Beranda Pemerintahan Cepat Turunkan Stunting BKKBN Banten Gelar Apel Siaga TPK

Cepat Turunkan Stunting BKKBN Banten Gelar Apel Siaga TPK

BKKBN Provinsi Banten menggelar Apel Siaga TPK (Tim Pendamping Keluarga) Bidan, Kader KB, Kader TP, dan TPK Provinsi Banten, yang digelar di Gedung Sakinah Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (6/9/2023).

LEBAK – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten menggelar Apel Siaga TPK (Tim Pendamping Keluarga) Bidan, Kader KB, Kader TP, dan TPK Provinsi Banten, yang digelar di Gedung Sakinah Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (6/9/2023).

Kepala BKKBN RI yang diwakili oleh Deputi ADPIN BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso mengatakan, penurunan angka stunting merupakan salah satu prioritas nasional untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul generasi emas Indonesia.

“Sebagai pondasi awal untuk mencapai cita-cita tersebut, kita harus memastikan penerus bangsa yang sehat dan tidak stunting. Presiden Joko Widodo mentargetkan prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024. Bahkan, Presiden memberikan arahan agar penurunan stunting minimal 3 persen per tahun,” kata Sukaryo kepada awak media usai menghadiri acara, Rabu (6/9/2023).

Ia mengungkapkan, salah satu pembaharuan strategi percepatan penurunan stunting adalah dengan pendekatan keluarga melalui pendampingan keluarga berisiko stunting. Dimana, Tim Pendamping Keluarga adalah aktor penting dalam menjalankan strategi tersebut.

“BKKBN dan Pemerintah Daerah, telah merekrut sekitar 573 anggota Satgas di 34 provinsi dan 514 kabupaten serta 200,000 anggota Tim Pendamping Keluarga, yang terdiri dari Bidan Desa, Kader PKK dan Kader KB/PLKB, dan itu semua merupakan tindak lanjut Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,” ujarnya.

Ia menambahkan, tugas mulia dari pendamping keluarga salah satunya adalah memberikan edukasi kepada keluarga berisiko stunting tentang pengasuhan untuk tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan, pemberian makanan bergizi termasuk menyusui, akses air bersih dan sanitasi.

“Yang tidak kalah pentingnya adalah menfasilitasi keluarga berisiko stunting yang miskin (kurang sejahtera) untuk mendapatkan berbagai program perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau kartu sembako, dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminana Kesehatan Nasional (JKN). Tentunya, TPK harus berkoordinasi dengan fasilitator atau tenaga profesional yang ada di Desa, Puskesmas dan Dinas Sosial,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penurunan Sunting Kabupaten Lebak Ade Sumardi, mengucapkan rasa terimakasih kepada BKKBN Banten yang sudah menyelenggarakan acara di Lebak.

“Bahwa ini merupakan apel siaga untuk menurunkan angka Stunting. Yang diprakarsai oleh BKKBN Provinsi Banten, karena kami daerah yang menjadi tuan rumah mengucapkan terimakasih banyak. Karena ini merupakan ihtiar untuk menurunkan angka Stunting khususnya di Kabupaten Lebak,” katanya. (San/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini