Beranda Pendidikan Tim KKN-PPM UGM Beri Solusi Permasalahan Air Bersih di Desa Tanjungjaya Pandeglang

Tim KKN-PPM UGM Beri Solusi Permasalahan Air Bersih di Desa Tanjungjaya Pandeglang

Buku panduan digital dan desain contoh

PANDEGLANG – Air bersih merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan, terlebih lagi pasca ditetapkannya New Normal oleh pemerintah pusat yang mengisyaratkan bahwa seluruh aktivitas masyarakat harus berlandaskan pada protokol kesehatan.

Salah satu landasan dari protokol kesehatan tersebut adalah tentang menjaga kebersihan tangan yaitu baik dengan menggunakan hand sanitizer atau pun dengan menggunakan air dan sabun.

Dalam penerapannya protokol kesehatan ini tentu berimbas juga kepada kawasan wisata yang baru saja mulai berkembang, seperti halnya Kampung Kepuh di Desa Tanjungjaya, Kabupaten Pandeglang. Kampung Kepuh sendiri merupakan salah satu destinasi kampung wisata yang menerapkan konsep tradisional dalam menjamu wisatawannya, namun demikian di masa New Normal ini konsep tradisional mau tidak mau harus berdamping dengan protokol kesehatan.

Nunung salah seorang warga Desa Tanjungjaya menyatakan penggunaan hand sanitizer terbilang masih sulit dijangkau baik dari segi ekonomi atau pun ketersediaan barang di lokasi. Hal ini tentu menjadikan penggunaan air dan sabun sebagai solusi utama untuk melaksanakan salah satu landasan protokol kesehatan tersebut.

Namun demikian, dalam kesehariannya beberapa kampung saat ini masih terkendala akan kebutuhan air bersih. Dikarenakan sumber mata air yang terbilang cukup jauh dari rumah-rumah warga dan beberapa fasilitas yang terbilang masih terbatas.

“Masyarakat di kampung ini dalam memenuhi kebutuhan air bersih masih harus mengambil air di sungai, dan jarak antara sungai dengan rumah warga bisa dikatakan cukup jauh sehingga masyarakat harus menggunakan kendaraan bermotor dan ember untuk membawa air bersih ke rumah masing-masing”, jelas Nunung, Sabtu (15/8/2020).

Melihat permasalahan tersebut, Yoga Setiawan selaku Mahasiswa KKN-PPM UGM 2020 jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada memberikan solusi berupa edukasi melalui buku panduan digital maupun video informatif yang berisikan informasi mengenai pemberdayaan air hujan sebagai sumber air bersih.

Baca Juga :  Walikota Cilegon Serah Terimakan Bangunan SDN 2 Biromaru ke Pemkab Sigi

Tak hanya melalui buku panduan digital, ia juga membuat sebuah desain sederhana yang didasari oleh data-data di lapangan dan mengupayakan desain yang seekonomis mungkin sehingga mampu diterapkan di Desa Tanjungjaya dan sekitarnya.

Melalui buku panduan, video informatif, dan desain tersebut ia juga berharap bahwa masyarakat dapat memahami tata cara pemanfaatan air hujan sebagai sumber air bersih yang mudah dijangkau sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa New Normal ini.

“Saya harap dengan buku panduan, video infomatif, dan juga hasil desain saya ini masyarakat mampu memahami dan melaksanakan pembuatan bangunan penampung air hujan sehingga nantinya membuat rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan maupun masyarakat karena kebutuhan air bersih yang tercukupi dengan baik, selain itu supaya bisa meningkatkan produksi lainnya seperti bercocok tanam atau pun beternak ikan sehingga bisa menumbuhkan kegiatan ekonomi lainnya”, tutupnya.

(Red)