Beranda » Menantang Nasib Bangsa : Milenial Dalam Pelukan Narkotika

Menantang Nasib Bangsa : Milenial Dalam Pelukan Narkotika

Ilustrasi - Sumber Foto : Dokumentasi Penulis

Seperti yang kita ketahui bersama, penyalahgunaan narkotika oleh generasi milenial bukanlah berita baru lagi yang silih berganti muncul di layar kaca atau bahkan terjadi di ruang lingkup pergaulan kita sendiri. Dengan perbedaan latar belakang yang mempengaruhi seseorang dalam memutuskan penggunaan narkotika secara ilegal, tentu saja terdapat beberapa persamaan faktor yang menjadi pemicu dan pengaruh terbesar, antara lain yaitu ; Keluarga, Lingkungan, dan Pandangan hidup.

Faktor lainnya yaitu seperti perkembangan teknologi dan sistem informasi yang kian memudahkan komunikasi serta pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lainnya, memungkinkan tingkat penyebaran dan pendistribusian obat-obatan terlarang ini semakin mudah dan meluas, kemudian ketidakmapuan individu dalam mengelola masalah dan emosi pun turut menjadi faktor pendukung. Target pasar dari pengedar narkotika pun beragam dari segi usia, gaya hidup, kemampuan finansial, dan juga beberapa faktor lainnya. Kemudian kini kian meresahkan dengan melibatkan anak-anak sebagai target, ini dilakukan oleh oknum atau pengedar dengan tujuan untuk memastikan bahwa peredaran narkotika akan terus berjalan kedepannya dan terus beregenerasi.

Milenial sebagai generasi yang paling dekat dalam menjadi calon pemimpin bangsa diantara generasi-generasi lainnya, diharapkan mampu membendung sekaligus memerangi perilaku penggunaan narkotika secara illegal, namun bagaimana itu mungkin dilakukan apabila generasi yang dimaksud sendiri pun semakin abai dan mengalami krisis identitas sehingga mudah terpapar jerat narkotika? Hal dasar yang harus dipahami dalam menyikapi krisis yang terjadi ini yaitu dengan menyadari betul-betul sebab dan dampak besar yang akan dihadapi, baik itu berdampak langsung secara personal maupun secara kelompok/bangsa.

Penggunaan narkotika memiliki dampak yang sangat besar dan saya sebut siklus yang terjadi menyerupai “Efek Domino” yang dimulai dari kerugian terhadap individu hingga berujung kepada kerugian dan kehancuran besar bagi suatu negara. Saya coba untuk jabarkan dengan singkat.

(1) Efek pertama yang jelas nampak dari penguna narkotika yaitu penurunan atau perubahan secara fisik maupun psikis, dalam hal ini fase tersebut hanya dirasakan oleh pengguna dan belum mempengaruhi lingkungan sekitarnya dengan nyata.

(2) Efek kedua yaitu dengan seiring berjalannya waktu dan level kecanduan yang semakin meningkat, mulai terlihat perilaku dan kepribadian pengguna yang berubah menjadi cenderung negatif dalam hal-hal sosial keseharian (disfungsi sosial), pada tahap ini lingkungan sosial mulai dirugikan dengan turunnya kinerja, konsentrasi, tanggung jawab hingga yang paling parah yaitu merugikan orang lain secara materi dan melukai secara fisik.

(3) Efek ketiga yaitu sanksi sosial yang diterima tidak hanya kepada pengguna saja, namun juga diterima oleh lingkungan pergaulannya terutama keluarga, tidak sedikit keluarga terutama orang tua yang menerima perlakuan tidak menyenangkan hingga dikucilkan oleh lingkungan sosial dikarenakan anaknya adalah seorang penyalahguna narkotika, dan tidak sedikit juga kasus dimana berimbas pada pekerjaan atau kedudukan orang tuanya di lingkungan professional.

(4) Efek keempat yaitu meningkatnya angka pengangguran, kriminalitas dan krisis moral yang mempengaruhi kondisi sosail & finansial negara serta nilai bangsa dimata dunia, juga disusul oleh menurunnya kepercayaan dunia terhadap kemampuan dan kualitas anak bangsa Indonesia apabila terus-menerus menunjukkan ketidakmampuan dalam menghadapi perang melawan narkotika ini dan mencetak generasi yang tidak sehat secara jasmani maupun rohani.

(5) Efek kelima yaitu kondisi Ketahanan Nasional bangsa di hadapan Internasional yang kian melemah dikarenakan ketidaktersediaan SDM dengan kualitas unggul  yang mampu bersaing dan berperan dalam pertumbuhan bangsa, sehingga lagi-lagi solusi yang diambil untuk mengisi kekosongan tenaga kerja dengan keahlian tinggi dan tertentu harus menyerap tenaga asing, dan ini adalah salah satu penyebab kita menyaksikan fenomena dimana tenaga asing terus menerus diserap oleh perusahaan dalam negeri meskipun tingkat pengangguran warga lokal sendiri masih sangat tinggi.

(6) Efek keenam atau yang terakhir, negara dapat mengalami kemunduran, ketertinggalan dan yang paling serius yaitu akan selalu menjadi penyandang status Negara Berkembang di kancah Internasional karena keterbatasan generasi muda dengan SDM yang berkualitas dan siap menjadi pejuang-pejuang selanjutnya.

Dari paparan diatas kita bisa paham sebesar apa dampak yang dihasilkan dari penggunaan narkotika, seharusnya dengan adanya peraturan berlaku yang tercantum detail pada UU 35 Tahun 2009 tentang Narkotika oleh negara, kita memahami bahwasannya dampak yang dihasilkan oleh penyalahgunaan Narkotika bukan hanya menjadi urusan pribadi, melainkan menjadi masalah yang sangat serius yang melibatkan negara sehingga negara berperan dalam membuat peraturan dan melindungi masyarakatnya.

Sebagai generasi muda kita diharapkan mampu memberikan pandangan serta perencanaan solutif dan efektif demi memerangi masalah ini, dalam pandangan saya pribadi generasi muda saat ini cukup cerdas dan memiliki akses akan informasi dan pengetahuan yang sangat luas dan mampu mengembangkannya menjadi karya-karya yang membanggakan, namun satu aspek yang sering diabaikan padahal berperan sangat penting terutama dalam kehidupan modern ini  yaitu aspek rohani. Aspek rohani meliputi (1) Hubungan dengan Tuhan, (2) Hubungan dengan diri sendiri, dan (3) Hubungan dengan orang lain.

Untuk aspek pertama tentu saja sebagian besar dari kita mengenal dan mempercayai keberadaan Tuhan sebagai sumber dari kehidupan alam semesta ini, dengan menjadi penganut yang baik dan taat untuk suatu agama yang tentunya diimbangi dengan fikiran rasional dan nilai kepancasilaan, rasanya hampir tidak mungkin kita berani melakukan hal-hal buruk yang dilarang oleh Tuhan dan mendatangkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain, maka dari itu diharapkan generasi milenial dan generasi-generasi penerus bangsa lainnya untuk semakin memperkuat Iman dan kepercayaan kepada Tuhan YME.

Aspek kedua yaitu hubungan dengan diri sendiri meliputi berfikiran positif, mencintai diri sendiri, memperhatikan kesehatan mental pribadi, menjauhi lingkungan toxic, dan lain-lain. Yang banyak terjadi pada generasi milenial saat ini yaitu terlalu sibuk dan takut dengan pandangan orang lain terhadapnya, sehingga ini menghambat perkembangan seseorang untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki karena kurangnya kepercayaan diri.  Membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain dan selalu merasa dirinya tidak cukup, juga salah satu perilaku yang kerap menjadi penyakit hati dan hanya memperparah rasa ketidakpercayaan diri. Sebagai salah satu orang yang sering mengalami kecemasan dan hal-hal lainnya yang kerap dialami oleh milenial.

Yang saya lakukan untuk meminimalisir konflik batin dan tidak berlarut-larut dalam keterpurukan adalah dengan melatih untuk mengenal serta berdamai dengan diri sendiri, bila dirasa dibutuhkan waktu untuk sejenak keluar dari rutinitas maka akan saya lakukan demi kesehatan mental saya, melakukan kegiatan atau hobi yang saya suka juga menjadi pilihan yang baik untuk terhindar dari hal-hal buruk yang mungkin saya lakukan untuk pelarian, bersyukur atas hal sekecil apapun akan membantu hati menjadi lebih tenang.

 

Kemudian berkomunikasi dengan orang yang dipercaya mengenai permasalahan yang sedang dialami terkadang membuat hati lebih lapang, beberapa hal yang saya lakukan ini rasanya bisa diterapkan oleh milenial dalam memperbaiki hubungan dengan diri sendiri. Aspek ketiga atau terakhir yaitu Hubungan dengan manusia, memiliki lingkungan sehat dimana terdiri dari orang-orang supportive yang membantu kita bertumbuh kembang sebagai manusia adalah sebuah anugerah yang sangat perlu disyukuri, namun sayangnya hal ini bukanlah sesuatu yang bisa didapatkan banyak orang.

Namun bukan hal yang tidak mungkin untuk menciptakan lingkungan yang sehat, maka dari itu dibutuhkan pemenuhan pada aspek pertama dan kedua agar aspek ketiga dapat berjalan baik dan sesuai pada porsi dan tempatnya dimanapun kita berada, hubungan sosial yang baik menciptakan suasana hati yang baik juga dan berbuah pada karakter dan perilaku yang menyenangkan.

Teknologi informasi dan komunikasi yang kian berkembang, serta globalisasi yang terus menjamah setiap inci lapisan dunia adalah salah satu bukti dimana manusia semakin cerdas dan akan terus berevolusi dari waktu ke waktu, namun tentu tidak semua dampak yang dihasilkan baik, salah satu yang marak di era modern ini yaitu penyalahgunaan Narkotika oleh milenial yang memberikan dampak besar dan tidak bisa dipandang remeh karena mempengaruhi banyak lapisan serta masa depan, salah satu yang perlu dilakukan milenial untuk memerangi penyalagunaan Narkotika ini yaitu adalah memperhatikan aspek rohani yang kerap diabaikan padahal hakikatnya sangat esensial bagi kehidupan manusia di muka bumi ini, dengan lebih menguatkan aspek rohani saya yakin bahwa tidak hanya generasi milenial saja, namun generasi selanjutnya pun mampu untuk memerangi apapun hal buruk yang sedang atau akan dihadapi kedepannya.

(***)

Bagikan Artikel Ini