Beranda Peristiwa Warga Korban Tsunami Gunung Anak Krakatau di Pandeglang Kembali Menata Hidup Lewat...

Warga Korban Tsunami Gunung Anak Krakatau di Pandeglang Kembali Menata Hidup Lewat Sobong

Sobong atau tempat perebusan ikan teri Terpadu Sumur Bangkit Sinar Harapan (Sumbangsih).

PANDEGLANG – Peristiwa tsunami 22 Desember 2018 akibat erupsi/longsoran tanah Gunung Anak Krakatau (GAK) membawa duka mendalam bagi masyarakat Kabupaten Pandeglang, khususnya di Desa Sumberjaya, Kertajaya dan Tunggaljaya.

Sebab, selain berdampak pada korban manusia dan hancurnya permukiman penduduk serta fasilitas umum lainnya, gelombang tsunami juga menghancurkan sejumlah Sobong yang berada di wilayah sekitar.

Kini warga mulai bangkit dan menata kembali kehidupan mereka. Salah satunya mendirikan sobong atau tempat perebusan ikan teri Terpadu Sumur Bangkit Sinar Harapan (Sumbangsih).

Sobong Terpadu Sumbangsih itu digagas oleh Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cilegon, Nurwarta Wiguna yang masa itu bersama Staf dan Relawan PMI Kota Cilegon tengah melaksanakan Aksi Tanggap Darurat Bencana (TDB) di Kecamatan Sumur pada 25 Desember 2018 hingga 3 Januari 2019.

Gagasan itu muncul, ketika Nurwarta Wiguna melihat adanya aktivitas masyarakat bekerja di Sobong milik H. Taryono. Padahal saat itu kondisi masih berkabung karena bencana tsunami. H. Taryono sendiri adalah penyintas Tsunami Selat Sunda. Ia sempat tergulung ombak hingga ratusan meter saat berada di dalam Sobongnya malam kejadian bencana itu.

Kemudian, Nurwarta Wiguna didampingi Ketua LSM NGO AKSI, Agus Hidayat menggali informasi detil tentang Sobong kepada H. Taryono. Dari hasil kunjungan tersebut, Kepala Markas PMI Cilegon menggelar diskusi dengan tokoh masyarakat Sumur, H. Undang dan Tokoh Masyarakat Cibaliung, Usep Saepulloh di Kantor Pertanian Kecamatan Cimanggu pada awal Januari 2019.

Dari diskusi itulah muncul konsep “SUMUR BANGKIT” dengan program Livelihood dan kegiatannya adalah mendirikan Sobong dan Posko Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat). Konsep tersebut kemudian disampaikan oleh Kepala Markas kepada Pengurus PMI Kota Cilegon.
Singkatnya, pada 10 Januari 2020, Ketua PMI Kota Cilegon, H. Abdul Hakim Lubis menugaskan Erwin Harahap (Wakil Ketua), Ujang Syamsul (Sekretaris) dan Muhammad Yunus (Anggota) melakukan kunjungan ke Sobong H. Taryono didampingi Kepala Markas dan Staf.

Sebelum ke Sobong H. Taryono, Pengurus PMI Kota Cilegon menemui Camat Sumur, Endin Haerudin untuk melakukan koordinasi dan konsolidasi terkait aksi TDB dan rencana kegiatan pada Masa Pemulihan nanti.
“Dari hasil kunjungan tersebut, Pengurus PMI Cilegon menginstruksikan kepada Kepala Markas dan Staf untuk merancang aksi Masa Pemulihan Tsunami Selat Sunda, yang salah satunya adalah rencana membangun Sobong dan Posko Sibat,” kata Nurwarta kepada BantenNews.co.id, Sabtu (22/8/2020).

Pengurus PMI Cilegon mencoba mengusulkan biaya pembangunan Sobong dan Posko Sibat ditambah pengadaan alat komunikasi (Rig dan Handy Talky), Early Warning System (EWS)/Sistem Peringatan Dini (SPD) dan Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Kebencanaan ke PMI Pusat.

Beberapa pertemuan membahasa usulan tersebut digelar, baik di Markas PMI Provinsi Banten di Serang maupun di Markas Pusat PMI di Jakarta. Pada pertemuan terakhir di Markas Pusat PMI di Jakarta, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana (PB), Arifin Muh. Hadi dan Kepala Biro Pengembangan Sumber Daya (PSD) PMI Pusat menyetujui usulan dibangunnya Sobong dan Posko Sibat ditambah pengadaan alat komunikasi (Rig dan Handy Talky), Early Warning System (EWS)/Sistem Peringatan Dini (SPD) dan Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Kebencanaan Selasa, 30 Juli 2019, Pengurus Bidang Penanggulangan Bencana (PB) PMI Pusat, Letjen TNI (Purnawirawan) H. Sumarsono, SH bersama perwakilan IFRC, Edwin Siahaan, perwakilan Pengurus PMI Banten, Wakil Ketua PMI Kota Cilegon, Erwin Harahap, perwakilan PT. Krakatau Posco, PT. Chandra Asri Petrochemical, Staf Ahli Bupati Pandeglang, H. Agus Sumardani, Muspika Sumur, Kepala Desa Tunggaljaya dan Kertajaya serta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sumur, KH. Jaenudin Habshy bersama-sama meletakkan batu pertama pembangunan Sobong Terpadu Sumbangsih di Kampung Katapang, Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. Usai acara peletakkan batu pertama, pembangunan Sobong mulai dilaksanakan dan berlangsung selama 2 (dua) bulan lebih.

Pada Oktober 2019, Sobong Terpadu Sumbangsih mulai melakukan ujicoba sampai dengan Desember 2019. Sedangkan, operasional secara resmi Sobong Terpadu Sumbangsih dimulai pada Januari 2020 hingga saat ini dengan memperkerjakan puluhan warga Kampung Katapang dan sekitarnya, terutama penyintas tsunami Selat Sunda.

“Keberadaan Sobong Terpadu Sumbangsih tidak sekadar menjalankan usaha berkelanjutan. Namun, diharapkan nantinya, dalam perkembangannya bisa melahirkan kegiatan serta usaha produktif lainnya pada masyarakat sekitar. Untuk itulah, Manajemen Sobong Terpadu Sumbangsih telah membuat roadmap atau tahapan pembangunan dan pengembangan sobong mulai tahun 2021 hingga 2030,” tutur Nurwarta.

Fokus kegiatan Sobong Terpadu Sumbangsih saat ini adalah Maritim Bisnis, Wisata Bisnis dan Agribisnis. Sedangkan program yang akan dilaksanakan yaitu Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Pengurangan Risiko Bencana, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Pelayanan Kesehatan dan Sosial.

“Saat ini beberapa kegiatan lainnya mulai dirintis seperti Pelatihan Pencarian dan Pertolongan di Air kerjasama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Provinsi Banten, pelatihan cetak Pin dan Gantungan Kunci, pendirian perpustakaan serta Gerakan Menanam Hortikultura dan Budidaya Ikan Air Tawar. Selain itu memanfaatkan perahu untuk menunjang kegiatan wisata mancing dan tur pulau Badul, Mangir, Oar dan Peucang,” pungkasnya.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini