Beranda Bisnis Unik! Warga Pinang Ini Berbisnis Kaos Lukis Estetik dari Cairan Pemutih

Unik! Warga Pinang Ini Berbisnis Kaos Lukis Estetik dari Cairan Pemutih

Dedi Jauhari menggunakan cairan pemutih untuk membentuk sebuah lukisan yang bernilai seni tinggi di kaos polos khususnya berwarna hitam - foto istimewa

TANGERANG – Pria bernama Dedi Jauhari punya usaha unik. Pria ramah ini menggunakan cairan pemutih untuk membentuk sebuah lukisan yang bernilai seni tinggi di kaos polos khususnya berwarna hitam.

Pria berusia 42 tahun ini memanfaatkan sifat basa dari cairan pemutih itu untuk memudarkan warna kaos untuk melukis.

Melukis menggunakan cairan pemutih ini, bermula dari kesalahan Desi saat mencuci, bukan memasukan deterjen malah cairan pemutih dan merusak semua kaos hitamnya.

“Disitu saya langsung berpikir bahwa kaos hitam dengan pemutih ini, bisa menjadi media lukis baru saya, media bisnis baru saya. Akhirnya, disaat pandemi itulah bisnis lukis saya bergeser ke lukis kaos dengan pemutih pakaian ini,” ungkap Dedi dalam keterangannya, Rabu (24/5/2023).

Dedi memiliki workshop di Jalan Gang Keramat, nomor 28, RT 03, RW 02, Kelurahan Nerogtok, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Kata Dedi, sebelum bisnis lukis kaos dengan pemutih ini, sudah sejak 2016 silam dengan merek Scutterist sudah berbisnis dengan dunia lukis lainnya. Mulai dari papercart, digital vektor, sketsa pensil hingga siluet media kayu.

Namun, bisnis kaos lukis dengan pemutih inilah yang saat ini tengah gencar orderan dari berbagai daerah. Mulai dari, Jabodetabek, Jawa Barat hingga Bali dan banyak daerah lainnya.

“Selain dipesan untuk keperluan pribadi maupun kado, produk Scutterist juga sering saya ikutsertakan berbagai pameran. Jadi, ya lebih memperkenalkan jika cairan pemutih pakaian juga bisa dijadikan sebuah media lukis dengan karya yang bernilai seni tinggi,” katanya.

Sejauh menekuni teknik lukis dengan cairan pemutih ini, Dedi mengaku tidak mengalami kesulitan. Hanya saja, butuh ketelatenan dan kepekaan terhadap gelap terangnya gambar. “Jika ingin masih terlihat gelap, cairan pemutih yang dipoleskan harus tipis. Apabila ingin warnanya pudar hingga krem, cairan pemutih yang diberikan harus lebih sering,” terangnya.

Terkait proses pembuatannya, Dedi mengaku hanya membutuhkan waktu dua jam saja. “Paling banyak diorder adalah gambar wajah pemesan. Namun, paling sulit saat menerima orderan gambar batik, karena cukup banyak detail yang perlu diperhatikan,” kata Dedi.

(Ril/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini