TANGSEL – Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Banten Dedy Irsan menyayangkan apa yang dilakukan Saidun, Lurah Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang mengamuk lantaran siswa titipannya tidak diterima di SMAN 3 Tangsel.
Diberitakan sebelumnya, pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut mengamuk di ruang Kepala SMAN 3 Tangsel Aan Sri Analiah setelah menerima kabar siswa titipannya ditolak lantaran kuota sudah penuh dan masa PPDB sudah habis.
Atas peristiwa itu, Dedy mendesak pihak kepolisian setempat untuk mengusut tuntas kasus itu karena sudah dilaporkan oleh pihak sekolah ke kepolisian, karena ada dugaan tindak pidana pemaksaan dengan ancaman dan juga pengrusakan fasiltas sekolah.
“Kami akan meminta kepada Inspektorat Pemerintah Kota Tangsel dan BKPP untuk memeriksa Lurah tersebut segera dan melaporkan hasilnya kepada Ombudsman RI Perwakilan Banten, terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oknum Lurah tersebut baik dari sisi etika dan jabatan,” ujar Dedy dalam rilis yang dibagikannya, Senin (20/7/2020).
Tindakan Saidun, kata Dedy, bisa mencoreng nama baik Pemkot Tangsel dan membuat kepercayaan masyarakat terhadap ASN menjadi terkikis.
Penilaian masyarakat terhadap ASN bisa makin memburuk karena peristiwa itu terjadi saat Pemkot Tangsel sedang gencar-gencarnya melaksanakan PPDB secara daring yang diharapkan bisa bebas dari praktik KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
Terkait permintaan maaf dari Saidun kepada pihak sekolah, Dedy berpendapat, proses hukum harus tetap berlanjut agar ada efek jera, sehingga tidak diikuti oleh yang lainnya. Tetapi itupun tergantung dari pihak sekolah menyikapinya.
“Peristiwa tersebut memberikan contoh yang tidak baik di dunia pendidikan. Sebab, pendidikan semestinya tidak boleh dicampuri oleh kekuasaan,” tandas Dedy. (Ihy/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
