Beranda » Menagih Janji Penegakan Hukum Atas Pelanggaran HAM Berat di Indonesia

Menagih Janji Penegakan Hukum Atas Pelanggaran HAM Berat di Indonesia

Diskusi MISBAR THE FORUM dengan mengangkat tema “SEPTEMBER HITAM: Menagih Penegakan Hukum atas Pelanggaran HAM berat di Indonesia.

Bulan September menjadi bulan kelam dalam sejarah penegakan hak asasi manusia atau HAM di Indonesia. Serentetan peristiwa tercatat cacat untuk pengungkapan permasalahan yang terjadi tersebut secara gamblang. Bahkan, sejumlah kasus pun hingga saat ini tetap saja tak pernah menemukan titik terang.

Beberapa peristiwa getir dan penting tersebut terjadi pada September. Mulai dari tragedi Tanjung Priok yang terjadi 12 September 1984,tragedi Semanggi II yang terjadi pada 24 September 1999 hingga terbunuhnya aktivis Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KONTRAS) Munir Said Thalib menjadi peristiwa yang kian menambah tanda tanya besar penegakan HAM di negeri ini. Munir tewas dalam penerbangan Garuda GA-974 menuju Belanda, 7 September 2004 dan banyak peristiwa lainnya

Berangkat dari serentet peristiwa pelanggaran HAM diatas ZONA GROUP MEDIA DIGITAL sebagai wadah yang diisi oleh generasi muda yang memiliki konsen terhadap berbagai isu publik dan kepentingan rakyat, menginisiasi diskusi MISBAR THE FORUM dengan mengangkat tema “SEPTEMBER HITAM: Menagih Penegakan Hukum atas Pelanggaran HAM berat di Indonesia.

Tujuannya mengingat kembali dan menagih komitmen negara dalam melakukan penegakan hukum yang berkeadilan terhadap keluarga korban pelanggaran HAM berat di beberapa waktu yang lalu, dan hingga hari ini tidak menemui titik terang.
Diskusi yang diselengkaran secara tatap muka dan melalui sambungan Virtual ZOOM di Cafe Geutanyo dan ARKitchen, Kota Serang, pada Kamis 16 September 2021 tersebut disambut antusias para tamu undangan yang dihadiri oleh mahasiswa di Kota Serang dan peserta yang hadir di sambungan ZOOM mulai dari berbagai daerah di Indonesia hingga ke Timor Leste yang memiliki keperdulian terhadap isu Hak Asasi Manusia.

Pada diskusi yang berlangsung hangat tersebut dihadirkan 3 narasumber secara tatap muka diantara nya Raden Elang Yayan Mulyana, S.H. yang merupakan Praktisi Hukum dan Juga Penggiat HAM menyampaikan bahwa isu penyelesaian pelanggaran HAM belakangan ini hanya menjadi komoditas politik saja yang dimana biasa digunakan demi mencapai jabatan politik semata.

Senada dengan pernyataan Alumni Kontras, Aliyth Prakarsa, S.H., M.H. menyampaikan hal serupa. “Daripada berharap terhadap pemerintah saja lebih baik kita lebih menagih kerja nyata dari para aktivis HAM yang hari ini duduk di parlemen untuk membuat regulasi yang berpihak terhadap penyelesaian pelanggaran HAM berat di masa lalu,” ujar nya yang juga seorang Akademisi di kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Disisi lain Ahmad Khudori yang merupakan perwakilan Amnesty Chapter UIN SMH Banten menyoroti agar segera dibentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yang dianggap sebagai salah satu opsi penyelesaian pelanggaran HAM di masa lalu.

Melalui sambungan ZOOM juga Jane Rosalina yang merupakan Perwakilan KontraS menyampaikan hasil pemantauan dari Kontras Sendiri “ September hitam bulan yang dipenuhi pelanggaran HAM Indonesia. Dari awal reformasi sampai sekarang kasus HAM tak pernah tuntas dan pengambangan kasus tidak ada kejelasan. Jangan sampai isu penyelesaian kasus HAM hanya menjadi mitos semata, ” tegasnya di ujung sambungan ZOOM.

Zona Group Media Digital juga menyampaikan komitmennya terhadap Isu HAM yang sampai dengan hari ini seakan menemui jalan buntu hal tersebut disampaikan oleh moderator M.Zuhal Mujahid. “Kami berkomitmen akan terus berjuang dan mengkawal berbagai isu yang menimpa kaum termarjinal kan dan juga tidak mendapatkan keadilan, ” ujarnya pada ujung diskusi MISBAR THE FORUM.

(***)

Bagikan Artikel Ini