Beranda Advertorial Berkat JKN-KIS, Andhika Semangat Lagi Bersekolah

Berkat JKN-KIS, Andhika Semangat Lagi Bersekolah

Heli Susanti dan anaknya yang menunjukkan kartu JKN-KIS. (Ist)

SERANG– Heti Susanti (42) warga lingkungan Langonsari RT 07/01, Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon terharu ketika petugas kader Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) mendatangi rumahnya. Karena oleh pemerintah daerah, anak laki-lakinya terpilih menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

Adalah Andhika Ramadan (14), anak pertama dari pasangan Heti dan Karna ini menderita ginjal bocor atau Syindrom Nefrotik sejak usia 2,7 tahun. Pihaknya merasa terbantu dengan program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Karena untuk mengobati anaknya, ia tak akan mampu membayar sendiri tanpa ada kartu KIS. Anaknya pun kini kembali semangat bersekolah.

“Gak kebayang kalau seperti saya membayar sendiri untuk ngobatin anak saya. Sebab obat-obatan dan perawatanya sangat mahal sekali. Sementara suami saya hanya buruh lepas di pelabuhan dan saya hanya ibu rumah tangga yang gak punya kerjaan,” ujarnya.

Ia menceritakan, sejak menjadi peserta PBI JKN-KIS pihaknya tidak lagi khawatir saat berobat ke rumah sakit. Karena semua pembiayaan kesehatannya terjamin BPJS Kesehatan. Pelayanan di rumah sakit juga cukup bagus.
“Saat ini anak saya harus selalu konsumsi obat-obatan khusus. Dan itu harus ke Jakarta di RS Cipto. Obatnya lumayan mahal, harganya dua juta untuk obat khusus, ada empat macem obat lainnya. Cuma yang paling mahal itu obat tranfusi darah itu. Tapi kalau lagi ngedrop bisa ngabisin empat botol. Jadi kewalahan ngandelin uang sendiri,” ujarnya.

Ia menambahkan agar tetap terkontrol dengan baik, anaknya harus selalu cek kesehatan ke rumah sakit. Ia menggunakan kendaraan dari Dinas Kesehatan Kota Cilegon untuk sampai ke Jakarta.
“Sebulan sekali lah harus rutin kontrol dan ambil obat-obatan di RS Cipto. Karena obatnya gak ada di sini. Tapi kondisi anaknya ngdrop bisa dirawat setahun dua kali di Cipto,” ujarnya.

Ia berharap program BPJS Kesehatan tetap hadir untuk membantu orang-orang yang tidak mampu seperti dirinya. Menurutnya BPJS Kesehatan telah banyak menolong anaknya.
“Bermanfaat banget ada kartu KIS. Dan selama ini pelayanannya cukup baik saat berobat ke RS Cipto. Semoga BPJS Kesehatan terus ada lah,” ujarnya.

Sebagai informasi, Syndrom nefrotik adalah kerusakan pada ginjal yang menyebabkan kadar protein di dalam urine meningkat. Tingginya kadar protein tersebut disebabkan oleh kebocoran pada bagian ginjal yang berfungsi menyaring darah (glomerulus).
Sindrom nefrotik dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini dapat diobati dengan mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter. Jika sindrom nefrotik terjadi akibat penyakit lain, seperti diabetes atau lupus, dokter juga akan mengobati kondisi penyebab sindrom nefrotik tersebut. (Advertorial)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini