Beranda » Bahasa Daerah Terancam Punah

Bahasa Daerah Terancam Punah

Sering kita ketahui di negara kita indonesia memiliki 718 bahasa daerah dan bahasa Indonesia itu sendiri sebagai bahasa resmi nasional. Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 718 bahasa yang ada di Indonesia di bawah ini sebagai bahasa ibu.penutur bahasa indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari dan mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa Indonesia.

lebih dari 700 bahasa daerah yang ada di indonesia, akan tetapi hanya 652 bahasa daerah yang di petakan dan diverifikasi oleh balai bahasa kementrian pendidikan dan kebudayaan dalam rentang waktu 1991 hingga 2017.

bahasa daerah umumnya dipergunakan di daerah.ada banyak berbagai bahasa daerah diantarnya : bahasa jawa,bahasa sunda,bahasa minangkabau,bahasa madura,bahasa aceh dan masih banyak lagi bahasa lainnya. seiring berkembangnya waktu bahasa daerah sudah menyebar luas di indonesia. tak heran banyak juga warga asing yang memepelajari bahasa daerah.kurangnya jumlah pengguna bahasa daerah akan berpengaruh pada kemungkinan kepunahan suatu atau beberapa bahasa daerah yang ada di indonesia. bahasa yang terancam punah adalah bahasa yang tidak memiliki generasi muda yang menggunakan bahasa ibu. generasi dewasa adalah generasi yang satu-satunya kelompok yang masih jadi penutur fasih. bahasa daerah berperan dalam menjaga budaya daerah. tata nilai budaya di indonesia tersimpan dalam kosakata,pantun,cerita rakyat,mitos,legenda,dan ungkapan. oleh karena itu bahasa-bahasa yang tergolong berpotensi terancam punah perlu memperoleh perhatian khusus. kita perlu melestarikan bahasa daerah sebelum benar-benar menghilang dari kehidupan berbangsa kita.ada beberapa faktor penyebab yang kita ketahui punahnya bahasa daerah di indonesia diantaranya: perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain. penduduk berpindah wilayah otomatis akan melakukan penyesuaian bahasa dan tidak memakai bahasa daerahnya, kebiasaan generasi muda menggunakan bahasa asing karena pengaruh dari media massa,kurangnya minat generasi muda untuk melestarikan bahasa daerah,kurangnya penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan, kurangnya penggunaan bahasa daerah.

Bagikan Artikel Ini