Beranda Pemerintahan Disnakertrans Banten Buka Kesempatan untuk Warga Kerja di Luar Negeri

Disnakertrans Banten Buka Kesempatan untuk Warga Kerja di Luar Negeri

UPTD menyiapkan SDM untuk buruh migran di luar negeri.

UPTD Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten membuka peluang atau kesempatan kerja seluas-luasnya bagi para alumnus peserta pelatihan dan warga Banten pada umumnya. Tak hanya di dalam, mereka juga siap memfasilitasi untuk mengembangkan karier di luar negeri seperti ke Jepang.

Diketahui, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mengusulkan kepada Pemprov Banten untuk menjadikan UPTD Latihan Kerja di Serpong Utara, sebagai pusat vokasi bagi pekerja migran karena memiliki fasilitas lengkap.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding saat melakukan kunjungan pada Mei 2025 lalu.

Usulan tersebut dilayangkan lantaran UPTD Banten dinilai memiliki fasilitas yang sangat lengkap dan hanya perlu ditingkatkan ke depannya. Ketika ada jalinan kerja sama maka ke depannya bisa menempatkan pekerja yang memiliki skill mumpuni ke luar negeri.

Nantinya pekerja yang berusia 15-29 tahun bisa dilatih secara terintegrasi di balai UPTD ini seperti peningkatan skill atau keterampilan serta bahasa. Dengan demikian, jika memiliki minat, tenaga kerja tak perlu cemas andai masih terkendala pada sisi kompetensi termasuk bahasa. Pasalnya, pihaknya akan membantu lulusan setra vokasi agar bisa memenuhi standar kompetensi sehingga bisa menjadi pekerja migran.

Kepala UPTD Latihan Kerja Disnakertrans Provinsi Banten Mohamad Bayuni mengatakan, sebagai Lembaga pelatihan pihaknya berkomitmen untuk membimbing sumber daya manusia (SDM) di Banten untuk bias siap kerja dengan skill yang sesuai dengan kebutuhan industri. Secara berkala pihaknya menggelar pelatihan berbasis kompetensi dengan menjaring para calon tenaga kerja dari 8 kabupaten/kota di Banten.

Total ada 13 kejuruan yang dilatih yakni Pengoperasian mesin bubut dan mesin freis, autocad manufaktur, otomasi industri. Kemudian, ada kejuruan instalasi penerangan,juru las 1 GMAW, juru las 1 SMAW, autocad gambar bangunan. Selanjutnya Kejuruan menjahit, kecantikan kulit, TIK – program advance office operator, TIK- desain grafis, TIK – animasi serta teknik sepeda motor.

Baca Juga :  TKDV Sebagai Upaya Penurunan Pengangguran Terbuka di Banten

“Pemeirntah hadir di Tengah potret tingginya tingkat pengangguran terbuka. Untuk menindaklanjutinya kami menggelar pelatihan dan pendidikan vokasi. Melakukan pelatihan yang betul-betul dibutuhkan industri,” ujarnya.

Ia menegaskan, tak sekadar memberikan pelatihan, UPTD Latihan Kerja juga terus berupaya untuk memfasilitasi para lulusan untuk bisa langsung mendapatkan pekerjaan. Seperti meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Forum Komunikasi Lintas Industri hingga membuka kesempatan menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) khususnya ke Jepang.

“Kami ikhtiar terus bukan hanya sekadar memberikan pelatihan. Kami berupaya lakukan yang terbaik. Bahkan tak lama lagi perwakilan dari (Perusahaan) Jepang akan Kembali lagi (mengunjungi UPTD Latihan Kerja) karena tertarik untuk merekrut yang ikut pelatihan,” katanya.

Bayu meyakini, kualitas lulusan UPTD Latihan Kerja sangat baik dan mampu diadu dengan SDM dari luar daerah. Bahkan hal tersebut sudah diakui oleh lintas industri yang beberapa waktu lalu sempat memantau para peserta pelatihan. Ia sangat yakin mereka juga bisa berbicara banyak jika menjadi PMI.

Agar kualitasnya semakin mumpuni, selain memberikan pelatihan di bidangnya, UPTD Latihan Kerja juga sudah menetapkan pembelajaran penguatan soft skill kepada peserta pelatihan. Hal ini menjadi penting karena berkaitan dengan penguatan etika, komunikasi, motivasi, etos kerja.

“Ini yang kita kalah, kelemahan SDM warga Banten adalah soft skill. Forum lintas industry mengakui lulusan UPTD Latihan Kerja itu luar biasa tapi satu kelemahan kita,” tuturnya.

Salah seorang calon PMI yang akan bekerja di Jepang asal Kabupaten Lebak Sofwan yang hadir di UPTD Latihan Kerja mengatakan, jika dirinya memang tertarik untuk menjadi PMI. Oleh karenanya Ia selalu berlatih kemampuannya agar memenuhi syarat bisa bekerja di Negeri Sakura.

Baca Juga :  Penerimaan CPNS  Dibuka 25 Oktober, Ada 183 Formasi untuk Cilegon

“Motivasi utamanya tentu ingin mengangkat derajat keluarga dan menabung untuk masa depan,” ujarnya,

Ia mengajak para calon tenaga kerja di Banten untuk tak ragu menjadi PMI terutama di Jepang melalui jalur program pemerintah. Pasalnya, sebelum diberangkatkan para calon PMI akan terlebih dahulu diberikan pelatihan termasuk Bahasa agar bisa cepat beradaptasi di lingkungan yang baru.

“Pokoknya semangat karena kesempatan akan datang untuk orang yang mau mencoba,” tegasnya. (adv)