Beranda Sosok Isi Waktu Luang, Walikota Cilegon Mainkan Classic Rock

Isi Waktu Luang, Walikota Cilegon Mainkan Classic Rock

Walikota Cilegon, Edi Ariadi saat memainkan gitar elektrik di sela waktu senggang. (Foto : Gilang)

CILEGON – Berhadapan dengan hiruk pikuk rutinitas tak jarang memaksa seseorang mencari waktu sejenak untuk melepaskan kepenatan. Apa pun itu profesinya. Tak terkecuali bagi seorang Edi Ariadi, Walikota Cilegon.

Kini, di sudut ruang kerjanya terlihat berdiri sebuah gitar elektrik lengkap dengan mini amplifier portabel di sebelahnya. Usut punya usut, keberadaan alat musik petik itu ternyata belakangan menjadi ‘pelarian’ orang nomor satu di Kota Cilegon ini atas padatnya pekerjaan yang biasa dijalani.

“Yah paling main (gitar) cuma tiga lagu saja, ngisi waktu luang, paling sekedar 15 menit, kerja lagi, begitu saja. Saya hanya mencoba menghibur diri sendiri saja,” ungkap Edi kepada BantenNews.co.id saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/7/2019).

Diam-diam, Edi ternyata merupakan seorang penghobis musik cadas. Sejumlah irama lagu rock lawas ia mainkan seraya bersenandung di sela jam istirahatnya siang itu. Ia bahkan mengaku memiliki sebuah gitar elektrik bermerek Fender di rumahnya, selain jenis alat musik lain yang kebetulan juga ia kuasai. Ini adalah hobi seni di luar tenis dan mengendarai motor gede (moge) yang juga dilakoni sejak dulu.

“Kalau ini kebetulan gitar staf, nantilah saya bawa gitar yang dari rumah. Saya sudah suka main gitar sejak dulu jadi mahasiswa di Bandung. Ga pernah ikut festival, tapi saya pernah manggung folk song waktu itu di Karesidenan tahun 80-an, karena kebetulan dulu saya jadi ketua pemuda di lingkungan rumah setelah saya lulus kuliah,” ujarnya di sela senandung seraya memainkan rhythm gitar ‘War Pigs’ sebuah lagu lawas milik Black Sabbath, Band Rock Heavy Metal asal Inggris yang populer di era tahun 1970-an.

Baca : Capek Ngomongin Politik, Gagal Lelang, Mutasi, Mending Naik Motor

Edi mulai membeberkan kecintaannya akan musik bergenre classic rock era tahun 70 hingga 80-an. Tak hanya bercerita tentang masa mudanya yang menikmati grup yang digawangi vokalis Ozzy Osbourne itu saja, ia pun mengenang hobinya akan sejumlah lagu dari grup classic rock lainnya seperti Emerson Lake & Palmer (ELP), Deep Purple, Crosby, Stills and Nash and Young, Led Zeppelin, Grand Funk Railroad, The Animals, Jimmy Hendrix, Gentle Giant hingga Jethro Tull.

“Tapi tetap yang saya banggakan itu The Beatles, karena lagu-lagunya yang abadi. Dulu zaman SMA, saya punya kaset pertama itu Grand Funk Railroad, baru Led Zeppelin, lalu Deep Purple dan barulah Black Sabbath. Tapi saya juga suka musik jazz lho, seperti Chick Corea, dulu saya pernah beli kasetnya,” kenangnya di sela alunan gitar ‘Lucky Man’ lagu milik ELP, lagu berikutnya yang ia mainkan.

Pria kelahiran Serang, 8 Juni 1956 silam ini juga menerangkan, dari pergaulan dengan berbagai kalangan sebayanya di masa muda, turut semakin mempengaruhi kecintaannya akan musik keras.

“Dulu saya sering berkhayal bagaimana rasanya jadi gitaris rock itu ya, sangat banggalah. Ya makanya kadang kalau lagi di rumah pun saya sering setel Youtube, jadi serasa kembali ke masa lalu. Karena dulu zaman kuliah kan cuma bisa denger musiknya, sekarang bisa lihat videonya juga. Seperti kemarin saya putar lagu Deep Purple, yang Sometimes I Feel Like Screaming, saya suka video dan sound-nya waktu mereka konser live di Australia yang tanpa Ritchie Blackmore,” seloroh Edi.

Namun demikian, mantan birokrat ini menuturkan bahwa hobinya akan mendengar dan memainkan gitar musik classic rock itu tidak sampai turun kepada kedua putrinya, ataupun hingga mengusik kenyamanan sang istri.

“Kalau lagi suntuk malam hari itu ya saya setel musik sajalah. Makanya istri saya lebih senang kalau lagi di rumah, saya itu hanya di ruangan setel musik, dari pada saya main tenis atau naik motor. Karena kelihatan langsung sama dia dan ngga jauh,” ujarnya seraya terkekeh. (dev/red)

Videonya klik disini

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ