Beranda Advertorial Komisi V Dorong Dindikbud Banten Buat Pilot Project Sekolah Terbuka

Komisi V Dorong Dindikbud Banten Buat Pilot Project Sekolah Terbuka

Kepala Dindikbud Provinsi Banten, Tabrani saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang pada Kamis, (17/211/2022).

SERANG – Ketua Komisi V DPRD Banten, Yeremia Menrofa, mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, tahun ini untuk segera membuat pilot project sekolah terbuka berbasis digital di tahun 2023.

“Saya minta dan telah berdiskusi dengan Pak Gubernur, kalau bisa tahun sudah dibuat pilot project ini sekolah terbuka atau blended learning. Jadi secara teori belajar dirumah, tapi ketika interaksi sosial harus disekolah, termasuk sekolah induknya,” ujar Yeremia, Rabu (10/5/2023).

Dengan adanya pilot project tersebut, Yeremia menilai, Dindikbud Provinsi Banten bisa menjawab tantangan angka partisipasi sekolah (APS) di Banten yang masih di bawah rata-rata nasional.

“Dari situ juga kita bisa belajar apa yang perlu kita perbaiki dalam sisitem (sekolah terbuka) ini. Apakah kita vangun interaksi sosial, blenden learning 60 persen di rumah dan 40 persen di sekolag, atay 50-50, sambil membangun unit sekolah baru dan sambil kolaborasi dengan pondok pesantren dan swasta. Dan Pemprov Banten harus bisa menjawab itu,” kata Yeremia.

Yeremia mengatakan, pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan juga bisa menjadi solusi dalam meningkatkan APS.

“Daya tampung sekolah negeri masih sangat kurang di angka 35 persen. Yang lulus SMP 240 ribu, yang ditampung di SMA/SMK/SKh dan Madrasah Aliyan negeri hanya 75 ribu atau 34 persen. Jadi masih ada 65 persen lagi. Dan ini bisa dimanfaatkan dengan menbuka sekolah terbuka dan menggandeng yayasan pendidikan swasta dan ponpes. Bagaimana bisa memanfaatkan teknologi dan bisa memberdayakan semua untuk kemajuan pendidikan di Banten,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dindikbud Provinsi Banten, Tabrani mengatakan, digitalisasi pendidikan yang didorong Pj Gubernur Banten bertujuan agar masyarakat Banten mempunya ijazah SMA.

“Sehingga, manakala (siswa) tidak mendapatkan kesempatam belajar formal, Pak Gub ingin membuat sekolah SMA terbuka,” kata Tabrani.

“Jadi anak-anak yang ngga punya kesempatan ke sekolah, mau sambil masak, ke kebun, (tetap) bisa mendapatkan kesempatan belajar (secara online atau dalam jaringan),” sambungnya.

Meski begitu, lanjut Tabrani, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi agar SMA terbuka itu dapat diwujudkan.

“Nah ini yang sedang kita kaji. Apalagi kan kita harus ikut perkembangan (teknologi) dimana sekarang mah setba digital,” katanya.

Digitalisasi pendidikan dengan tujuan masyarakat mendapatkan ijazah SMA, menurut Tabrani, hal itu dalam rangka meningkatkan angka partisipasi murni bagi masyarakat untuk mengenyam pendidikan hingga jenjang SMA sederajat. (ADV)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ