Oleh: KH Imaduddin Utsman, Pengasuh Ponpes NU Kresek, Kabupaten Tangerang, Banten
Hadits tentang keutamaan ahlul bait-nya Nabi Muhammad SAW itu sangat banyak. Umat Islam wajib memuliakan Ahlul Bait karena keutamaan-keutamaan yang terdapat dalam hadis-hadis tentang Ahlul Bait tersebut.
Android BantenNews.co.id
Download di Playstore. Baca berita tanpa iklan, lebih cepat dan nyaman lewat aplikasi Android.
Di dalam Al-Qurโan ada tiga ayat yang menerangkan tentang Ahlul Bait, yaitu: Surat Al-Ahzab ayat 33 yang menjelaslan tentang Ahlul Bait Nabi Muhammad SAW. Kemudian surat Hud ayat 72-73 yang menerangkan tentang Ahlul Bait-nya Nabi Ibrohim AS. Dan Surat Al Qoshosh ayat 12 yang menerangkan tentang ahlul bait yang akan menyusui Nabi Musa AS.
Lantas, siapakah Ahlul Baitnya Nabi Muhammad yang wajib umat Islam muliakan itu berdasarkan ayat, hadis dan keterangan para ulama.
Ayat Al-Qurโan yang menerangkan tentang ahlul bait Nabi Muhammad SAW, terdapat dalam surat Al-Ahzab ayat 33. Ayat tersebut berbunyi:
ููููุฑููู ููู ุจููููุชูููููู ููููุง ุชูุจูุฑููุฌููู ุชูุจูุฑููุฌู ุงููุฌูุงูููููููุฉู ุงููุฃููููู ููุฃูููู ููู ุงูุตููููุงุฉู ููุขุชูููู ุงูุฒููููุงุฉู ููุฃูุทูุนููู ุงูููููู ููุฑูุณูููููู ุฅููููู ูุง ููุฑููุฏู ุงูููููู ููููุฐูููุจู ุนููููู ู ุงูุฑููุฌูุณู ุฃููููู ุงููุจูููุชู ููููุทููููุฑูููู ู ุชูุทููููุฑุง
โDan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taโatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnyaโ. (QS. Al-Ahzab ayat 33)
Sementara, pendapat Ulama Tentang Ahlul Bait salah satunya dipaparkan oleh Imam Al-Tobari dalam tafsirnya ketika menafsirkan ayat tersebut bahwa yang dimaksud dengan Ahlul Bait adalah isteri-isteri Nabi SAW.
Nash ucapan Imam AL-Tobari itu adalah sebagai berikut:
ุญุฏุซูุง ุงุจู ุญู ูุฏ ูุงู : ุซูุง ูุญูู ุจู ูุงุถุญ ูุงู : ุซูุง ุงูุฃุตุจุบ ุ ุนู ุนููู ุฉ ูุงู : ูุงู ุนูุฑู ุฉ ููุงุฏู ูู ุงูุณูู ( ุฅูู ุง ูุฑูุฏ ุงููู ููุฐูุจ ุนููู ุงูุฑุฌุณ ุฃูู ุงูุจูุช ููุทูุฑูู ุชุทููุฑุง ) ูุงู : ูุฒูุช ูู ูุณุงุก ุงููุจู – ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู – ุฎุงุตุฉ .
โHumaid Menceritakan kepada kami, ia berkata bahwa Yahya bin Wadlih berkata, Al-Ashbag menceritakan kepada kami bahwa Alqomah berkata, Ikrimah berseru di pasar, โAllah Hanya menginginkan untuk menghilangkan rijs dari kalian wahai Ahlul Bait, dan mensucikan kalian sesuci-sucinyaโ, ia berkata, ayat ini turun khusus tentang isteri-isteri Nabi SAWโ.
Di sisi lain, Imam Al-Fakhrurazi dalam tafsir Mafatiihul Gaib menyatakan bahwa terjadi perbedaan pendapat tentang siapakah ahlul bait yang dimaksud dari ayat di atas. Namun yang paling utama dari semua pendapat, menurut Imam Al Fakhrurozi bahwa, yang dimaksud ahlul bait adalah anak-anak dan isteri-isteri Nabi, Hasan, Husen dan Ali bin Abi Tholib, karena ia menikahi Fatimah putri Nabi.
Nash yang terdapat dalam tafsir Maftiihul Gaib itu lengkapnya berbunyi:
ูุงุฎุชููุช ุงูุฃููุงู ูู ุฃูู ุงูุจูุช ุ ูุงูุฃููู ุฃู ููุงู ูู ุฃููุงุฏู ูุฃุฒูุงุฌู ูุงูุญุณู ูุงูุญุณูู ู ููู ูุนูู ู ููู ูุฃูู ูุงู ู ู ุฃูู ุจูุชู ุจุณุจุจ ู ุนุงุดุฑุชู ุจุจูุช ุงููุจู ุนููู ุงูุณูุงู ูู ูุงุฒู ุชู ูููุจู .
โTerjadi perbedaan pendapat tentang Ahlul bait, dan yang utama adalah bahwa mereka adalah anak-anak Nabi SAW, isteri-isteri Nabi SAW, Hasan, Husen termasuk dari Ahlul Bait, Ali termasuk dari Ahlul Bait karena ia menikah dengan putri Nabi Muhammad SAW dan tinggal bersamanyaโ.
ุนู ุนู ุฑ ุจู ุฃุจู ุณูู ุฉ ุฑุจูุจ ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู ูุงู ูู ุง ูุฒูุช ูุฐู ุงูุขูุฉ ุนูู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู { ุฅูู ุง ูุฑูุฏ ุงููู ููุฐูุจ ุนููู ุงูุฑุฌุณ ุฃูู ุงูุจูุช ููุทูุฑูู ุชุทููุฑุง } ูู ุจูุช ุฃู ุณูู ุฉ ูุฏุนุง ูุงุทู ุฉ ู ุญุณูุง ู ุญุณููุง ูุฌูููู ุจูุณุงุก ู ุนูู ุฎูู ุธูุฑู ูุฌูููู ุจูุณุงุก ุซู ูุงู ุงูููู ูุคูุงุก ุฃูู ุจูุชู ูุฃุฐูุจ ุนููู ุงูุฑุฌุณ ูุทูุฑูู ุชุทููุฑุง ูุงูุช ุฃู ุณูู ุฉ ูุฃูุง ู ุนูู ูุง ูุจู ุงููู ุ ูุงู ุฃูุช ุนูู ู ูุงูู ูุฃูุช ุนูู ุฎูุฑ (ุฑูุงู ุงูุชุฑู ุฐู)
โDari Umar bin Abi Salamah, anak tiri Nabi SAW yang berkata โAyat ini turun kepada Nabi SAW {Sesungguhnya Allah berkehendak menghilangkan dosa dari kamu wahai Ahlul Bait dan menyucikanmu sesuci-sucinya.} di rumah Ummu Salamah, kemudian Nabi SAW memanggil Fatimah, Hasan dan Husain dan menutup Mereka dengan kain dan Ali berada di belakang Nabi SAW, Beliau juga menutupinya dengan kain. Kemudian Beliau SAW berkata โ Ya Allah Merekalah Ahlul BaitKu maka hilangkanlah dosa dari mereka dan sucikanlah Mereka sesuci-sucinya. Ummu Salamah berkata โApakah Aku bersama Mereka, Ya Nabi Allah? Beliau berkata โKamu tetap pada kedudukanmu sendiri dan kamu dalam kebaikanโ. (H.R. Turmudzi)
Dengan Demikian, dari keterangan di atas, para keturunan Nabi Muhammad yang ada sekarang baik dari para Tubagus dan keturunan Wali Songo lainnya, juga para Habaib, tidak termasuk kedalam pengertian Ahlul Bait yang mendapatkan keutamaan dari ayat dan hadits tentang fadhilah ahlul bait. Karena mereka bukanlah Ahlul Bait tetapi hanya keturunan Ahlul Bait.
Hadits Tsaqolain atau yang juga popular dengan nama Hadits โitrah yang menjadi dasar mereka yang berpendapat bahwa keturunan Nabi Muhammad SAW yang ada sekarangpun termasuk Ahlul Bait masuk dalam kategori hadits mahmul yang memiliki syahid atau pembanding yang menjauhkan dirinya dari pengertian itu. Hadits tsaqolain yang dimaksud adalah berbunyi:
ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู: ุฅููููู ุชูุงุฑููู ูููููู ู ู ูุง ุฅููู ุชูู ูุณููููุชูู ู ุจููู ูููู ุชูุถูููููุง ุจูุนูุฏูู ุฃูุญูุฏูููู ูุง ุฃูุนูุธูู ู ู ููู ุงูุขุฎูุฑู: ููุชูุงุจู ุงูููู ุญูุจููู ู ูู ูุฏููุฏู ู ููู ุงูุณููู ูุงุกู ุฅูููู ุงูุฃูุฑูุถู ุ ููุนูุชูุฑูุชูู ุฃููููู ุจูููุชูู . ุฃุฎุฑุฌู ุงูุชุฑู ุฐู ูู “ุณููู” (3788) ุ ูุงุจู ุฃุจู ุนุงุตู ูู “ุงูุณูุฉ” (1555) ุ ู ู ุทุฑูู ุงูุฃูุนูู ูุด ุ ุนููู ุญูุจููุจู ุจููู ุฃูุจูู ุซูุงุจูุชู ุ ุนููู ุฒูููุฏู ุจููู ุฃูุฑูููู ู
โRasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya aku meninggalkan kalian sesuatu yang jika kalian berpegang teguh dengannya maka kalian tidak akan tersesat setelah (Wafat)ku. Salah satu keduanya lebih agung dari yang lainnya; kitabullah adalah tali yang memanjang dari langit, dan itrahku, ahlu baitku. (hadits ini dikeluarkan oleh At-Turmudzi dalam Sunannya (3788), Ibnu Abi Ashim dalam As-Sunnah (1555) dari jalan Al Aโmasy dari Habib bin Abi Tsabit dari Zaid bin Arqomโ.
Itrah yang dimaknai sebagian ulama dengan keturunan, menurut mereka termasuk para keturunan Nabi Muhammad SAW yang ada sekarang ini. Artinya siapa saja yang tidak berpegang teguh dengan keturunan Nabi akan tersesat, walau sudah berpegang teguh dengan Al-Qurโan, karena dalam hadits di atas Nabi memerintahkan untuk berpegang teguh dengan Al Qurโan dan keturunan Nabi. Namun mereka lupa bahwa lafadz itrah dalam hadits tersebut di badali dengan lafadz Ahlu Baiti, artinya itrah yang dimaksud hanya terbatas Ahlu Bait Nabi, dimana yang dimaksud Ahlu Bait Nabi, seperti telah diterangkan di atas, hanya terbatas kepada Hasan, Husen, fatimah dan Ali Radiallahu anhum. Atau termasuk juga isteri-isteri Nabi menurut Alqomah seperti yang terdapat dalam Tafsir Al-Thobari.
Hadits di atas juga diriwayatkan dalam riwayat lain bukan dengan lafadz itrah tapi dengan lafadz sunnah. Bukan Al-Qurโan dan Itrah, tetapi Al Qurโan dan Sunnah. Seperti hadits di bawah ini:
ุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ุฑูุถููู ุงูููููู ุนููููู ุ ููุงูู: ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู: ุฅููููู ููุฏู ุชูุฑูููุชู ูููููู ู ุดูููุฆููููู ูููู ุชูุถูููููุง ุจูุนูุฏูููู ูุง: ููุชูุงุจู ุงูููููู ููุณููููุชูู . ุฃุฎุฑุฌู ุงูุฏุงุฑูุทูู ูู “ุงูุณูู” (4/245) ุ ูุงูุจุฒุงุฑ ูู “ู ุณูุฏู” (8993) ุ ูุงูุญุงูู ูู “ุงูู ุณุชุฏุฑู” (319) ุ ูุฃุจู ุจูุฑ ุงูุดุงูุนู ูู “ุงูุบููุงููุงุช” (632) ุ ูุงูุจูููู ูู “ุงูุณูู ุงููุจุฑู” (20337) ุ ู ู ุทุฑูู ุตูุงููุญ ุจูู ู ููุณูู ุงูุทููููุญูููู ุ ุนูููู ุนูุจูุฏู ุงููุนูุฒููุฒู ุจููู ุฑูููููุนู ุ ุนููู ุฃูุจูู ุตูุงููุญู.
โDiriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: sesungguhnya aku meninggalkan untuk kalian dua perkara yang kalian tidak akan tersesat setelah keduanya; Kitabullah dan Sunnah-ku. (hadits ini dikeluarkan oleh Al-Daruquthni dalam Al Sunan (4/245), Al Bazzar dalam Musnad-nya (8993), Al Hakim dalam Al Mustadrak (319), Abu bakar Asyafiโi dalam Al Ghaylaniyyat (632), Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubro (20337), dari jalan Sholih bin Musa Al Tolhi dari Abdul Aziz bin Rofi dari Abi Sholihโ.
Dari adanya dua riwayat ini, yang satu Al Qurโan dan Itrah, yang lainnya Al Qurโan dan Sunnah, tentu yang disebutkan Nabi Muhammad SAW, jika konteks dan waktunya sama, hanya salah satu dari keduannya yang sohih. Dalam menghadapi hadits semacam ini para ulama Muhaditsin akan menggunakan Takhrij al isnad, artinya akan meneliti dari dua riwayat ini mana yang sanadnya sohih yang akan dijadikan pegangan dalam pengambilan kesimpulan. Yang sanadnya lemah akan diabaikan. Atau menggunakan metode Al jamโu bainal haditsain (mengumpulkan kedua hadist dengan dicari titik temu dari dua riwayat ini).
Bila di takhrij maka kedua riwayat disebabkan memiliki banyaknya periwayat dari banyak jalan, maka keduanya ada jalan yang sohih ada jalan yang dhoif. Kemudian apabila digunakan jalan Al Jamโu, maka akan didapatkan kesimpulan bahwa hanya Ahli Bait yang sesuai dengan sunnah saja yang dianjurkan kita berpegang teguh kepadanya.
Orang yang berpendapat bahwa keturunan Nabi yang ada sekarang juga termasuk dalam kategori ahlul bait berarti juga telah memasukan orang Yahudi kedalam doa Sholawat Ibrohimiyah. Dimana dalam Sholawat Ibrohimiyah yang selalu dibaca umat Islam ketika solat ada doa untuk keluarga Nabi Muhammad SAW dan Keluarga Nabi Ibrohim AS. Kalau doa untuk keluarga Nabi itu termasuk juga untuk seluruh keturunannya sampai sekarang, maka berarti orang Yahudi yang juga keturunan Nabi Ibrohim itu juga selalu mendapatkan doa dari kaum muslimin setiap solat. Bahkan menurut sebagian pakar nasab bangsa Indonesia ini juga keturunan Nabi Ibrohim dari isteri yang ketiga yaitu Katurah, pun mendapatkan doa yang sama dari umat Islam.
Keutamaan Ahlul Bait yang ada dalam hadist-hadits itu ditujukan hanya untuk Ahlul baitnya Nabi Muhammad SAW, bukan untuk keturunannya. Seperti hadits, โAhlu Bait-ku adalah keamanan untuk umatkuโ, atau Hadits, โPerumpamaan ahlu baitku seperti perahu Nabi Nuhโ, semua keutamaan itu, jika sah sanadnya, adalah untuk Ahlul Bait-nya Nabi yang telah disebutkan di atas, bukan untuk keturunannya.
Adapun dalam riwayat Muslim yang menyebutkan bahwa Zaid bin Arqom menyebutkan Ahlul Bait adalah yang diharamkan menerima zakat dari keluarga Ali, keluarga Aqil, dan sebagainya, itu tidak menunjukan bahwa keturunan mereka disebut Ahlul Bait karena setelah Nabi Wafat keturunan mereka tidak diberikan harta khumus oleh para khalifah yang empat. Sedangkan ketika masa hidup Nabi mereka tidak diberi zakat karena mereka mendapat khumus dari bagian Nabi Muhammad SAW. ketika para khalifah yang empat tidak memberikan khumus itu adalah sebuah tanda bahwa mereka berhak menerima zakat dan tidak termasuk dalam Ahlul Bait.
Kita wajib menghormati setiap muslim apalagi mereka adalah keturunan Nabi Muhammad SAW. tetapi kewajiban menghormati itu tidak termasuk dalam fadhilah-fadhilah yang dimaksud dalam definisi ahlul bait yang terdapat dalam hadits-hadits tentang Ahlul Bait itu, tetapi kewajiban etika muslim yang bersifat umum yang diajarkan oleh Agama Islam. Islam datang sebagai agama universal yang mengukur kemuliaan manusia dari iman dan taqwanya bukan dari nasab dan darahnya (Al Hujurat:13). Islam pula menegaskan ketinggian derajat manusia itu dengan faktor iman dan ilmunya, bukan nasab dan darahnya. (Al Mujadalah:11). Ilmu pengetahuan pulalah yang menjadi indikasi ketakutan seseorang kepada Allah SWT. bukan nasab dan darahnya. (Fathir:28). Allah pula hanya menyandingkan orang-orang berilmu setelah nama-Nya dan para malaikat sebagai mereka yang bersaksi bahwa, โTiada Tuhan selain Allah SWT.โ. (Ali Imran:18) bukan nasab dan darahnya. Wallahu aโlam bi al showwaab.
(**)