PANDEGLANG – Sejumlah warga Desa Bangkonol, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pandeglang untuk menyampaikan penolakan terhadap kerja sama pembuangan sampah antara Pemkab Pandeglang dan Pemkot Tangerang Selatan.
Penolakan tersebut dituangkan dalam bentuk petisi yang ditandatangani ratusan warga. Menurut Andri, perwakilan warga Kampung Sabitangtu, ada berbagai alasan kuat di balik aksi tersebut.
“Kami masyarakat Desa Bangkonol menyatakan sikap menolak segala bentuk pembuangan sampah dari luar daerah ke TPA Bangkonol. Kami sudah bersurat dan menyampaikan petisi ke beberapa instansi terkait seperti Pemda, Dinas Lingkungan Hidup, dan DPRD,” tegas Andri.
Andri menyebutkan, hingga saat ini terdapat sekitar 560 warga yang telah membubuhkan tanda tangan dalam petisi penolakan tersebut. Jumlah itu dipastikan akan terus bertambah, karena mayoritas warga di sekitar TPA Bangkonol tidak menyetujui adanya kerja sama tersebut.
Warga menilai, kerja sama ini berpotensi menimbulkan dampak negatif seperti ancaman terhadap kesehatan masyarakat, kerusakan lingkungan, penurunan nilai jual tanah dan terganggunya aktivitas pertanian warga.
Warga juga mendesak pemerintah melakukan kajian lingkungan secara menyeluruh terhadap pengelolaan sampah di TPA Bangkonol. Mereka menekankan pentingnya pengolahan sampah secara lokal dan berkelanjutan dengan tetap mengutamakan kepentingan warga.
“Kegiatan pembuangan sampah dari Tangerang Selatan dan Kabupaten Serang harus dihentikan sampai sistem pengolahan sanitary landfill dijalankan sesuai rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup,” tambah Andri.
Ia juga meminta pemerintah daerah segera mencari lokasi TPA alternatif yang aman, jauh dari pemukiman, dan tidak berada di kawasan konservasi. Warga mendorong kebijakan pengelolaan sampah berbasis pengurangan, daur ulang, dan pemanfaatan kembali sumber daya.
Sementara itu, Camat Koroncong, Muhtadi membenarkan adanya aksi warga yang menyuarakan penolakan tersebut.
“Ya, informasinya memang begitu. Ada warga yang datang ke DPRD untuk menyampaikan penolakan kerja sama sampah. Mungkin karena kekhawatiran terhadap dampak lingkungan dan ketidaknyamanan yang mereka rasakan,” ujar Muhtadi.
Penulis : Memed
Editor : Usman Temposo