Beranda Opini Memperkenalkan Kearifan Lokal Kepada Generasi Milenial

Memperkenalkan Kearifan Lokal Kepada Generasi Milenial

Ilustrasi - foto istimewa tandaseru.id

Oleh : Sugiyarto.S.E.,M.M, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Indonesia adalah bangsa yang besar dan sangat subur, apapun yang di tanam akan tumbuh dengan subur. Banyak tanaman bumbu dapur yang memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh manusia bisa di budidayakan oleh masyarakat kita sebagai suplimen alami untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Dalam sejarah Majapahit, jamu adalah ciri khas minuman yang biasa di konsumsi oleh keluarga kerajaan. Dimana belum di kenal pengobatan secara modern , maka keluarga kerajaan menggunakan kunyit, kencur, jahe kedawung, cengkeh, kayu manis, dan kapulaga sebagai bahan dasar ramuan tradisonal oleh para leluhur sejak jaman dahulu.

Setiap jenis bumbu dapur, masing – masing memiliki manfaat yang luar biasa dan bisa di jadikan jamu tradisional untuk suplemen tubuh. Beberapa nama jamu yang sering kita dengar dengan bahan dasar dari bumbu dapur ini antara lain kunyit asam, beras kencur, cabe puyang, pahitan, kunci sirih, kudu laos, uyup – uyup dan sinom. Sebagian besar generasi milenial saat ini mungkin masih merasa asing dengan nama jamu tradisional tersebut nmun tidak sedikit yang sudah tahu dari orang tua mereka.

Beras kencur adalah salah jenis jamu tradisional yang memiliki manfaat untuk menghilangkan rasa pegal, meredakan flu, batuk dan melancarkan peredaran darah,sangat cocok dan baik untuk di konsumsi secara teratur pada masa pandemic covid -19.
Setiap orang bisa membuat minuman beras kencur ini di rumah dengan biaya sangat murah, namun memiliki manfaat yang luar biasa.

Bahan baku yang di butuhkan untuk membuat beras kencur ini mudah di temukan, di pasar tradisonal .
Berikut adalah cara mudah membuat beras kencur untuk 600 mili liter :
Bahan yang harus di persiapkan : beras, kencur, gula kelapa, asam jawa, jahe, jeruk nipis, daun pandan dan air.

– Rendam beras 200 gram selama kurang lebih 3 jam ( sampai lunak )
– 6 ruas kencur yang sudah di bersihkan
– 2 ruas jahe yang sudah di bersihkan
– 1 sendok makan asam jawa
– 240 gram gula kelapa ( gula jawa )
– 2 lembar daun pandan yang sudah di bersihkan

Setelah beras lunak, di haluskan dengan menggunakan blander, sementara kencur, jahe, asam jawa, gula kelapa dan daun pandan di rebus dengan 600 ml air sampai mendidih , kemudian tuangkan beras halus dan di aduk hingga rata. Untuk memberikan warna kuning bisa di tambahkan kunyit agar warna beras kencur tidak pucat. Sedangkan menambah aroma segar, perasan jeruk nipis di berikan setelah beras kencur mendidih, kemudian di saring dan dinginkan, sebelum di masukan ke dalam botol dan di taruh ke dalam kulkas.

Beras kencur memilik potensi pasar yang sangat besar di dalam negeri seperti pada saat kondisi pandemi covid-19, di mana vaksin belum di temukan. Jika potensi jamu tradisonal seperti beras kencur yang memiliki manfaat meningkatkan daya tahan tubuh manusia di garap dengan serius maka nilai ekonomi dari usaha ini akan bisa memutar kembali perkenomian bangsa Indonesia melalui usaha kecil menengah yang terkenal tahan banting dan memiliki kreatifitas luar biasa dalam mencari pasar dan menciptakan produk secara mandiri.

Pemerintah daerah penghasil kencur seperti kabupaten Kudus dan Wonogiri bisa melihat momen ini sebagai peluang dalam menciptakan diversifikasi produk bagi petani dan warga daerah sekitar. Mereka para petani harus mulai di berikan pelatihan manajemen pemasaran modern yang berbasis pada teknologi dan media sosial.

Cara ini sangat efektif untuk memperkenalkan generasi milenial mengenal dan mencintai minuman tradisional agar bisa naik kelas. Keuntungan demografi yang di miliki oleh bangsa ini harus bisa di manfaatkan secara optimal , untuk kembali hidup sehat dengan minuman tradisonal seperti beras kencur.

Kedepan masyarakat menengah ke atas akan melihat bahwa minuman tradisonal seperti beras kencur akan menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk menjaga stamina tubuh dengan mengkonsumsi secara rutin, apalagi hingga saat ini belum di temukan vaksin yang mampu mencegah virus covid-19.

Budidaya tanaman bumbu dapur di Indonesia sangat mudah dan tidak perlu lahan luas. Setiapindividu bisa memanfaatkan pekrang rumah untuk bercocok tanam . Yang kita butuhkan adalah kesadaran generasi milinial untuk mau menjadi petani dan kembali ke kampung. Kebutuhan pangan penduduk di dunia kedepan akan sangat tinggi, Indonesia adalah salah satu negara yang bisa menjadi penyedia pangan untuk penduduk dunia, Generasi milenial harus mulai di perkenalkan dengan kearifan lokal yang di miliki oleh bangsa ini agar mereka mencintai poduk dalam negeri. Untuk menjadi besar kita harus memulai dari kita sendiri bukan tergantung pada orang .

(***)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini