Beranda Pemilu 2024 Ini yang Jadi Perhatian Pengamanan Khusus Saat Kampanye Terbuka Pemilu 2024 di...

Ini yang Jadi Perhatian Pengamanan Khusus Saat Kampanye Terbuka Pemilu 2024 di Banten

Kapolda Banten, Irjenpol Abdul Karim

SERANG – Menghadapi Pemilu 2024 Kapolda Banten, Irjenpol Abdul Karim membuat rencana pengamanan menyeluruh.

Mulai dengan kampanye terbuka yang akan dimulai pada 21 Januari hingga 10 Februari 2024 dan penghitungan suara pada 14 Februari 2024. Hal itu disampaikan usai kunjungan kerja ke Polresta Serang, Rabu (17/1/2024).

Ia mengatakan Intensitas pengamanan terlihat dari simulasi KPU yang berakhir pada pagi hari, dimana penghitungan suara baru selesai pada pukul 02.00. Jadwal yang menuntut ini memerlukan kewaspadaan dan kekuatan yang lebih tinggi selama proses tahapan pemilu 2024. “Jadi butuh pengamanannya ekstra keras dan ekstrak kuat,” ujarnya.

Kemudian terkait lokasi kampanye terbuka, rinciannya masih menunggu jadwal KPU. Dengan adanya tiga paslon yang mencalonkan diri, wilayah tersebut akan dibagi menjadi tiga zona, dengan potensi bentrokan antar pendukung yang dapat diantisipasi dan memerlukan tindakan pencegahan. Sementara rencana lokasi kampanye terbuka masih belum diketahui, polisi bersiap melakukan pengamanan tingkat VVIP, yang melibatkan seluruh unit.

“Strategi ini dapat disesuaikan, bergantung pada penentuan KPU mengenai lokasi kampanye dan potensi jumlah massa,” ujarnya.

Perhatian khusus ditujukan pada daerah-daerah rentan, khususnya Lebak, mengingat letaknya yang jauh dan rentan terhadap bencana seperti tanah longsor dan banjir, terutama pada musim hujan saat ini. Lebak dan Pandeglang merupakan titik fokus kesiapsiagaan bencana strategis.

“Karena Kabupaten Lebak itu kan sudah daerahnya jauh dan rentan terjadi bencana. Lebak dan Pandeglang itu yang saya lagi mikir. Karena sekarang ini kan cuaca hujan dan di Banten itu kan sangat rawan. Seperti bencana longsor sama banjir itulah yang kita fokuskan betul-betul untuk antisipasi itu. Lebak dan Pandeglang termasuk Serang Kabupaten,” ujarnya.

Kemudian soal pendistribusian logistik dari kabupaten ke kecamatan dan akhirnya ke tempat pemungutan suara melibatkan keamanan polisi, yang memastikan pengangkutan kotak suara secara aman. Tuntutan fisik dari tugas tersebut mendorong permintaan personel muda saat kunjungan baru-baru ini ke Lebak.

“Jadi ya memang benar masalah bagi kita, bahkan Kemarin waktu saya ke Lebak itu ada anggota yang minta, kalau bisa anggota yang ke lokasi TPS ini jangan yang sudah tua tapi yang masih muda. Karena kalau naik mobil sudah enggak bisa, naik motor juga agak berat. Apalagi kalau musim hujan, jadi jalan kaki, bayangkan mau enggak mau, anggota saya harus mikul bawa kotak suara menuju ke TPS Pulau Tunda,” ujarnya.

Kemudian untuk lokasi di seberang perairan, kapal Polair disiapkan, dan biaya transportasi ditanggung oleh KPU. Polisi memainkan peran penting dalam menjaga surat suara selama transit, dengan mematuhi langkah-langkah keamanan yang ketat. “Kemudian yang pengamanan anggota Polair nanti ikut mengawal, ” ujarnya. (Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini