub Al Jawaldeh, Penasihat Gizi Regional WHO mengatakan, puasa membantu orang membuang racun, mengurangi kadar gula darah dan memecah timbunan lemak.

Menurut nya Puasa di tengah pandemi Corona, juga dapat membantu meningkatkan kekebalan dalam tubuh. “Puasa membantu regenerasi sel sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemungkinan terinfeksi virus dan penyakit kekebalan,” ujar Al Jawaldeh

Hal tersebut telah di buktikan oleh Ahli gizi dari UGM, R. Dwi Budiningsari, SP., M. Kes., Ph.D., menyebutkan, manfaat puasa dapat optimal bagi tubuh asalkan kualitas dan kuantitas gizi terpenuhi.

“Orang yang gizinya kurang, akan sangat rentan terhadap infeksi seperti Covid-19. Sementara orang yang bergizi baik, kebutuhan energinya tercukupi, berpotensi memiliki kemampuan untuk memusnahkan virus seperti Covid-19,” jelas dia lewat laman resmi kampus setempat. Tak hanya siap menghadapi penyakit, tubuh membutuhkan kecukupan nutrisi sebagai sumber energi, mengatur kinerja tubuh tetap optimal termasuk fungsi imun, serta menunjang pertumbuhan.

Perlu diingat,  Ramadhan datang membawa keberkahan bagi setiap umatnya. Di tengah daruratnya pandemi di negeri ini, kita harus menyambutnya dengan kegembiraan dan lapang dada. Kita harus menyambut Ramadhan dengan suka cita. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat dirindukan kedatangannya dan disayangkan kepergiannya. Tanpa menurunkan kewaspadaan kita, mari sambut Ramadhan tanpa kepanikan, dan meningkatkan kesabaran. Panik hanya akan melemahkan imunitas tubuhmu.

Pada minggu (18/4), jumlah kasus baru virus corona mencapai 4.585. Tambahan kasus baru ini mengantarkan infeksi di negara kita total menjadi 1.604.348 kasus, masih yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Jelas, masyarakat harus semakin waspada dengan peningkatan kasus tersebut, termasuk dengan mengenali gejala virus corona. Melansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berikut gejala virus corona:

Gejala virus corona yang paling umum:

1.     Demam

2.     Batuk kering

3.     Kelelahan

Gejala virus corona yang kurang umum dan bisa memengaruhi beberapa pasien:

1.     Kehilangan rasa atau bau

2.     Hidung tersumbat

3.     Konjungtivitis (juga dikenal sebagai mata merah)

4.     Sakit tenggorokan

5.     Sakit kepala

6.     Nyeri otot atau sendi

7.     Berbagai jenis ruam kulit

8.     Mual atau muntah

9.     Diare

10.  Menggigil atau pusing

Gejala virus corona yang parah:

1.     Sesak napas

2.     Kehilangan selera makan

3.     Kebingungan

4.     Nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada

5.     Temperatur tinggi (di atas 38°C)

Terlepas dari semua gejala yang dialami, setiap orang memiliki respons yg berbeda terhadap covid19. beberapa gejala mungkin tidak berpengaruh terhadap orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat. Bahkan ada beberapa kasus terjadi tanpa adanya gejala. Maka dari itu  Sudah seharusnya kita lebih patuh terhadap protokol kesehatan yang telah ditentukan Pemerintah Indonesia. Protokol kesehatan ini ditujukan untuk mencegah penularan virus corona dan meminimalisir bertambahnya angka kasus infeksi.

Untuk itu kita harus menjaga kesehatan tubuh untuk dapat  terhindari dari virus COVID-19. Apalagi dibulan Ramadhan ini dimana orang muslim yang sedang berpuasa akan merasakan mudah lelah, letih dan ngantuk serta sistem kekebalan tubuh yang menurun. Berikut Protokol kesehatan untuk menjaga imun tetap kuat selama berpuasa dan supaya terhindar dari COVID-19 :

1. Tidur yang cukup

Walaupun terdengar sederhana, kurang tidur terbukti bisa menimbulkan dampak yang buruk pada kesehatan. Salah satunya adalah penurunan daya tahan tubuh, sehingga beragam penyakit dapat lebih mudah menyerang.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Ari Fahrial Syam mengatakan tidur ideal adalah selama enam jam. Hal tersebut akan menghindarkan diri dari risiko kesehatan yang besar.

“Jam tidur, idealnya tidur malam. Bisa anda mulai jam 10-11 malam. Selama enam jam. Itu sudah bagus. Karena pada saat malam, suasana hening, memang hormon-hormon (aktif) dalam situasi seperti itu. Semua dalam keadaan rest, gelap, membuat tidur jadi lebih optimal,” katanya kepada Kompas.com, Senin (15/2/2021).

 

2. Mengonsumsi suplemen dan vitamin C.

Suplemen sangat penting dikonsumsi saat puasa Ramadan. Konsumsi suplemen imunomodulator, kinerja sistem imun akan terjaga.

Konsultasikan ke dokter apa saja suplemen yang dapat kita konsumsi. Suplemen seperti vitamin C, D, zinc telah terbukti menjaga sistem imun dan daya tahan tubuh kita.

3. Konsumsi lemak baik

Lemak baik seperti terkandung dalam zaitun dan ikan salmon dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan sistem imum kita. Lemak baik dapat mengurangi peradangan dalam tubuh. Peradangan dapat menghambat kinerja sistem imun. Oleh karena itu, konsumsi lemak baik seperti zaitun dan ikan salmon bisa menjaga daya tahan tubuh kita selama ibadah puasa.

4. Mengelola stres dengan baik

Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan produksi hormon kortisol. Kadar hormone kortisol yang tinggi dapat mengganggu kerja sistem imun dalam melawan infeksi. Oleh karena itu, upayakan untuk mengelola stres dengan baik supaya sistem imun Anda tetap terjaga dan kuat melawan infeksi virus Corona.Stres bisa dikendalikan dengan hal yang sederhana, misalnya dengan tidur cukup setiap harinya. Anda juga bisa melakukan hal-hal yang menyenangkan supaya tubuh dan pikiran Anda rileks, misalnya berkumpul dengan teman, bertamasya, mengerjakan hobi Anda, atau melakukan meditasi.

5. Olahraga teratur

Olahraga teratur dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita dalam melawan virus dan bakteri. agar tetap bisa berolahraga saat puasa maka pilihlah ketika waktu menjelang berbuka puasa dan setelah berbuka puasa, sehingga kita dapat terhindar dari lemas dan dehidrasi. Luangkan waktu sekitar satu hingga dua jam untuk berolahraga, karena jika terlalu keras berolahraga hanya akan membuat tubuh kita kehabisa tenaga.

6. Membudayakan prisip 5 M saat diluar rumah

1) Memakai masker pada saat diluar rumah

2) Mencuci tangan sehabis melakukan aktivitas atau memegang sesuatu

3) Menjaga jarak satu meter

4) Menjauhi kerumunan

5) Mengurangi mobilitas

Kita harus bekerja lebih keras lagi untuk selalu mengingatkan diri sendiri bahwa pola hidup sehat sangat penting bagi kita, orang di sekitar kita, dan orang lain serta terus menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi penambahan kasus Covid-19 dibulan Ramadhan ini dan semoga pandemi segera berakhir.

(***)

 

 

 

 

 

 

 

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini