PANDEGLANG – Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabupaten Pandeglang melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Pandeglang, Kamis (14/8/2025).
Massa menolak kerja sama pengelolaan sampah antara Kabupaten Pandeglang dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel). Mereka juga menuntut Pemkab Pandeglang untuk membatalkan kerjasama tersebut.
Pantauan di lokasi, awalnya mahasiswa melakukan orasi di depan gerbang Kantor Bupati Pandeglang. Namun, setelah mendesak akhirnya petugas kepolisian mempersilakan massa aksi masuk dan menyuarakan tuntutan mereka di halaman kantor.
Di depan pintu masuk, massa aksi kembali melakukan unjuk rasa dan meminta perwakilan dari Pemkab Pandeglang untuk datang menemui mereka.
Setelah menunggu dan melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu masuk tidak tampak ada perwakilan dari Pemkab Pandeglang yang menemui mereka.
Para aktivis yang sudah tidak sabar akhirnya mencoba merangsek masuk ke dalam Kantor Bupati Pandeglang. Namun pintu masuk yang terbuat dari kaca tersebut sudah digembok oleh petugas keamanan.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut sempat terjadi saling dorong antara mahasiswa dengan petugas kepolisian yang berjaga di pijtu masuk. Suasana aksi unjuk rasa sempat memanas namun akhirnya kembali meredam setelah kedua belah pihak berbicara.
Mengetahui upaya mereka tidak berhasil, mahasiswa mencoba menyisir semua pintu masuk namun hasilnya tetap sama semua pintu masuk sudah digembok menggunakan rantai oleh petugas keamanan.
Massa aksi juga menyuarakan mosi tidak percaya kepada Pemkab Pandeglang dan menyebut para pemimpin Pandeglang sebagai buta dan tuli terhadap penderitaan rakyatnya.
“Jika Bupati Pandeglang tidak datang menemui kita berarti mereka tidak mementingkan kita sebagai rakyatnya dan lebih mementingkan kelompoknya. Berarti sudah jelas Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang serta para pemimpin sudah buta dan tuli,” tegas kordinator aksi Rafiudin.
“Kami sudah beberapa kali mengirimkan surat audiensi tetapi tidak ditanggapi sehingga bagaimana caranya kami harus menerobos masuk sebagai bentuk perjuangan kami. Kami tidak percaya lagi dengan ucapan siapapun termasuk ucapan para pejabatnya,” sambungnya.
Rafiudin juga mengancam akan terus melakukan aksi unjukrasa sampai tuntutan mereka bisa dipenuhi oleh Pemkab Pandeglang.
“Yang tadinya Pandeglang berkah sekarang jadi Pandeglang sampah. Kami akan datang lagi ke Kantor Bupati Pandeglang untuk melakukan aksi berjilid-jilid dengan massa aksi yang lebih banyak lagi,” ancamnya.
Penulis : Memed
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd