Beranda » Yuda Suryadi, Seorang Hairstylist Yang Bisa 5 Bahasa

Yuda Suryadi, Seorang Hairstylist Yang Bisa 5 Bahasa

Yuda Suryadi biasa dipanggil Bang Yuda, lahir di Bogor, 22 Juni 1977. Seorang yang bisa berbagai bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Sumatera, dan Bahasa Betawi. selain itu ia juga seorang Hairstylist Djawa Dua sejak 2001 yang memiliki pengalaman luar biasa.

Bang Yuda adalah Pemilik Djawa Dua yang sudah sejak 2001 berdiri tepatnya di Jl. H.Abdul Gani, RT.001/RW.002, Cemp. Putih, Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten 15412, kawasan UIN Jakarta samping Masjid Jami’ Darul Arqam. Di Barbernya melayani berbagai macam pilihan seperti potong rambut Pria, Shaving, Coloring, dan keramas, hal tersebut masih banyak lagi, dan perlu diingat juga disini selalu memberikan potong gratis bagi anak-anak Yatim.

Selain Hairstylist ia juga Pegiat dan Pengelola Capster berbagi bersama timnya yaitu Cukur Tuan, Optik OTC, Codolsky, dan Griya Eksklusif yang biasanya secara rutin melakukan bagi-bagi kebahagiaan disetiap hari Jumat di Panti Asuhan atau Pesantren dikawasan Tangerang Selatan dan sekitarnya seperti Cukur rambut, periksa mata, makan bersama, dan jika keuangan sedang bagus bisa santunan bersama. Kegiatan tersebut dilakukan secara gratis denan bantuan para donatur yang senantiasa mendukung kegiatan Bang Yuda.

Dengan penggunaan berbahasa yang bermacam-macam, Bang Yuda selalu memudahkan costumernya untuk saling memahami, karena ditempatnya yang memang berkawasan di perbatasan Jakarta – Tangsel, dan berada dikawasan UIN, selain itu banyaknya pendatang yang bervariasi, sehingga mempermudah dalam berkomunikasi. dalam pemaparannya, setiap Bahasa yang ia gunakan selalu bermula pada pergaulan.

Seperti Bahasa Betawi yang secara aktif ia gunakan saat ini karena berkawasan di Tangsel namun kebudayaan Betawi, hal tersebut menjadi bahasa betawi yang ia gunakan selalu terasah dan teruji. dilain hal itu dari berbagai bahasa yang ia bisa seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, dan Bahasa Sumatera. ia gunakan jika ada costumer atau tindak tutur lain yang berasal dari daerah tersebut. Bang Yuda juga secara aktif melakukan lima bahasa tersebut dalam kesehariannya, seperti berbahasa Sunda dengan kerabatnya, Berbahasa Jawa dengan keluarganya, dan berbahasa yang lain jika bertemu costumer atau teman-temannya.

Pengalaman yang melimpah memberikan pembelajaran baru bagi Bang Yuda sebagai contohnya, ia bisa melakukan kelima bahasa tersebut secara aktif dengan mengerti maksud dan tujuan bahasa yang ia gunakan, sehingga ia termasuk orang multilingual, yang bisa menggunakan berbagai bahasa, dengan mempelajari bahasa, kita selalu mengasah otak kita untuk memberikan kosa kata yang baru dalam penafsiran yang berbeda, sehingga pemahaman diri kita selalu dinamis diperbaharui dan tidak mudah untuk dibodohi.

Kelebihan orang yang bisa berbahasa multilingual didalam daerah masyarakat urban adalah memudahkan costumer kita untuk paham apa yang kita maksud dan costumer sendiri maksud, sehingga dalam komunikasi terjalin tingkat ke-efektifan yang tinggi.

Dalam wawancaranya Bang Yuda mengucapkan. “kepada anak muda jangan pernah takut mencoba hal baru, karena hal baru mengandung berbagai macam hal yang kita tidak fikirkan, mulai dari yang baik hingga yang buruk, namun sebagai manusia yang optimis, kita selalu melihat kebaikan dimanapun disitu ada keburukan, sehingga sebagai manusia yang selalu berusaha menjadi lebih baik, kita akan berani mencoba belajar dari pengalaman yang kemarin, seperti belajar berbagai macam bahasa, dari bahasa pergaulan yang akan kita bisa gunakan suatu saat nanti”

dalam pemaparan artikel singkat ini, penulis ingin memberikan apresiasi luar biasa kepada Bang Yuda yang memperbolehkan penulis, untuk mewawancarainya secara langsung sehingga tercipta artikel ini, dan beberapa pemaparan yang penulis ingin sampaikan juga, menjadi seorang multilingual tidak harus melewati kelas-kelas yang biayanya mahal dengan kursus yang diajarkan orang luar, jadilah maju dalam kesempitan, dan berkembang dalam kesempatan, karena layaknya bunga yang mekar pada waktu yang tepat, jika kita hidup seperti bunga, maka tempatkan diri akan wangi pada waktunya.

Tangerang Selatan, 02 Januari 2022

Alfiansyah

Bagikan Artikel Ini