Beranda Peristiwa 2023, Kasus Kecelakaan di Pandeglang Turun 13 Persen

2023, Kasus Kecelakaan di Pandeglang Turun 13 Persen

Mobil milik BPBDPK Kabupaten Pandeglang alami kecelakaan di tikungan Bama Pandeglang

PANDEGLANG – Unit Penegakan Hukum Satuan Lalulintas (Gakum Satlantas) Polres Pandeglang mencatat jumlah kasus kecelakaan di Wilayah Hukum Polres Pandeglang sejak Januari hingga November tahun 2023 mengalami penurunan hingga 13 persen. Penurunan tersebut didasarkan pada perbandingan jumlah kecelakaan tahun 2022 lalu.

Pada tahun 2022 lalu, jumlah total kasus kecelakaan dari Januari hingga November ada sebanyak 123 kasus dengan rincian 80 orang meninggal dunia, 5 orang luka berat dan 122 orang mengalami luka ringan.

Sedangkan jumlah kasus kecelakaan pada tahun 2023 dari Januari hingga November ada sebanyak 108 kasus dengan rincian 88 orang meninggal dunia, 6 luka berat dan 95 mengalami luka ringan.

Berdasarkan data itu, secara umum jumlah kasus kecelakaan turun 16 kasus atau 13 persen, namun untuk jumlah korban meninggal dunia mengalami kenaikan sebanyak 8 kasus atau sekitar 20 persen.

Kasat Lantas Polres Pandeglang, AKP Made Hendra Kusumanata mengatakan, kebanyakan kecelakaan yang terjadi di Pandeglang dipengaruhi oleh faktor human error yang berakibat fatal.

“Kalau saya lihat itu sekitar 70 persen lebih ke human error dan sisanya faktor kendaraan dan jalan. Karena kalau kita lihat seharusnya kecelakaan itu tidak terjadi sebab mobil itu sudah berhenti tapi bisa ditabrak kan lucu (karena faktor human error),” kata Kasat Lantas, Selasa (5/12/2023).

Kata Made, salah satu langkah yang harus dilakukan oleh pengendara untuk meminimalisir kecelakaan yang berakibat fatal adalah dengan melengkapi diri mereka dengan kelengkapan berkendara salah satunya dengan menggunakan helm bagi pengendara roda dua.

“Selain human error ternyata fatalitas kecelakaannya meningkat karena dia (korban) tidak dilengkapi kelengkapan berkendara, dari beberapa kejadian yang sudah kami tangani rata-rata pengendara roda dua itu tidak menggunakan helm sehingga pada saat terjadi benturan yang harusnya luka lecet saja ternyata jadi meninggal dunia karena benturan di kepala yang keras,” tegasnya.

“Kalau lagi situasi aman mungkin helm itu tidak terasa ada pengaruhnya tapi pada saat kecelakaan kita bisa lihat yang harusnya hanya lecet atau patah tulang malah bisa jadi meninggal dunia,” sambungnya.

Kasat Lantas juga menambahkan bahwa para korban yang terlibat kecelakaan kebanyakan anak dibawah umur yang belum terlalu paham tata cara berkendara dan tidak mementingkan kelengkapan berkendara seperti helm bagi pengguna roda dua.

“Sosialisasi tetap gencar kami lakukan, terus pemasangan spanduk, banner dan juga di Medos kami gelorakan serta kunjungan ke sekolah-sekolah juga kami tetap menyampaikan keselamatan berkendara sebagai upaya dari kami untuk meminimalisir kecelakaan,” ucapnya. (Med/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini