TANGSEL – UPTD Latihan Kerja (Latker) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten kembali menggelar pelatihan berbasis kompetensi gelombang II tahun 2025. Ratusan peserta dari hasil seleksi tercatat ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Pelatihan berbasis kompetensi merupakan tahap kedua dari pelatihan gelombang I yang telah digelar awal 2025. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan kepada calon tenaga kerja agar memiliki skill yang mumpuni dan diperhitungkan oleh industri.
Tahapan pelatihan gelombang II tahun 2025 sendiri telah digelar sejak pertengahan April lalu. Tahap pertama berupa pendaftaran online yang dilaksanakan pada 11-21 April. Lalu tes dan wawancara offline pada 22-23 April.
Setelah mengikuti tes dan wawancara, peserta yang lolos diumumkan melalui tahap pengumuman pada 25 April 2025. Sementara pembukaan dan pelaksanaan pelatihan dilaksanakan pada 28 April hingga 10 Juni 2025. Pelatihan digelar pada Senin sampai dengan Jumat pukul 07.30-15.15.
Sama seperti sebelumnya, total ada 13 kejuruan yang dilatih pada gelombang II. Rinciannya, kejuruan pengoperasian mesin bubut dan mesin freis, kejuruan autocad manufaktur, kejuruan otomasi industri.
Kemudian kejuruan instalasi tenaga, kejuruan juru las 1 GMAW, kejuruan las 1 SMAW A, kejuruan juru las SMAW B. Kejuruan menjahit, kejuruan kecantikan kulit, kejuruan TIK program advance office operator, kejuruan TIK animasi. Kejuruan auocad gambar bangunan serta kejuruan teknik sepeda motor.
Kepala Disnakertrans Provinsi Banten Septo Kalnadi mengatakan, pihaknya berkomitmen penuh untuk menjaga kualitas tenaga kerja di Banten agar selalu bisa bersaing di dunia industri. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah dengan mengoptimalkan pelatihan di UPTD Latihan Kerja.
“Bagaimana menyiapkan calon tenaga kerja yang bisa merasakan atmosfer saat bekerja dan siap kerja,” ujarnya.
Ia menuturkan, pada tahun ini UPTD Latihan Kerja akan membuka 3 gelombang pelatihan berbasis kompetensi. Gelombang pertama telah dilaksanakan pada triwulan pertama 2025.
“Ada 3 gelombang, dari 3 itu gelombang 1 sudah dilaksanakan, 1 lagi sedang dilaksanakan,” katanya.
Septo menjamin, setiap lulusan dari UPTD Latihan Kerja merupakan calon tenaga kerja yang mumpuni. Pasalnya, mereka yang dilatih di sana akan digembleng secara komprehensif dengan arahan instruktur berpengalaman.
“Lulusan UPTD Latihan Kerja keterampilannya bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Ia juga mengajak kepada pemerintah kabupaten/kota di Banten yang memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) untuk juga mengoptimalkan fungsinya. Pun demikian kepada daerah yang belum memilikinya untuk bisa segera menyediakan layanan tersebut.
“Berharap BLK di Kabupaten Tangerang ada 2, di Jayanti dan Kosambi akan diberdayakan. Sementara di Kota Tangerang itu BLK keliling ke masyarakat langsung. Pemda yang belum ada pelatihan untuk juga didorong untuk itu (memiliki BLK),” tuturnya.
Kepala UPTD Latihan Kerja Disnakertrans Provinsi Banten Muhammad Bayuni mengungkapkan, peserta yang dilatih di UPTD Latihan Kerja Disnakertrans Provinsi Banten akan benar-benar ditempa dengan sungguh-sungguh. Mereka akan dilatih oleh instruktur internal dan eksternal yang benar-benar ahli di bidangnya.
Tak hanya melulus soal keahlian kerja, pada pelatihan kali ini juga peserta akan dilatih mengenai peningkatan kapasitas softskill. Diantaranya bagaimana berinteraksi, berbicara, berorganisasi hingga adab di lingkungan kerja.
“Nanti akan dapat 2 sertifikat dari UPTD dan dari lembaga sertifikasi profesi,” katanya. (ADV)