Beranda Gaya Hidup Hidup Kamu Justru Merugi Kalau Memelihara Sifat Baik Ini

Hidup Kamu Justru Merugi Kalau Memelihara Sifat Baik Ini

Ilustrasi - foto istimewa IDN Times

Kamu selama ini sudah bersikap baik, namun ternyata justru kekecewaan yang kamu dapatkan. Pernahkah kamu berpikir kamu sudah berbesar hati, namun ternyata hanya pengkhianatan demi pengkhianatan yang kamu terima? Pernahkah kamu merenungi mengapa semua kebaikanmu itu justru berbalik seperti pisau yang menikammu secara tak terduga?

Semuanya secara tak terkira menjadi terasa salah, karena bisa jadi kamu melakukannya dengan cara yang salah pula. Dan sayangnya, kamu sendiri pun tak menyadarinya. Mungkin satu dari 9 sifat baik ini juga ada padamu, kalau memang benar, maka hindarilah segera agar hidupmu tak lagi dirugikan dan disepelekan.

1. Ambisius

Ambisius yaitu ketika kamu memiliki keinginan, harapan dan dorongan yang keras untuk mencapai sesuatu. Sikap ini memang akan menjadi baik jika diiringi dengan kerendah-hatian dan keikhlasan sejak awal.

Namun akan menjadi bahaya, jika kamu merasa ‘wajib’ mendapatkannya. Kamu seolah ‘mempertaruhkan’ diri yang akhirnya justru mencederai harapanmu sendiri. Pada intinya, kamu ambisius namun kamu tak siap dengan segala kemungkinan. Goals-mu ada pada hasil, bukan pada proses. Tak heran, pada saat kamu ‘kalah’, kamu akan langsung jatuh putus asa.

2. Terlalu ‘open’ kepada orang lain

Jika kamu senang ‘meladeni’ orang asing yang baru kamu kenal, atau merespon ‘segala jenis obrolan’ termasuk kalimat godaan dan rayuan yang tak pantas dilontarkan oleh orang asing, maka secara tak sadar kamu sedang merendahkan diri kamu sendiri.

Kamu mungkin awalnya hanya ingin berniat ramah, tapi bukan berarti kamu juga kehilangan batas. Alih-alih ingin bersikap baik, kamu malah direndahkan dan dilecehkan. Duh, benar-benar merugikan hidupmu, kan?

3. Tidak bisa membedakan antara cepat dan terburu-buru dalam mengambil keputusan

Memang keliru jika kamu terlalu mengulur-ulur waktu hingga akhirnya membiarkan kesempatan itu hilang. Namun juga akan lebih buruk jika kamu terburu-buru dalam membuat keputusan.

Sikap terburu-buru ini biasanya terjadi jika kamu sedang berada pada kondisi di bawah tekanan yang mendesakmu untuk segera membuat keputusan. Di sinilah fungsi self-control digunakan, tetap berhati-hati dan jernihkan pikiran. Sebab, butuh kedewasaan dan kebijaksanaan yang tinggi untuk mengambil keputusan yang tepat. Ingat, apa yang kamu putuskan di masa kini akan berpengaruh pada apa yang akan terjadi di masa depan.

4. Terlalu pasrah

Jika kamu selalu mengalah di saat kamu tak salah, kamu hanya diam saat mereka marah, kamu hanya pasrah dan menganggap itu sebagai sebuah kebesaran hatimu kepada sesama, maka sesungguhnya kamu sudah salah.

Orang tak akan menghargaimu dengan cara yang seperti itu. Sebaliknya, mereka akan cenderung menginjak-injak harga dirimu, menyepelekan kehadiranmu dan merendahkan kebaikanmu. Jika kamu pernah bertanya mengapa orang selalu memanfaatkan dan mempermainkan kebaikanmu, hati-hati, bisa jadi inilah penyebabnya!

Baca Juga: 5 Sikap yang Menunjukkan Bahwa Kamu Pribadi Ambisius

5. Terlalu mudah memaafkan

Memaafkan kesalahan orang lain memang merupakan tindakan yang mulia. Namun bagaimana jika seseorang terus mengulangi kesalahannya dan terus berlindung di balik kata maafnya itu? Sebab, orang yang tulus tak akan mempermainkan hatimu dengan merendahkan harga sebuah maafmu. Sudahlah, jangan manjakan mereka dengan pemaafan darimu, berbesar hatilah namun tetap tegas.

6. Mementingkan kehidupan orang lain di atas segalanya

Termasuk mengorbankan hidupmu sendiri. Ya, kamu memang harus peduli pada orang lain, namun jika situasinya sulit, di mana kamu sendiri “sama butuhnya” dengan mereka, maka kamu tak bisa memaksakan dirimu untuk membantunya. Alih-alih ingin membantu, akhirnya justru kamu sendiri yang kesulitan. Hayo, jangan malah mengabaikan dirimu sendiri, ya.

7. Loyalitas tanpa batas

Kamu tak mengenal waktu dan batasan loyalitas yang wajar terhadap organisasi atau perusahaan yang kamu masukki, hingga tanpa sadar kamu telah mengorbankan segalanya; tubuhmu, temanmu juga keluargamu.

Kamu tak peduli badanmu lelah, tak peduli ada keluarga yang merindukan kehadiranmu di rumah, adalah ciri-ciri kamu sudah terlampau loyal. Padahal, loyalitasmu tak lebih menguntungkanmu, pikirkanlah apakah loyalitasmu sudah sebanding dengan apa yang sudah kamu korbankan? Atau justru malah perlahan merenggutmu dari orang yang menyayangimu?

8. Idealis tapi tidak realistis

Ciri orang idealis adalah suka berpatok pada apa yang diyakininya benar, cenderung memiliki pemikiran yang kaku dan cukup suka memilah-milih sesuatu. Semisal dalam memilih pekerjaan, kamu seorang mahasiswa mandiri yang sedang mencari pekerjaan part-time untuk membiayai kuliahmu sendiri. Namun perusahaan yang membuka kesempatan part-time job ini perusahaan asing penjual produk luar negeri. Karena kamu pencinta produk dalam negeri (sebagai idealismemu), maka kamu menolak padahal kamu membutuhkan pekerjaan itu. Alhasil, keputusan idealismu berdampak pada menunggaknya biaya kuliahmu.

Di situlah di mana sikap idealis menjadi keliru, karena keyakinanmu bertentangan dengan kebutuhanmu. Ingat, hidup ini juga butuh keseimbangan, jangan paksakan idealismemu!

9. Humoris tapi tak tahu waktu dan situasi

Siapa yang tak suka orang yang humoris? Semua orang pasti akan selalu merasa terhibur hingga dibuatnya tertawa terpingkal-pingkal. Tapi, kalau bercandanya di situasi yang sedang penuh konsentrasi dan serius, tentu yang ada jadi malah merusak suasana!

Nah, di sinilah kamu harus pintar membaca situasi. Kamu perlu peka kapan waktunya bercanda dan kapan waktunya serius. Kendalikanlah candaanmu, karena kalau tidak, orang bukan lagi akan menertawakanmu tapi justru malah meninggalkanmu!

Begitulah sikap baik justru akan berimbas buruk jika dilakukan pada porsi dan situasi yang tak tepat. Sebab kamu sendiri melakukannya dengan salah dan tak bijak. So, mulai sekarang jangan keliru lagi dan lakukanlah kebajikan dengan bijak, ya! (Red)

Sumber : IDN Times

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini