Beranda » Mengenal Relasi Makna

Mengenal Relasi Makna

Relasi makna adalah makna yang ada antara satuan bahasa dengan satuan bahasa lainnya. Relasi makna dapat membedakan antara kesamaan makna, kebalikan makna, kegandaan makna dan makna yang berlebih.
a. Sinonim
Sinonimi atau yang biasa disebut sinonim adalah kesamaan makna antara satu ujaran dengan ujaran lainnya, Contoh: Dusta dengan bohong.
b. Antonim
Antonimi atau antonim adalah kebalikan makna antara dua buah satuan ujaran, Contoh: Penjual berantonim dengan pembeli.
c. Polisemi
Polisemi adalah sebuah kata yang mempunyai makna lebih dari satu. Contohnya kata daun yang mempunyai makna (1) daun tumbuhan, (2) kepopularitasan, (3) Suatu barang yang tipis dan lebar. Perhatikan makna kata daun berikut ini:
• Kemarin ibu membeli daun pisang.
• Penyanyi itu sedang naik daun sekarang.
• Budi yang membuka daun pintu tersebut.
d. Homonimi
Homonimi adalah dua buah kata yang sama tetapi maknanya yang berbeda. Seperti Kata genting yang berarti “atap”; dan juga bermakna “darurat”.
Contoh:
• Pak Ahmad sedang mengganti genting rumahnya bocor.
• Keadaan menjadi genting akibat pertengkaran yang terjadi.
e. Homograf
Homograf adalah suatu ujaran yang memiliki makna dan cara pengucapan berbeda tetapi tulisannya sama. Seperti kata serang yang bermakna nama kota dan datang untuk melawan.
Contoh:
• Lani pergi ke rumah neneknya di Serang Banten.
• Pencuri yang menyerang petugas sudah ditangkap.
f. Homofon
Homofon adalah dua buah kata yang ditulis berbeda dan juga memiliki makna yang berbeda tetapi cara pengucapannya yang sama. Seperti kata rok (pakaian wanita) dan rock (aliran musik).
Contoh:
• Hari ini rani memakai rok berwarna biru.
• Aku sangat menyukai aliran musik rock.
g. Hiponimi
Hiponimi adalah suatu ujaran yang maknanya tercakup makna yang lebih spesifik. Seperti kata warna, warna memiliki banyak jenis, contohnya: Merah, Kuning, Hijau, Biru, dll.
h. Ketaksaan atau ambiguiti
Ambiguiti atau ketaksaan merupakan terjadinya gejala kegandaan makna akibat tafsiran gramatikal yang berbeda. Kata angkat kaki yang memiliki makna berbeda, contoh:
• Dia angkat kaki dari rumah (pergi dari rumah).
• Arif sedang angkat kaki di depan tiang bendera (sedang di hukum).
i. Redundansi
Redundansi adalah berlebih-lebihan dalam penggunaan unsur segmental dalam suatu bentuk ujaran. Contoh:
“Dia merupakan satu-satunya murid terpintar di kelas”.
Kalimat tersebut tidak akan berbeda maknanya dengan
“Dia adalah murid terpintar di kelas”
Bagikan Artikel Ini