Beranda Sosok Hebat! Anak Penjual Es Asal Pandeglang Ini Lolos Masuk UGM 2 Fakultas...

Hebat! Anak Penjual Es Asal Pandeglang Ini Lolos Masuk UGM 2 Fakultas Sekaligus

Ilham Sutopo anak kurang mampu berhasil masuk UGM, Yogyakarta. foto : Dokumen pribadi Ilham Sutopo

PANDEGLANG – Ilham Sutopo anak pertama pasangan Teguh Sutopo dan Widiastuti patut diacungi jempol. Pasalnya, warga Kampung Sidamukti RT 03 RW 03, Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang diterima di 2 fakultas Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Diketahui, Ilham Sutopo merupakan anak dari kalangan kurang mampu karena pekerjaan ayahnya hanya seorang kuli serabutan dan sang ibu hanya seorang penjual es. Namun prestasi anak ini bisa dibilang luar biasa karena pernah menjadi duta parlemen remaja DPR RI tahun 2020, finalis tahap semi final olimpiade sains teknologi engineering mathematics olimpiade dan pernah meraih medali emas di olimpiade astronomi 2020.

Kepada BantenNews.co.id, Ilham menceritakan bagaimana awal mula dirinya bisa diterima di universitas bergengsi itu. Kata dia, untuk berhasil lolos ujian masuk UGM dirinya harus bersaing dengan ribuan peserta lain yang sama-sama ingin masuk ke universitas itu.

“Saya ngambil jalur prestasi dan SBMPTN, kan UGM itu ada 4 jalur yaitu jalur SBMPTN, SNMPTN, prestasi dan mandiri. Alasan memilih jalur SBMPTN dan Prestasi karena gratis sedang jika memilih jalur mandiri tidak mampu dalam hal biaya,” ucap Ilham memulai ceritanya, Jumat (27/8/2021).

Kata dia, sejak kecil dirinya dididik untuk mandiri oleh kedua orangtuanya, semasa masih mengenyam pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dia sudah biasa berjualan gorengan keliling bersama sang ibu. Selepas SMP dia mulai mengamen di sambil meneruskan sekolah, hal itu dia lakukan untuk mencari penghasilan tambahan biaya sekolahnya.

“Meskipun, bapak saya hanya seorang pekerja serabutan, ibu saya berprofesi sebagai penjual es, dan saya berasal dari latar belakang keluarga yang kurang mampu yang bahkan keluarga saya belum memiliki rumah dan serba terbatas, tetapi justru itu yang menguatkan saya dalam menggapai cita-cita dan ingin mengubah nasib keluarga saya,” ungkapnya.

Lulusan SMA 4 Pandeglang ini juga menceritakan bagaimana perjuangan agar diterima di UGM, kata dia, saat seleksi dirinya harus bersaing dengan ribuan orang agar bisa diterima.

“Di jalur SBMPTN fakultas pertanian jurusan menejemen sumberdaya yang mendaftar itu ada 61.200 orang yang diterima 2.900 orang, sedangkan jalur prestasi fakultas filsafat kuotanya hanya 60 orang tapi yang mendaftar ada 1.400 orang,” tuturnya.

“14 Maret kemarin itu pertama saya pilih menejemen sumber daya fakultas pertanian UGM pilihan kedua menejemen informasi kesehatan sekolah Vokasi UGM hasil test dapat skor 680 padahal saya engga pernah ikut les karena kekurangan biaya, sambil menunggu pengumuman SBMPTN, saya ikut lagi jalur prestasi dengan pilihan pertama S1 Filsafat Fakultas Filsafat UGM, dan pilihan kedua S1 Teknik Fisika Fakultas Teknik UGM, dan Alhamdulillah saya lolos di pilihan pertama lagi dengan lawan-lawan saya kebanyakan pernah mengikuti kejuaraan internasional,” sambungnya.

Menurut Ilham, dari dua jalur yang dia ikuti jalur prestasi merupakan jalur yang sangat tidak mungkin dia dapatkan karena jalur tersebut harus bersaing dengan orang-orang yang pernah mengikuti kejuaraan internasional.

“Kalau SBMPTN mungkin biasa pak tapi kalau jalur prestasi ini kita mencantumkan prestasi, sempat minder karena lawan saya itu kebanyakan pernah mengikuti kejuaraan internasional,” jelasnya.

Ilham juga berpesan pada semua pelajaran di Indonesia agar tidak putus asa dengan keadaan ekonomi keluarga. Sebab dirinya mampu membuktikan bahwa kekurangan ekonomi bukanlah penghalang baginya untuk meraih cita-cita.

“Pesan saya sederhana saja pak, buat temen-teman yang mungkin merasa kurang beruntung seperti saya, tanamkanlah prinsip bahwa ketika kita berada pada keterbatasan, itu adalah berkah. Karena saat kita nekat untuk tetap kuat dan teguh untuk mewujudkan mimpi, disitulah hasil yang luar biasa akan mendatangi kita, menyerah bukanlah pilihan, bersungguh – sungguh adalah kewajiban. Dan jangan lupa untuk tetap semangat,” pesannya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ