Beranda » Kekerasan Kepada Anak Akan Berdampak Pada Karakter dan Masa Depan

Kekerasan Kepada Anak Akan Berdampak Pada Karakter dan Masa Depan

KEKERASAN pada anak adalah tindak orang tua yang mendidik dan mengurus anaknya dengan perilaku yang menggunakan emosi, kekerasan secara fisik, seksual, bahkan pengabaian anak dan mengatai anak dengan kata-kata kasar. Pengaruh kekerasan yang dilakukan oleh orang tua pada anaknya merupakan tindakan yang salah, karena dapat berdampak pada masa depan dan karakter si anak. Seharusnya orang tua memberikan kasih sayang yang inten dalam mendidik anaknya karena anak masih membutuhkan perhatian penting oleh ayah dan ibunya. Dalam mendidik anak kita harus dengan perhatian karena psikologi anak dan kepribadiannya terbilang masih lemah.
 
Data terjadinya kekersan pada anak
Mengutip dari data kemenPPPA 2020 pada tahun 2019 terdapat 11.057 kasus kekerasan pada anak dengan perbulannya bisa mencapai 28 kasus dan itu belum termasuk kasus yang tidak tersurvei. Jumlah yang menjadi korban kekerasan pada tahun 2019 yaitu 11.200 anak. Biasanya tindak kekerasan pada anak dilakukan dengan cara menyakiti fisik, merusak segi psikis dan tindak seksual pada anak.
 
Kemudian pada tahun 2020 kasus kekerasan pada anak bertambah menjadi 11.278. Angka tersebut termasuk tinggi untuk sebuah kasus baru, hal ini tidak dapat di anggap remeh karena dapat merusak mental generasi yang akan datang. Dan kita tahu bahwa anak-anak adalah penopang serta penerus bangsa di masa depan.
 
Hal yang biasa menjadi faktor terjadinya kekerasan yang dilakukan orang tua yaitu:

1. Kenyataan yang tidak sesuai dengan Harapan.

Setiap orang tua mengiginkan anak yang sesuai harapan mereka, namun setiap kehendak tuhan bisa berbeda dengan ekspektasi. Orang tua selalu mengharapkan mempunyai anak yang normal namun ada beberapa harapan tersebut tidak terwujud dengan lahirnya si anak yang tidak normal.

2. Masalah Ekonomi.

Tidak semua orang mempunyai kehidupan yang berkecukupan masih banyak yang kurangan dalam hal ekonomi. Anak yang masih kecil biasanya masih membutuhkan peralatan yang banyak dan keinginan yang tinggi. Sebagai contoh, anak yang menginginkan mainan karena iri dengan teman-temanya hal ini sering terjadi di Indonesia karena faktor ekonomi yang kurang. Anak yang menangis meminta untuk dibelikan mainan oleh orang tuanya biasanya kebanyakan orang tua menolak permintaan si anak dengan melakukan kekerasan.
 
3. Penyalahgunaan Narkoba dan minuman beralkohol.
 
Hal yang sering terjadi di Indonesia banyak orang tua yang meminum alkohol dan mengkonsumsi narkoba sampai mabuk atau tidak sadarkan diri. Hal tersebut sangat merugikan dan dapat merugikan orang lain terutama keluarganya sendiri. Sebagai contoh orang tua yang baru pulang dari club malam atau mabuk bersama teman-temannya akan lebih emosian dan gampang untuk melakukan kekerasan fisik terutama kepada anaknya sendiri.
 
Dampak dan cara menanggulangi kekerasan pada anak
Dampak yang akan diterima si anak adalah berupa ganguan kepribadian, dan penurunan mental bahkan, gangguan fisik. Trauama yang di alami si anak adalah termasuk dampak dari kekerasan. Yang seharusnya si anak mendapat kasih sayang yang cukup dari orang tuanya malah mendapat kekerasan. Hal ini sangat berpengaruh pada si anak terutama di lingkungan sosialnya.
Anak akan lebih murung dan menjadi pendiam di lingkungan sosialnya. anak tersebut akan mudah mendapat bullying oleh teman-temannya atau menjadi nakal dan mempunyai emosi yang tidak terkontrol. Akibat dari itu semua anak akan mengalami stres berat yang akan menggangu kegiatan belajar dan beradaptasi di masyarakat. Hal tersebut dapat mempengaruhi masa depan si anak.
Cara mengatasi anak yang mendapatkan kekerasan dari orang tuanya adalah dengan cara merangkul si anak dengan kasih sayang. Serta membawanya ke psikiater untuk terapi menghilangkan trauma yang mendalam pada si anak.
Bagikan Artikel Ini