Beranda Ramadan Suara Meriam, Penanda Waktu Imsak dan Buka Puasa di Lebak

Suara Meriam, Penanda Waktu Imsak dan Buka Puasa di Lebak

Warga menyalakan meriam sebagai penanda waktu berbuka puasa. (Ali/bantennews)

LEBAK – Setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda dalam menandai waktu berbuka puasa di bulan suci Ramadan. Di pusat kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten ini masyarakat sekitar akan mendengar suara dentuman meriam untuk menandai waktu buka puasa dan imsak.

Masyarakat di Rangkasbitung dapat mendengar suara dentuman meriam penanda buka puasa setiap hari yang dinyalakan oleh petugas khusus dari Masjid Agung Al A’raaf Rangkasbitung. Jangkauan dentuman suara meriam ini dapat didengar masyarakat hingga sejauh kurang lebih lima kilometer. Setelah meriam dibunyikan, kemudian muazin mengumandangkan azan Magrib.

Arif salah seorang yang dipercaya bertugas menyalakan meriam harus mempersiapkan segala sesuatunya sejak pukul setengah enam. Seperti menyiapkan sumbu yang sudah dibasuh dengan bensin hingga memasukkan karbit yang dicampur air ke dalam meriam. Dia juga mengenakan headset agar dentuman meriam tidak terlalu bising di telinganya.

“Dua menit sebelum waktu berbuka semua harus sudah siap. Jika waktunya kurang atau lebih meriam tidak bisa bunyi saat disulut,” katanya kepada BantenNews.co.id, Jumat (17/5/2019).

Menurutnya, tradisi membunyikan meriam di Masjid Al-A’raaf Rangkasbitung ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam

“Waktu awal-awal membunyikan meriam sih takut, tapi setelah dicoba beberapa kali malah ketagihan,” ungkapnya.

Tradisi unik membunyikan meriam sebagai penanda waktu berbuka dan imsak hingga saat ini masih dilakukan oleh pengelola Masjid Al-A’raaf. Tradisi tersebut merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Lebak. (Ali/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini