CILEGON – Warga Lingkungan Sumur Wuluh RT 04 RW 03, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon mendatangi lokasi PT Dover Chemical untuk meminta pertanggungjawaban terkait pencemaran lingkungan berupa bau menyengat yang membuat warga sekitar mual-mual dan mata pedih.
Warga yang mayoritas ibu-ibu itu mendatangi lokasi plant B perusahaan yang memproduksi kimia tersebut tampak marah, dan meluapkan kekesalannya di lokasi perusahaan.
Namun demikian aksi warga tersebut dapat diredam pihak pengamanan perusahaan. Dalam aksinya warga meminta pihak perusahaan menghentikan operasional pabrik.
Fatullah, Ketua RW setempat menegaskan warga mendesak pihak perusahaan bertanggungjawab dan menghentikan operasi pabrik. Ini lantaran dalam operasinya telah merugikan masyarakat karena telah menimbulkan pencemaran lingkungan berupa bau menyengat yang membuat warga sekitar keracunan.
“Kita juga dari awal menolak pembangunan perusahaan kimia ini,” tandasnya.
Dia meminta kepada pihak perusahaan memberikan kompensasi kepada warga sebagai bentuk tanggung jawabnya. “Akibat pencemaran lingkungan ini lima warga dirawat di rumah sakit,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon, Ujang Iing mengatakan bahwa menurut laporan yang diterimanya bau menyengat itu berasal dari salah satu lokasi industri kimia tersebut yang sedang melakukan start up.
“Di bagian mananya saya lupa namanya, tapi PT Dover Chemical sedang melakukan start up. Soal baunya itu kenapa atau ada yang bocor atau bagaimana akan kita konfirmasi lagi,” ujarnya.
Dia menyatakan pihaknya bakal memanggil pihak PT Dover Chemical untuk mengetahui penyebab bau menyengat tersebut.
“Hari Kamis nanti kita panggil. Akan kita konfirmasi kenapa itu bisa menimbulkan bau menyengat,” ucapnya.
Dia menuturkan bahwa pihaknya sudah menerjunkan petugas untuk mengecek kondisi di lapangan. “Petugas kita sudah ke lokasi untuk mengetahui kondisinya dan melakukan penanggulangan,” ucapnya.
Terkait hal ini belum ada konfirmasi dari pihak PT Dover Chemical. Manajemen perusahaan kimia tersebut belum memberikan jawaban saat dikonfirmasi wartawan. (Man/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
