Beranda » Analisis Model Bisnis Pembuatan Pakan Ikan Mandiri dengan Pendekatan Business Model Canvas

Analisis Model Bisnis Pembuatan Pakan Ikan Mandiri dengan Pendekatan Business Model Canvas

ANI LAELANI, MAHASISWA MAGISTER AKUNTANSI

ANALISIS MODEL BISNIS PEMBUATAN PAKAN IKAN MANDIRI DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS

Perikanan merupakan kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hayati perairan. Perikanan dibagi dua, yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Disaat perikanan tangkap terus mengalami penurunan jumlah produksi akibat tidak berimbangnya antara kegiatan penangkapan dengan ketersediaan stok ikan dilaut, perikanan budidaya dinilai menjadi salah satu penopang industri perikanan nasional untuk bisa bersaing dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Salah satu kendala utama dalam budidaya ikan adalah pakan. Pakan menyedot sampai 70% biaya produksi budidaya ikan, dimana sebagian besar kebutuhan pakan dipenuhi dari pakan ikan pabrikan. Harga pakan pabrikan yang beredar sekarang ini dirasa masih tinggi oleh para pembudidaya ikan. Margin keuntungan yang tipis kurang memberikan insentif yang memadai bagi pembudidaya untuk mengembangkan usahanya sehingga dapat meningkatkan tingkat kesejahteraannya.  Oleh karena itu perlu adanya upaya dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan pakan terutama dalam hal penyediaan pakan ikan yang berkualitas dengan harga terjangkau sehingga pakan tidak lagi menjadi kendala dalam pengembangan perikanan budidaya khususnya budidaya air tawar.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan harga pakan ikan yang diantaranya adalah melalui penghapusan pajak biaya masuk bahan baku pakan ikan impor. Walaupun kebijakan tersebut telah dimanfaatkan oleh para pengusaha pakan ikan skala besar namun harga pakan di tingkat pembudidaya tidak mengalami penurunan yang signifikan. Upaya lain yang dilakukan pemerintah pada 5 tahun terakhir (2015 – 2019) adalah terus mengembangkan usahapembuatan pakan ikan mandiri melalui program Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI) yaitu dengan pemberian bantuan mesin dan modal pembuatan pakan kepada kelompok pembudidaya atau kelompok masyarakat lain yang mempunyai usaha pembuatan pakan ikan. Program GERPARI berupaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku pakan impor, dengan lebih memanfaatkan bahan baku lokal. GERPARI diharapkan mampu menekan ketergantungan terhadap pakan pabrikan.

Melihat besarnya kebutuhan pakan ikan dan mahalnya harga pakan ikan pabrikan membuat usaha pembuatan pakan ikan mandiri tersebut bisa menjadi solusi para pembudidaya untuk mengurangi biaya pakan yang sangat tinggi. Pembudidaya ikan dapat mengembangkan pembuatan pakan ikan mandiri menjadi usaha kelompok maupun komersial. Tingginya biaya pakan dalam proses budidaya mengindikasikan bahwa produk pakan hasil pembuatan pakan ikan mandiri memiliki prospek yang baik.

Pengembangan usaha pembuatan pakan ikan mandiri memerlukan konsep manajemen sebagai strategi bisnis. Manajemen strategi dapat dikatakan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan dan mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mencapai obyektifnya. Manajemen strategi juga dikatakan sebagai serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang baik dalam bidang bisnis dan ekonomi diperusahaan.

Strategi manajemen tersebut dikenal dengan model bisnis. Secara umum model bisnis dapat didefinisikan sebagai gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan atau menambahkan nilai sehingga perusahaan mendapatkan laba. Sebuah perusahaan yang ingin memperbaiki keberlanjutan usahanya harus merubah model bisnisnya (Freud, 2009). Konsep model bisnis menawarkan strategi dan cara baru dalam menghadapi lingkungan tak terduga dan bergerak cepat (McGrath, 2010).

Salah satu pendekatan dalam membuat suatu pengembangan adalah dengan menggunakan pendekatan model bisnis. Pendekatan model bisnis salah satu faktor kritis untuk sukses dari suatu organisasi. Pendekatan model bisnis harus inovatif agar suatu organisasi mampu bertahan ditengah perkembangan zaman yang pesat. (Giesen et al, 2010). Pendekatan model bisnis ini cukup banyak macamnya, namun yang saat ini cukup populer, terutama untuk usaha kecil dan menengah  adalah Business Model Canvas(BMC). Model bisnis ini dikembangkan oleh Alexander Ostewalder dan Yves Pigneur pada tahun 2010.  BMC terdiri dari 9 elemen blok bangunan yang digunakan untuk membantu memetakan model bisnis suatu organisasi disempurnakan menjadi model bisnis yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan tercipta suatu program pengembangan yang tepat bagi organisasi.

Bagikan Artikel Ini