Beranda Pendidikan Dampak Penggunaan HP Pada Anak Di Bawah Umur

Dampak Penggunaan HP Pada Anak Di Bawah Umur

Ilustrasi - foto istimewa dream.co.id
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

Oleh: Pasti Niatan Zega, mahasiswa Universitas Pamulang

Zaman sekarang, teknologi berkembang begitu pesatnya. Teknologi diciptakan untuk mempermudah urusan manusia dan mempermudah segala sesuatunya. Berbagai macam jenis teknologi yang tidak terhitung jumlahnya dapat kita jumpai di jaman modern ini mulai dari smartphone, laptop, dan sebagainya.

Semakin canggih suatu zaman maka semakin banyak alat atau media canggih yang terus berkembang pesat dan semakin banyak pula orang menggunakannya untuk kebutuhan dalam mencari informasi dan memudahkan dalam pekerjaannya sehari hari. Namun, walaupun pada awalnya teknologi diciptakan untuk menghasilkan dampak positif, di sisi lain teknologi juga memberikan dampak negativ. Contohnya, seperti smartphone.

Dalam kasus maraknya penggunaan smartphone dikalangan siswa/i SD, timbul dampak negatif yang diakibatkan oleh penggunaan smartphone dikalangan SD. Dampak negatif yang ditimbulkan seperti, menjadikan kecanduan terhadap anak-anak dibawah umur, tingkat keinginan belajar menurun saat di sekolah maupun di rumah dan anak anak akan malas bergerak.

Khususnya di Indonesia, banyak sekali siswa/i yang masih SD yang berkisar umur 7-12 tahun dibebaskan untuk memainkan berbagai jenis smartphone. Padahal anak anak dibawah umur belum begitu penting untuk memiliki atau menggunakan smartphone untuk membantu pekerjaan sehari harinya. Lain halnya remaja atau orang dewasa yang lebih membutuhkan smartphone sebagai media untuk mencari informasi maupun memberikan informasi. 

Sebenarnya, apa yang membuat anak dibawah umur kecanduan dengan smartphone ? Kebanyakan dari anak tingkat sekolah dasar sering menggunakan smartphone untuk bermain games (permainan), hal inilah yang menimbulkan kecanduan karena games dalam smartphone sangat digemari anak-anak dibawah umur. Adanya kecanduan ini tidak luput dari faktor kebiasaan orang tua yang memfasilitasi anak-anaknya dalam penggunaan smartphone. Karena adanya kecanduan terhadap smartphone ini mengakibatkan tingkat keinginan belajar anak menurun. Karena adanya konten yang sangat digemari anak di dalam smartphone, mereka akan berpikir bahwa belajar terasa melelahkan. 

Baca Juga :  Wapres Minta Kampus Berperan Turunkan Kesenjangan Desa - Kota

Berbeda dengan anak di zaman saat belum adanya smartphone yang canggih seperti sekarang ini, kebanyakan mereka berpikir bahwa belajar itu menyenangkan, dari belajar didapatkan ilmu pengetahuan yang sebelumnya belum diketahui. Semenjak adanya smartphone yang canggih pula, pola pikir anak dibawah umur di zaman sekarang berbeda dengan sebelum adanya smartphone yang canggih. Bedanya, anak dibawah umur di zaman sekarang bersikap seolah-olah mereka sudah dewasa karena mereka merasa mengetahui lebih banyak informasi yang didapatnya dari konten dalam smartphone. Padahal untuk anak umur 7-12 tahun, hal ini sangat tidak baik karena mereka belum bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk dari konten yang ada dalam smartphone tersebut.

Dampak lainnya yaitu, anak anak jadi malas bergerak. Setiap menggunakan atau memainkan smartphone, anak anak maupun orang dewasa akan tetap diam di tempat atau tidak bergerak. Pada anak anak, hal ini akan mengakibatkan kebiasaan anak menjadi malas bergerak apalagi ketika diperintahkan oleh orang tuanya. Lain halnya dengan orang dewasa, mereka masih bisa mengontrol dan tidak kecanduan smartphone seperti anak anak. Malas bergerak bagi anak anak dibawah umur sebenarnya sangat bahaya, karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap pengembangan diri anak. Anak anak akan sulit berkembang jika sejak kecil sudah memiliki kebiasaan malas bergerak.

Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan smartphone oleh anak dibawah umur sangat banyak. Namun dari dampak dampak negativ yang ditimbulkan, akan ada solusi untuk mencegah kecanduan penggunaan smartphone pada anak dibawah umur. Contohnya adalah dimulai dari kebiasaan. Khususnya orang tua, jangan membiasakan anak anak nya memainkan smartphone. Boleh bermain smartphone tapi harus dalam pengawasan orang tua, dan orang tua seharusnya tahu batasan berapa lama penggunaan smartphone oleh anak anaknya dalam sehari.

Baca Juga :  Peran dan Semangat Generasi Muda di Masa Pandemi Covid-19

Contoh solusi lain adalah dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan sebagai refreshing untuk anak anak saat berada di sekolah maupun di luar sekolah, sehingga mereka tidak akan terpaku atau keasyikan bermain smartphone. Sebaiknya, untuk anak dibawah umur jangan terlalu dimanjakan dengan hal hal seperti smartphone oleh orang tua, karena smartphone sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri anak anak. Dan dengan pengaruh yang ditimbulkan dominan negatif, akan sangat tidak baik untuk anak dibawah umur. Dan tentunya faktor lingkungan sekolah juga sangat mempengaruhi.

Anak-anak dibawah umur sangat mudah sekali terbawa suasana dan hanyut dalam keasyikan bermain permainan yang ada dalam smartphone, sehingga cukup sulit untuk menghilangkan kebiasaan tersebut pada anak dibawah umur yang sudah terlanjur kecanduan bermain smartphone. Namun, dengan adanya kebiasaan yang diubah, maka kecanduan tersebut akan hilang perlahan. (***)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News