Beranda Bisnis Komoditas Cabai dan Beras Jadi Atensi Pengendalian Inflasi di Banten Pada 2024

Komoditas Cabai dan Beras Jadi Atensi Pengendalian Inflasi di Banten Pada 2024

Pedagang merapikan cabai di salah satu kios. - (Foto Mir/BantenNews.co.id)

SERANG – Komoditas cabai dan beras bakal jadi atensi bagi Tim Pengendali Inflasi Daerah TPID Banten agar inflasi di Banten tetap stabil. Karena Pemerintah Provinsi Banten menargetkan tingkat inflasi di 2024 mencapai 3 persen. Target ini tidak jauh beda dari inflasi di 2023.

Pj Sekda Banten, Virgojanti mengatakan langkah yang dilakukan oleh Provinsi Banten agar inflasi di Banten tetap terjaga dengan baik, yakni dengan melakukan Operasi Pasar (OP) pangan, meningkatkan produksi, pemenuhan kebutuhan beberapa komoditas.

“Biasanya kebutuhan yang menyebabkan tertinggi itu ada di komoditas cabai, beras,” kata Virgojanti ditemui di Bank Indonesia Banten,” Kamis (30/8/2023).

Ia menambahkan, apabila terjadi kenaikan di setiap komoditas, Pemprov akan menggelontorkan subsidi BTT (Bantuan Tak Terduga) ke masing-masing kota/kabupaten di Banten.

“Anggaran tetap ada. kita berikan intensif untuk memenuhi kebutuhan terkait dengan distirbusi pangan. Tak hanya bantuan intensif dari pemerintah, kita tetap bersinergi penuh dengan kabupaten/kota. Intinya, adalah inflasi di Provinsi Banten tetap terkendali. Sebagai mana harapan kita bersama dan yang lebih penting, saya sudah sampaikan kita bisa memberikan layanan terbaik saja ke masyarakat,” ujarnya.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten Imaduddin Sahabat berharap tingkat inflasi di Banten pada 2024 mendatang berada di angka 3,7 persen. Faktor utama tingginya inflasi menurutnya dipengaruhi oleh tingginya lonjakan tarif PDAM dan tarif angkutan umum.

“Kenaikan tarif PDAM itu terjadi Kota Cilegon sejak awal tahun. Begitu juga untuk tarif angkutan umum yang terjadi pada akhir tahun. Oleh karena itu, kita akan lakukan koordinasi dengan Pemprov Banten dan forum-forum seperti forum PDAM, forum retribusi angkutan. Agar sebelum ada kenaikan, terlebih dulu disosialisasikan. Ke depan, saya optimis karena koordinasi sudah baik maka akan baik juga,” ujarnya.

Menurutnya, dari kota/kabupaten di Banten, katanya, Kota Tangerang salah satu kota yang tertinggi angka inflasinya. Penyumbang tertinggi inflasi di Tangerang, terjadi saat kenaikan harga tiket penerbangan, sewa perumahan.

“Dulu kan usai pandemi Covid-19, pemerintah sudah mulai membuka penerbangan. Yah udah angka inflasinya naik. Kalau Kota Tangerang kena, Banten juga akan kena inflasi tinggi juga. Karena porsi terbesar Tangerang. Untuk itu, kita, koordinasi dengan Pak Gubernur Banten, dan Pak Gubernur sampaikan untuk tarif, untuk penetapan tarif agar bisa di tetapkan sebelumnya,” ujarnya.

(Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini