Beranda » Tarian Tradisional Sili Masyarakat Adonara Flores Timur NTT

Tarian Tradisional Sili Masyarakat Adonara Flores Timur NTT

Di era globalisasi yang semakin maju, menyebabkan banyak sekali perubahan yang di lalui dalam kehidupan manusia. Seperti halnya seni tari. Banyak seni-seni tari yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, mulai dari terian tradisional sampai tarian moderen. Di era sekarang lebih banyak masyarakat mulai berpindah ke era moderen banyak hal-hal baru yang di dapat, di pelajari, dan ditiru.

Contohnya pada seni tari, saat ini tarian-tarian tradisional peninggalan nenek moyang yang seharusnya diwariskan secara turun temurun dari generasi kegenerasi, namun kini seolah mulai di tinggalkan karena pola hidup manusia yang semakin berubah. Membicarakan kesenian tradisional di zaman era baru seperti sekarang ini, harus diakui banyak kesenian yang berbau tradisional memang lagi mengalami penurunan peminat. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan mengalami perubahan fungsi.

Contohnya di daerah Adonara Flores Timur NTT. Flores Timur khususnya Adonara,memiliki berbagai macam tarian-tarian tradisional yang mungkin belum di ketahui banyak orang dan seolah-olah mulai punah, salah satunya adalah Tarian Sili. Tarian Sili merupakan sebuah tarian perang yang di wariskan secara turun temurun. Tarian ini merupakan tarian kemenangan. Pada zaman dulu tari Sili di pentaskan untuk merayakan dan menyambut orang-orang yang memang dalam peperangan.

Tarian ini hanya terdiri dari dua orang yang memakai pakian adat dan memegang senjata seperti parang dan perisai. Tarian ini biasanya di pentaskan pada hari-hari tertentu seperti penyambutan Bupati, Gubernur yang datang di daerah tersebuat atau pada acara-acara adat lainnya. Tarian Sili memiliki persamaan dengan tarian Hedung sama-sama merupakan tari perang, namun tarian Hedung di pentaskan oleh minimal empat atau lima orang, sedangkan tarian Sili hanya membutuhkan dua orang untuk melakukan pertunjukan duel bersenjata saling memotong, menghindar, dan menangkis.

Tarian Sili tidak di pentaskan begitu saja oleh semua orang namun, dibutuhkan orang yang berani, perpengalaman dalam tarian tersebut dan orang-orang yang terlatih. Bisa di katakan tarian Sili merupakan tarian yang berbahaya walaupuan hanya sebuah pementasan tari tradisional, namun adegan-adegan yang di tampilkan seolah menggambarkan sebuah pertempuran bersenjata yang sesungguhnya.

Totalitas tarian yang ditampilkan membuat penonton seolah menyaksikan pertempura yang menakutkan dalam peperangan
Banyak yang tidak mengenal dan tidak mengetahui tarian Sili tersebut, namun seharusnya tarian-tarian tradisional seperti ini harus di lestarikan dan di perkenalkan agar tetap terjaga kelestariannya dari generasi ke generasi dan tidak hilang di makan waktu.

Oleh karena itu, seharusnya dengan adanya kemajuan era globalisasi teknologi yang semakin canggih seperti saat ini kita akan lebih mudah memperkenalkan tarian-tarian tradisional daerah masing-masing melalui media-media sosial seperti youtube dan media-media sosial lainnya Kuswarsanryo, (2009:1 16) mengatakan bahwa: Kesenian sebagai bagian dari isi kebudayaan, memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kesenian merupakan ungkapan kreativitas dari kebudayaan yang tidak dapat terlepas dari masyarakat pendukungnya, yang memiliki keragaman dalam kehidupan masing-masing.

Bagikan Artikel Ini