Beranda » Kata “Anu” Kata Seribu Makna

Kata “Anu” Kata Seribu Makna

Bukan menjadi suatu hal yang aneh lagi ketika kita mendengar Kata ‘anu’ yang terucap dari mulut seseorang bahkan diri kita sendiri, karena kata itu sering kali kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Apalagi yang sering mengucapkan adalah para kaula muda. Biasanya kata tersebut sering terucap ketika dalam keadaan atau kondisi tertentu.

Kata ‘anu’ sering kali terucap, karena sangat ringan untuk diucapkan namun juga sangat sulit dalam memaknai kata tersebut meskipun didalam KBBI sudah menyediakan deskripsi mengenai kata itu. banyak orang yang menjuluki kata tersebut dengan julukan “satu kata seribu makna”. Bagaimana tidak, dalam keadaan apapun di setiap orang yang mengucapkannya pasti akan mengubah pemaknaan sesuai kondisi yang ada.

Kata ‘anu’ merupakan kata benda (nomina) yang mempunyai dua arti. Arti pertama, bisa merujuk kepada sesuatu yang tidak disebutkan namanya, seperti nama orang, benda, dsb. Contoh kalimatnya, “si ‘anu’ bukannya beli ‘anu’ an, ya??”. Arti kedua, menyebutkan sesuatu yang belum diketahui. Namun, kata ‘anu’ juga tidak sebatas sebagai kata benda, kata ini bisa pula menjadi kata adjektiva. Sebagai contoh, seorang karyawan ditugasi atasannya untuk mengatasi sampah yang menyumbat air sungai. Seorang karyawan berkata “pokonya, besok ‘anu’ itu, pak”. Bagaimana kita menjelaskan situasi tersebut? Banyak interpretasi untuk memaknai kata anu dalam kalimat itu dan kemungkinan hanya kedua pihak saja yang mengetahui makna percakapan mereka atau hanya orang yang berkata ‘anu’ yang bisa memaknainya sendiri. Karena umumnya orang juga tidak banyak yang tahu tentang maksud kata ‘anu’ ketika seseorang spontan mengatakan kata itu didalam kalimatnya.

Banyak hal yang membuat orang kebanyakan mengucapkan kata tersebut, biasanya hal ini terjadi oleh berbagai sebab diantaranya :

1.Lupa menyebutkan nama seseorang, benda, atau tempat.

Penyebab ini yang biasanya sering sekali terjadi pada kita, ketika lupa menyebutkan nama seseorang, benda, atau tempat tertentu maka yang keluar dari mulut tidak ada kata lain selain kata anu.

Contoh :

1.”Kemarin malam si ‘anu’ main ke rumah aku looh! ihh ya ampun, siapa sih itu namanya??”

2.”itu aku menaru pensil di ‘anu’, ihh apa sih itu nama tempatnya?”

3.”ilham, itu punya aku ‘anu’ nya mana? Ihh apa sihh itu? Emm, tutup pulpen !”

2.Gugup dalam situasi tertentu

Gugup juga merupakan salah satu pemicu utama terlontarnya kata ‘anu’. Biasanya terjadi ketika seseorang sedang melakukan kesalahan dan dipaksa untuk mengakuinya.

Contohnya :

“maaf bu, saya kemarin tidak masuk sekolah karena ‘anu’, bu.. emm, saya menemani ibu saya yang sedang sakit”.

3.Merujuk pada suatu konotasi yang negatif atau jorok

Kata ‘anu’ sendiri sebenarnya sudah menimbulkan konotasi yang negatif bagi seseorang yang tidak bisa mengartikan atau memaknai kata tersebut secara benar dan positif. Apalagi kebanyakan anak muda sekarang yang mengartikan kata tersebut kepada sesuatu yang negatif, tetapi juga hal itu yang sebenarnya membuat kebanyakan anak muda sekarang malah senang dan menggap hal tersebut sudah biasa diartikan seperti itu.

Contohnya :

“irfan, ‘anu’an kamu mana?”. “bukannya kamu kemarin lagi ‘anu’ sama dia?”. “aku punya ‘anu’an nih, mau ngga?”. “ehh itu dia ‘anu’nya gede banget”.

Contoh diatas sudah menggambarkan, jika seseorang yang berfikir negatif maka kalimat tersebut akan merujuk kepada suatu hal yang berbau kedewasaan dan bermaknakan kepada suatu hal yang negatif. Jika orang yang berfikir positif, dari contoh kalimat diatas pasti dianggap sebagai sesuatu yang tidak jelas dan abstrak, karena masih menganggap bahwa kata tersebut masih belum selesai diungkapkan dan masih dalam proses kalimat lanjutan yang akan diungkapkan. Namun dewasanya, orang itu secara cepat merespon kalimat tersebut, sehingga banyak menimbulkan konotasi negatif. Padahal kemungkinan kata kalimat tersebut masih belum selesai diucapkan karena terkendala oleh beberapa sebab yang membuat seseorang menyelipkan berkata ‘anu’ didalam kalimatnya.

Dan masih banyak lagi penyebab yang memicu seseorang untuk berkata ‘anu’ didalam ucapannya, apakah itu secara sengaja atau tidak sengaja diucapkan. Antara penting dan tidak penting, kata ‘anu’ akan selalu ada dalam keseharian kita. Dan kita perlu lebih bijak lagi dalam berkata dan memaknai kata yang diucapkan oleh diri sendiri dan orang lain.

Bagikan Artikel Ini