SERANG – Menjalani bulan Ramadan akan lebih bermakna jika dilakukan dengan hal-hal yang produktif. Di tengah menahan lapar dan haus selama puasa, tubuh akan terasa lebih berguna jika melakukan kegiatan. Apalagi jika bercuan.
Membuat suatu produk usaha yang menarik dengan harga ramah dan kualitas menarik, menjadi pilihan beberapa mahasiswa yang mengincar “uang jajan” sampingan. Beberapa mahasiswa itu bercerita kepada BantenNews.co.id mengenai kegiatan ngabuburit yang bercuan ini.
Putri Gayatri, mahasiswi Untirta, misalnya. Ia menjual beragam aksesoris K-pop dan segala pernak-pernik untuk perempuan melalui laman instagram dengan nama @Kyutiebeads sejak tahun lalu. Putri bercerita beberapa produknya merupakan hasil kerajinan tangannya sendiri.
Awalnya, Putri mengisahkan, bentuk usaha ini ia pilih karena berangkat dari kecintaannya terhadap budaya K-pop.
“Seringkali saya liat harganya cukup mahal dan ga make sense. Walhasil saya coba-coba aja buat bikin produk dan mulai promosiinnya lewat sosmed,” kata Putri pada Kamis (14/3/2024).
Menurut Putri hasil penjualannya juga dapat dijadikan pendapatan sampingan. Produk Kyuitebeads dijual secara pre-order dengan sistem dimana para pembeli mengisi formulir pendataan terlebih dahulu. Ada dua opsi pembayaran: secara uang muka atau langsung lunas.
Ia juga mengisahkan, selama bulan puasa ini produktivitasnya justru makin terpacu. Menurut Putri, tak masuk akal rasanya jika puasa dijadikan alasan untuk bermalas-malasan. “Malah jadi bikin makin semangat karena bisa ngisi kekosongan waktu yang ada selain kuliah,” tutupnya.
Selain produk dengan bentuk barang, produk jasa juga menjadi pilihan. Semisal, jasa cuci sepatu yang dimiliki Thomas Alif, mahasiswa FISIP Untirta. Thomas memiliki usaha pencucian sepatu dengan nama Step in Shine.
Step in Shine, sudah eksis sejak dua tahun kebelakang. Terkhusus di kalangan mahasiswa dan pelajar. Jika sedang ada promo khusus, jasa laundry sepatu milik pria asal Bogor itu bisa menampung hingga puluhan orderan sepatu untuk dibersihkan. Jasa laundry Step in Shine juga menyediakan fasilitas antar/jemput orderan dengan gratis.
Thomas bercerita, biasanya durasi orderan mencuci memakan waktu 1-4 hari pengerjaan, tergantung tingkat kesulitan. Lantas karena orderan yang menumpuk itu, dirinya kadang perlu mengerjakan orderan tersebut dengan bantuan sang adik.
Ia pun mengamini kegiatan ini menjadi sumber cuan tambahan. Apalagi di bulan Ramadan, menurut Thomas, hal ini bisa dijadikan kegiatan ngabuburit menunggu waktu buka puasa.
“Kalau buat gua sendiri dengan berpuasa gak pengaruh ke produktivitas fisik, cuma paling ke waktu aja. Tadinya bisa langsung dihabisin cucian hari ini misalkan, jadi kepotong sama buka puasa dan tarawih jadi harus dilanjut di malem hari,” katanya.
(Mg-Alf/Red)