Beranda Advertorial ISPA di Banten Capai Lebih dari Seribu Kasus, Ini Pesan Kadinkes

ISPA di Banten Capai Lebih dari Seribu Kasus, Ini Pesan Kadinkes

Kepala Dinkes Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti.

Memasuki puncak el nino, ditambah adanya peningkatan polusi udara di Jabodetabek, kasus penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Provinsi Banten mengalami peningkatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan kasus ISPA yang telah ditangani saat ini sudah lebih dari seribu, baik yang ditangani rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, puskesmas ataupun faskes lainnya. Menurutnya, bahkan ISPA saat ini menjadi yang tertinggi dari penyakit menular lainnya.

“Sebaran kasus ISPA ini di 8 kabupaten/kota di Banten, dan sekarang kasusnya menjadi yang tertinggi dari penyakit menular lain,” ungkap Ati.

Ati mengimbau agar masyarakat menjaga pola hidup sehat dengan banyak meminum air putih dan mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi. Selain itu dengan kondisi cuaca saat ini, ia mengimbau masyarakat yang bepergian agar mengenakan masker.

Selain itu, mengonsumsi makanan yang bergizi serta buah-buahan dan sayur-sayuran serta banyak istirahat. “Jaga kebersihan lingkungan dan mengonsumsi pangan yang bergizi tidak mudah terserang ISPA,” ujarnya.

Menurut Ati banyaknya pasien ISPA sudah terlihat di beberapa fasilitas kesehatan di Banten. Mereka yang terserang penyakit ISPA kebanyakan berobat ke puskesmas, klinik, dan rumah sakit. Penyakit ISPA tentu berbahaya apalagi bila sudah disertai pneumonia sehingga pasien sulit ditolong.

Beberapa gejala ISPA, di antaranya hidung tersumbat dan pilek, batuk kering tanpa dahak, demam ringan, sakit tenggorokan, sakit kepala ringan, bernapas cepat atau kesulitan napas dan warna kebiruan pada kulit akibat kekurangan oksigen.

“Warga terserang penyakit itu akibat dampak perubahan iklim El Nino yang menimbulkan kemarau,” katanya. (ADV)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini