Beranda Kesehatan Tren Kasus Covid-19 di Banten Terus Meningkat, Kadinkes: Ini Jadi Warning Masyarakat 

Tren Kasus Covid-19 di Banten Terus Meningkat, Kadinkes: Ini Jadi Warning Masyarakat 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti

SERANG – Tren kasus Covid-19 di Banten terus mengalami peningkatan, dimana secara akumulatif kasus positif mencapai 100 per hari. Hal itu juga menjadi peringatan (warning) bagi masyarakat untuk meningkatkan kewspadaan dan menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, beberapa kasus Covid-19 di Provinsi Banten belakangan menunjukkan fakta yang tak bisa dipungkiri yakni terpaparnya pelaku perjalanan baik untuk kepentingan dinas maupun umum, yaitu orang yang melakukan perjalanan dari luar terutama dari daerah terjangkit apalagi episentrum Covid-19 yang kemudian membawa dan menularkan virus tersebut di Provinsi Banten sehingga terjadi transmisi lokal. Oleh sebab itu,  fakta tersebut tak bisa dianggap sebagai persoalan sepele apalagi diremehkan.

“Oleh karenanya hal tersebut harus menjadi perhatian kita untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Dan sudah sepatutnya hal ini menjadi warning bagi kita semua masyarakat di Banten tak terkecuali bagi pemerintah kabupaten/kota se Banten untuk lebih responsif dan proaktif dalam melakukan pengendalian kasus. Terutama screening atau deteksi dini terhadap penyebaran Covid-19 dan penegakan disiplin Protokol Kesehatan Covid-19,” kata Ati, Rabu (23/9/2020).

Fakta lain, lanjut Ati, kasus Covid-19 di Banten dalam satu bulan terakhir cukup mengkhawatirkan. Hal itu dibuktikan dengan lonjakan orang yang terinfeksi atau terpapar Covid-19, terutama dengan adanya klaster perkantoran, Industri dan klaster keluarga.

“Hal ini perlu kita sikapi serius yakni dengan terus meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran serta kedisiplinan dalam menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19. Seiring dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) menuju tatanan masyarakat produktif dan aman dan tidak membuat kita lalai,” katanya.

Di sisi lain, Ati mengungkapkan, hingga kini vaksin Covid-19 belum ditemukan. Maka kemungkinan dan potensi penularan Covid-19 akan terus terjadi.

Akan tetapi, yang perlu digarisbawahi dan ditegaskan kembali bahwa penanganan pandemi Covid-19 adalah kerja dan tanggung jawab bersama.

“Oleh sebab itu, penanggulangan bencana non alam ini musti dilakukan dengan saling bekerjasama, bersinergi dan berkolaborasi. Tanpa itu, upaya kita bersama dalam mengatasi pandemi ini tidak akan berhasil dan maksimal,” ujarnya.

Seperti dilansir dari infocorona.bantenprov.go.id, Rabu (23/9/2020), total kasus positif di Banten mencapai 4.780 kasus. Berikut rinciannya, pasien yang dirawat sebanyak 1.586 orang, pasien yang sembuh 3.016 orang, sedangkan yang meninggal sebanyak 178 orang.

Di Banten, dari delapan kabupaten/kota, empat diantaranya yakni Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang merupakan zona merah

Sedangkan empat daerah lainnya yaitu, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak berada pada zona oranye.

(Mir/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini