Beranda Opini Webinar Pendidikan ‘Urgensi Literasi Digital Bagi Generasi Milenial’

Webinar Pendidikan ‘Urgensi Literasi Digital Bagi Generasi Milenial’

Oleh: Fil Isnaeni, Mahasiswa Universitas Pamulang

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, dosen agama Universitas Pamulang mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai urgensi literasi digital kepada santri milenial yang diadakan di Ponpes Rahmatutthoyibah Al Iflahah jln Ki Cakung desa Kandawati kecamatan gunung Kaler kab Tangerang Banten.

Kegiatan ini diadakan untuk memberikan penguatan informasi kepada para santri mengenai literasi digital yang harus dipahami dan dimanfaat oleh santri dalam menunjang ilmunya dengan baik.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui media zoom yang diselenggarakan oleh dosen agama Universitas Pamulang, antara lain Ust Nurjaya, S.Ag.,M.Pd.I sebagai pemandu berlangsungsungnya acara, Ibu Fil Isnaeni,S.Pd.I.,M.Pd.I sebagai moderator, Ust Mukhlisin, S.Kom.I,M.Pd.I sebagai pemateri satu, dan Ibu Mukhayyaroh,S.Ag.,M.Ag sebagai pemateri kedua, dan ditutup doa olehUst Ahmad Ary Mashuri,S.Ag.,M.A.

Hj. Khairunnisa,M.A kepala Madrasah Ponpes Rahmatuttoyibah Al Iflahah menyampaikan terimakasih dengan adanya teman-teman dosen dari Universitas Pamulang yang memberikan penyuluhan terhadap para santri mengenai literasi digital, harapan beliau kegiatan seperti ini dapat dilakukan kembali disetiap semester agar para santri mendapatkan upgrade pengetahuan dari para dosen mengenai literasi digital.

Dalam pemaparan materinya Ust.Mukhlisin menyampaikan bahwasanya menurut data sensus perpustakaan dunia, Indonesia masuk dalam urutan perpustakaan terbesar kedua didunia setelah India, namun yang miris berbanding terbalik dengan minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001% yang artinya dari 1000 hanya 1 warga masyarakat Indonesia yang gemar membaca.

Perintah membaca datang bersama wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad, berawal dengan perintah iqra’ dan berakhir dengan perintah sujud dan taqorub. Kata iqra’ yang berasal dari qara’a yang bisa dimaknai dengan membaca, menelaah, mempelajari, menyampaikan dan lainnya. Jadi perinta iqra’ cakupannya itu sangat luas, tidak sekadar perintah membaca saja, tetapi juga perintah untuk merenungi menganalisa dan lainnya.

Mukhlisin menyampaikan mengaji adalah salah satu budaya literasi peninggalan ulama yang harus terus dilestarikan. Literasi digital, memang perlu disambut untuk perluasan pengetahuan santri, tetapi literasi ini juga perlu untuk diantisipasi dan dibina.

Karena tidak semua informasi dalam literasi digital sejalan dengan nilai nilai keislaman pesantren yang mengedepankan pandangan Islam moderat (tawasut). Di akhir pemaparannya, mukhlisin berpesan santri milenial itu harus melek literasi dan aktif ronda digital, karena di jaman sekarang jempol lebih cepat dari pada akal.

Ibu Mukhoyyaroh menyampaikan literasi digital adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan teknologi digital dan alat komunikasi untuk dapat mengakses mengelola komunikasi dengan oranglain agar dapat efektif dlam masyarakat. Era digital ditandai dengan perkembangan teknologi, dgn penggunaan internet yg begitu masif. Dunia digital mempunyai sisi positif dan negatif.

Untuk itu perlunya penguatan dari sisi positif dalam literasi digital. Bagi santri yang memiliki kemampuan baik dalam berdakwah, manfaatkan literasi digital ini untuk menyampaikan dakwah Islam dengan mengisi konten-konten positif yang baik dan indah.

Pesan bunda Mukhayyaroh kepada para santri, manfaatkan literasi digital untuk menggapi mimpi-mimpi para santri untuk meneruskan pendidikan yang lebih baik, ketika secara finansial terbatas, manfaatkan intenet untuk mencari informasi beasiswa pendidikan, InsyaAllah selalu ada jalan untuk mereka yg memantaskan diri untukmendapatkannya.

(***)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini