Beranda Pendidikan Untirta Gelar Workshop PR-O Era Revolusi Industri 4.0

Untirta Gelar Workshop PR-O Era Revolusi Industri 4.0

Mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi angkatan 2016 konsentrasi Public Relations (PR) telah menyelenggarakan acara Workshop PR-O Era Revolusi Industri 4.0 dan Forum Group Discussion (FGD)

SERANG – Mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi angkatan 2016 konsentrasi Public Relations (PR) telah menyelenggarakan acara Workshop PR-O Era Revolusi Industri 4.0 dan Focus Group Discussion (FGD). Acara ini dilaksanakan pada Kamis 2 Mei 2019 bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.

Acara yang dilaksanakan di bawah binaan Nia Kania Kurniawati selaku dosen pengampu mata kuliah PR Event dan di bawah naungan Rahmi Winangsih, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi ini diadakan di Auditorium Gedung B lantai 3 Kampus A Untirta dengan mendatangkan peserta baik internal maupun eksternal.

Acara yang dibuka pada pukul 09.00 WIB itu menghadirkan 3 pembicara yang berkompeten dalam bidang PR, adalah Anggia Bahana Putri selaku Executive Secretary BPP Perhumas. Pembicara kedua adalah Mario Sardadi yang merupakan Corporate Communication PT ASDP Indonesian Ferry (Persero). Pembicara terakhir adalah Alya Nurshabrina yang merupakan Miss Indonesia 2018 sekaligus mewakili Indonesia di ajang Miss World 2018.

Nia Kania Kurniawati, selaku dosen pengampu mata kuliah PR Event mengapresiasi kegiatan mahasiswa itu. Sebab, dari segi narasumber, penyelenggaraan, peserta, materi workshop dan panitia cukup berbobot.

“Semoga ke depan, PR Event secara keseluruhan selalu berjalan baik, mendapatkan atensi dari publik internal maupun eksternal dan untuk para peserta, semoga mendapatkan pengetahuan yang komprehensif, kesan yang mendalam dan menginginkan PR Event yang sama ke depannya,” ujarnya melalui siaran tertulis, Sabtu (4/5/2019).

Menurut Risa sebagai ketua pelaksana, PR Event ini sendiri bertujuan untuk mempersiapkan calon-calon PR-Ranger yang siap terjun ke lapangan, yang memiliki kredibilitas khususnya dalam membuat acara, umumnya adalah to create credibility for professional integrity, sehingga era destruktif 4.0 bisa menjadikan PR sebagai profesi yang kredibel dan berintegritas. Harapannya, semoga PR Event tahun depan lebih menarik, lebih keren dan lebih wah lagi dari tahun ini.

Dikatakan bahwa, Workshop PR-O Era Revolusi Industri 4.0 dengan tema Create Credibility for Professional Integrity ini diawali oleh pemaparan Anggia Bahana Putri yang menyampaikan tentang apa itu PR dan tantangan PR di Era Revolusi Industri 4.0.

“Literasi digital, bagaimana etika bermedia sosial menjadi penting ketika zaman sudah menuntut kita untuk banyak membaca dan mengetahui informasi dan trend Global yang semakin terbuka bahkan overload, PR dituntut menjadi seorang produser sekaligus publisher,” terangnya.

Kemudian dalam acara itu dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua oleh Mario Sardadi tentang bagaimana menjadi PR yang credible di Era Revolusi Industri 4.0, serta dikaitkan pula dengan kondisi masyarakat sosial Indonesia pada saat ini di mana zaman sudah serba digital.

“Di era revolusi industri 4.0 ini, PR dan jurnalis akan digantikan oleh content creator dan social media profesional. Hoax menjadi tantangan terbesar bagi seorang PR, dan PR harus mampu mengendalikan dan mematahkan itu bersama-sama,” katanya.

Acara Workshop ini diakhiri oleh penyampaian Alya Nurshabrina tentang Personal Integrity dan Public Speaking. Dimulai dengan cara menjadi PR yang mempunyai integritas yang baik harus high initiative, participate 100%, prepared and unprepared dan creative.

Alya juga menyampaikan bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk Public Speaking dan kita harus tahu apa tujuan (to interest, to impress, to entertain, to warn, to inform, to motivate, to convince) dari Public Speaking itu.

“Strategi untuk memulai Public Speaking, seperti quotes, shocking statement, humour, games dan lain-lain. Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan Fourum Group Discussion, peserta dibagi menjadi 10 kelompok dengan mentor-mentor yang dipilih dan membahas tentang bagaimana cara seorang PR dalam menarik investor, menjalin hubungan baik dengan media dan masyarakat,” terangnya.

Acara yang diakhiri pukul 13.30 WIB ini memberikan kesan yang baik dari para pemateri, salah satunya Alya Nurshabrina (Miss Indonesia 2018).

“Kesan dan pesan saya setelah belajar bersama teman-teman di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa senang banget, terima kasih sudah memberikan antusiasme yang sangat tinggi, terima kasih sudah merespon semua pembicaranya dengan sangat positif dan mau keluar dari zona nyaman untuk mencoba hal-hal baru, mencoba tantangan baru, terima kasih. Semoga semua yang didapat hari ini tidak hanya diterapkan tetapi juga dibagikan ke teman-teman yang gak datang juga hari ini, jadi ilmu nya bisa terus tersebar dan juga dipraktikkan oleh banyak orang, mari kita saling terus membantu,” tuturnya.

Semua pembicara berharap agar PR Event ini semakin sukses dan lancar. Mereka tahu betul akan kerja keras panitia yang telah susah payah mempersiapkan acara ini selama 2 bulan lamanya.

“Saya tahu banget, karena dulu juga sering jadi kepanitiaan, pasti susah payahnya gimana, nyari dananya, rapat-rapatnya, wah pasti capek banget, ngerti banget dan saya yakin jerih payahnya akan dirayakan dengan sangat puas ketika melihat semua teman-teman partisipan di sini bisa belajar banyak, semoga itu bisa menjadi tolak ukur untuk tahun depan bisa lebih meriah lagi dan bisa mengajak lebih banyak orang untuk belajar bareng” tutup Alya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama pembicara, peserta dan panitia menjadi momen penutup dalam acara workshop PR Event tahun 2019 ini. (Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News