Beranda Pemerintahan Isu ‘Pengantin’ Menguat di Seleksi Calon Dirut BPRS Cilegon Mandiri

Isu ‘Pengantin’ Menguat di Seleksi Calon Dirut BPRS Cilegon Mandiri

Ilustrasi Open Bidding. (doc.google)

CILEGON – Kabar tak sedap berembus di tengah proses jalannya seleksi terbuka (open bidding) jabatan calon Direktur Utama (Dirut) PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Cilegon Mandiri, salah satu BUMD milik Pemkot Cilegon yang saat ini sudah melalui tahap seleksi administrasi.

Diadakannya proses seleksi oleh pemerintah daerah dianggap hanya sebatas seremonial untuk menggugurkan kewajiban atas tuntutan mekanisme open bidding yang diatur berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 37 tahun 2018 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas atau Anggota Komisaris dan Anggota Direksi BUMD, lantaran Pemkot sudah mempersiapkan kandidat yang akan diangkat.

“Pada April lalu sebenarnya sudah sempat diajukan nama (calon Dirut BPRS-red) melalui Komisaris, belakangan kayanya Pemkot sadar kalau itu akan bertentangan dengan aturan, akhirnya dibatalkan. Terus tadinya kan infonya ada sembilan orang pelamar, tapi namanya dirahasiakan. Sekarang kan terbukti kalau nama itu sudah lolos di tahap seleksi administrasi,” ungkap sumber BantenNews.co.id di internal pemerintahan belum lama ini.

Baca : Sembilan Pelamar Daftar Seleksi Calon Dirut BPRS Cilegon Mandiri

Berdasarkan lembar pengumuman nomor : 03/PP/Pansel/SCD PT.BPRS/2021 perihal hasil seleksi administrasi bakal calon Dirut PT BPRS Cilegon Mandiri, panitia seleksi menyatakan empat orang peserta yang lulus dalam tahapan tersebut. Keempatnya yakni Ahmad Eko Hadi, Felis Nashifa, Novran Erviatman Syarifudin dan Yusuf Rahman.

“Ya saya juga bingung, katanya kan Cilegon Baru dan Bermartabat, kalau masih dengan pola-pola kedekatan atau kekerabatan penguasa, bagaimana BUMD kita bisa semakin maju?,” katanya.

Kabar adanya ‘pengantin’ yang sudah dipersiapkan ini pun tak ditampik oleh Ketua DPRD Cilegon, Isro Mi’raj. Ia mengaku turut menyesalkan bila pada kenyataannya nanti terbukti isu nama ‘pengantin’ yang beredar benar-benar dipilih oleh pemegang saham dengan dalih itu berdasarkan rekomendasi pansel.

“Ini juga yang saya khawatirkan, jangan sampai ini terjadi. Ada pengantin sebelum janur kuning melengkung, itu namanya tidak profesional. Bagaimana akan menghasilkan calon Dirut yang benar-benar profesional, kalau prosesnya saja sudah disiapkan sebelum itu. Kalau isu itu benar, berarti tahapan seleksi hanya menggugurkan kewajiban dan menghamburkan anggaran saja. Ini preseden buruk buat kemajuan BUMD,” tegas Isro, Senin (12/7/2021).

Isro menilai, rencana pengisian jabatan Dirut di PT BPRS Cilegon Mandiri yang menelan anggaran yang lebih dari Rp150 juta itu sesungguhnya belum menjadi hal yang mendesak, mengingat kondisi keuangan korporasi yang saat ini sedang dalam keadaan kurang baik.

“Karena kondisi pandemi ini, tahun kemarin BPRS tidak memberikan dividen (ke kas daerah). Penambahan Dirut ini, saya melihatnya belum urgent ya, tentu malah akan menambah beban keuangan perusahaan. Kenapa tidak memberdayakan SDM yang ada ini agar dapat lebih dipacu dan BPRS bisa keluar dari persoalan yang dihadapi,” katanya.

Lebih jauh Isro menyadari betul kaitan tidak adanya regulasi yang mengatur soal keterlibatan legislatif dalam proses pengisian pejabat BUMD. Namun demikian, kata dia, eksekutif perlu menyadari terlepas dari hal itu DPRD memiliki fungsi kontrol maupun anggaran terhadap jalannya BUMD.

“Cuma kan Pemkot sepertinya tidak berkenan kalau kita terlibat (dalam proses jalannya seleksi-red), ya sudah. Kalau seleksi sudah dipaksakan berjalan, saya ingin ada orang yang betul-betul kompeten, berpengalaman dan dapat membawa kemajuan pada BPRS dan tidak hanya menjadi beban. Agar sebanding antara gaji yang besar dengan output-nya ke daerah,” jelasnya.

Sebelumnya Ketua Pansel Calon Dirut PT BPRS Cilegon Mandiri, Maman Mauludin yang dikonfirmasi kaitan hal itu segera menepis adanya isu yang beredar tersebut. “Uji kompetensi dulu,” ujar Maman singkat.

Sementara salah seorang Anggota Pansel, Tb Dikrie Maulawardhana yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya tidak menjawab panggilan telepon wartawan. (dev/red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini