Beranda Peristiwa Efek Bencana Tsunami, Omzet Pedagang di Anyer Turun Drastis

Efek Bencana Tsunami, Omzet Pedagang di Anyer Turun Drastis

Sebuah kendaraan teronggok setelah tergerus gelombang tsunami di Kecamatan Sumur. (Foto : wahyu/bantennews)

SERANG – Musibah Tsunami yang melanda wisata pesisir Banten, khususnya Anyer, Kabupaten Serang berdampak besar. Bahkan omzet para pedagang turun drastis. Seperti dagangan oleh-oleh khas Anyer anjlok begitu tsunami menerjang Selat Sunda pada 22 Desember tahun lalu.

Dari rata-rata Rp100 juta dalam satu minggu, omzet pernah mencapai nol. Setahun berjalan, omzet belum juga pulih.

Hal ini seperti dirasakan Away pemilik toko oleh-oleh di pantai Anyer. Ia menjual aneka oleh-oleh termasuk hasil usaha mikro kecil menengah dari Serang. Sebelum tsunami, biasanya 80 sampai 100 bus mampir di lapaknya dengan keuntungan sampai Rp 100 juta sepekan.

“Sekarang mah dapat Rp 40 juta sudah lumayan untung, sekarang kunjungan ada lah 30 bus, sudah agak normal sih,” kata Away saat berbincang di Anyer, Serang, Banten, Sabtu (21/12/2019).

Ia bahkan harus menutup tokonya selama hampir setengah tahun setelah tsunami. Suatu waktu, ia pernah mencoba membuka dagangan pada tahun baru 2019. Ia jadi sau-satunya pedagang yang membuka toko. Apa mau dikata, ia pun rugi karena tidak ada pembeli.

“Saya buka sebelum akhir Januari, ternyata nol kunjungan, bener-bener nol banget. Akhirnya dari Januari tutup sampai abis lebaran,” paparnya seperti dilansir detik.com.

Di bulan Agutus 2019 ia pun rugi sampai belasan juta. Pasalnya adalah ada gempa 7.4 magnitudo yang terjadi di Sumur, Pandeglang. Pesanan dari pelanggan yang hendak berwisata di Anyer pun terbuang percuma. Mulai dari kue-kuean, ubi, sampai moci.

“Saya sudah siapkan barang banyak. Kayak tape nyiapin satu ton pas agusus, kebuang itu,” ujarnya.

Belakangan, jelang akhir tahun di Anyer memang menurutnya mulai dikunjungi oleh wisatawan. Ia mengusulkan pemerintah daerah punya peran khususnya mempromosikan wisata pantai. Jika masih sepi, pedagang dan pengusaha UMKM juga bisa merugi.

“Mungkin ngebantu buat promosinya, kalau pemerintah membantu untuk manarik, mendatangkan wisatawan ke sini,” pungkasnya.

Akibat tsunami tahun lalu juga mengakibatkan tutupnya dua pusat dagangan oleh-oleh khas Serang di Anyer. Mereka rata-rata menjajakan hasil olahan dan kerajinan tangan warga Banten.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini